Dalam video yang beredar di media sosial, Ustaz Abdul Somad menegaskan bahwa kritik makan gratis bukan berarti menolak bantuan bagi anak-anak. Namun, beliau menekankan bahwa negara harus lebih fokus pada penciptaan lapangan kerja.
Menurutnya, jika orang tua memiliki penghasilan tetap, mereka dapat memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka sendiri tanpa bergantung pada bantuan pemerintah. Beliau juga mempertanyakan apakah program ini benar-benar menjadi solusi jangka panjang atau hanya bersifat sementara.
Mengapa Ustaz Abdul Somad Mengkritik Program Makan Gratis?
Banyak pihak menduga bahwa kritik makan gratis dari UAS mengarah pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah. Program ini bertujuan memberikan makanan sehat kepada anak-anak, tetapi UAS menilai bahwa pendekatan ini tidak menyelesaikan akar masalah, yaitu tingginya angka pengangguran dan minimnya kesempatan kerja.
Menurutnya, alih-alih mengalokasikan anggaran besar untuk makan gratis, lebih baik pemerintah membuka lebih banyak peluang kerja agar masyarakat bisa mandiri secara ekonomi.
Bagaimana Tanggapan Masyarakat?
Pendapat Ustaz Abdul Somad tentang kritik makan gratis menuai beragam respons dari masyarakat. Sebagian mendukung pernyataannya, mengingat kondisi sulitnya mencari pekerjaan saat ini. Banyak yang menilai bahwa pemerintah harus lebih serius menciptakan lapangan kerja daripada hanya memberikan bantuan sementara.
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa program Makan Bergizi Gratis tetap penting, terutama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Mereka menekankan bahwa kecukupan gizi sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak, sehingga kebijakan ini tetap memiliki manfaat besar.
Apa Langkah Selanjutnya?
Perdebatan mengenai kritik makan gratis dan kebijakan pemerintah dalam menangani kesejahteraan masyarakat masih terus berlanjut. Pemerintah diharapkan dapat mempertimbangkan berbagai masukan, termasuk dari tokoh agama seperti Ustaz Abdul Somad, agar kebijakan yang dibuat dapat memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan.
Baca Juga: Ustaz Abdul Somad dan Kritik ke Pemerintah
Baca Juga: Profil Ustaz Abdul Somad Perjalanan Dakwah dan Pendidikan















