Breaking

Proyek Raksasa Terancam! Efisiensi Pemerintah AS Bikin Konsultan Gemetar

Era efisiensi pemerintahan di Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump dan dukungan Elon Musk, menimbulkan guncangan bagi para raksasa konsultan. Target pemotongan anggaran pemerintah hingga US$ 2 triliun (Rp 32,6 triliun) yang dicanangkan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) membuat sejumlah firma konsultan yang selama ini menggantungkan hidup dari proyek pemerintah, cemas. Mereka kini menghadapi ancaman serius atas kelangsungan bisnisnya.

Rahasia Kekayaan Para Presiden RI: Siapa yang Paling Tajir dan Sederhana?

Para konsultan, yang selama ini menikmati 'pesta' proyek pemerintah, kini harus bersiap menghadapi realita baru. infomalang.com/ mencatat, McKinsey, salah satu firma konsultan paling bergengsi di dunia, pernah membantu mendirikan jabatan kepala staf Gedung Putih pada era Dwight Eisenhower dan merancang struktur organisasi NASA. Namun, sejarah panjang tersebut tak menjamin kekebalan dari kebijakan efisiensi pemerintahan Trump-Musk.

Proyek Raksasa Terancam! Efisiensi Pemerintah AS Bikin Konsultan Gemetar
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Sejak tahun 1977, kritik terhadap ketergantungan pemerintah pada perusahaan konsultan sudah bergema. Presiden Jimmy Carter kala itu bahkan menyebut penggunaan perusahaan konsultan oleh birokrasi federal sebagai hal yang “berlebihan, tidak perlu, dan tidak tepat”. Contohnya, Booz Allen Hamilton pernah menerima pembayaran $320.000 (setara $1,7 juta saat ini) dari Departemen Pertanian hanya untuk menghitung jumlah ayam yang harus diperiksa per menit oleh inspektur.

Kini, angka tersebut terlihat seperti uang receh. Berdasarkan data pemerintah, Booz Allen Hamilton saja menerima US$ 9 miliar (Rp 146,7 triliun) dari pemerintah federal pada tahun fiskal terakhir. Kondisi serupa juga dialami oleh konsultan papan atas lainnya seperti Accenture, BCG, Deloitte, EY, Guidehouse, KPMG, dan McKinsey, yang total proyeknya melebihi US$ 18 miliar, meningkat tajam dari US$ 5 miliar satu dekade sebelumnya.

McKinsey, misalnya, mendapatkan sekitar 8% dari total pendapatannya dari pemerintah federal tahun lalu. Beberapa kontrak yang mereka pegang nilainya sangat besar, seperti proyek senilai hampir US$ 70 juta sejak 2020 untuk mendukung rencana reformasi di Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan. BCG juga mendapatkan alokasi US$ 380 juta sejak 2022 dari Badan Kesehatan Pertahanan, sementara Accenture menerima US$ 700 juta dari Departemen Pendidikan sejak 2019.

Dengan kebijakan efisiensi yang digencarkan, nasib para raksasa konsultan ini kini berada di ujung tanduk. Apakah mereka mampu beradaptasi atau justru menjadi korban dari ambisi efisiensi pemerintahan Trump-Musk? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Rahasia Ferrari Kuasai Pasar Mobil Eropa: Bukan Sekadar Perusahaan Otomotif!