Kabar kurang menyenangkan datang dari salah satu pilar Timnas Indonesia, Kevin Diks. Pemain kelahiran 6 Oktober 1996 tersebut mengalami cedera dalam pertandingan antara FC Copenhagen melawan Chelsea pada laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Insiden terjadi pada menit ke-76 setelah Diks berbenturan dengan gelandang Chelsea, Trevor Chalobah.
Insiden Cedera Saat Lawan Chelsea
Menurut laporan, Diks terlihat mengerang kesakitan sembari memegangi bagian kakinya yang tampak terkilir. Meski sempat mendapat perawatan tim medis, bek serba bisa ini mampu melanjutkan pertandingan sejenak sebelum akhirnya ditarik keluar oleh pelatih Jacob Neestrup. Munashe Garananga masuk menggantikan posisi Diks di sisa waktu pertandingan. Kondisi cedera ini tentu menjadi perhatian serius, terutama bagi Timnas Indonesia yang sedang bersiap menghadapi lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Indonesia dijadwalkan bertemu lawan berat, yakni Australia, dalam laga penting yang bisa menentukan langkah menuju putaran berikutnya.
Apabila cedera Kevin Diks tidak tergolong serius, peluangnya untuk tampil membela Garuda tetap terbuka. Namun, jika pemeriksaan medis menunjukkan adanya cedera yang cukup parah, besar kemungkinan ia harus menepi sementara waktu demi proses pemulihan. Hingga kini, pihak FC Copenhagen dan pelatih Jacob Neestrup masih belum memberikan informasi resmi terkait kondisi terakhir sang pemain. “Belum ada kabar pasti mengenai cedera Kevin. Kami masih menunggu laporan tim medis. Semoga saja tidak terlalu serius,” ujar Neestrup seusai laga, dikutip dari situs resmi klub, fck.dk.
Baca juga : Joey Pelupessy, Calon Jenderal Lapangan Tengah Timnas Indonesia
Cederanya Kevin Diks juga cukup disayangkan mengingat performa apiknya dalam beberapa pertandingan terakhir bersama FC Copenhagen. Saat menghadapi Chelsea, Neestrup menerapkan formasi berbeda dengan menggunakan tiga bek tengah dan dua bek sayap. Formasi ini sebelumnya sukses diterapkan ketika menghadapi Manchester City, dan Kevin Diks berperan sangat penting dalam skema tersebut. “Kami merasa Chelsea menerapkan strategi yang kurang lebih mirip dengan Manchester City. Oleh karena itu, kami kembali memakai formasi ini, dengan Kevin Diks mengambil peran sentral sekaligus sebagai pemain nomor 6,” terang Neestrup.
Performa Diks pun menuai pujian. Ia tampil solid di lini belakang sekaligus mampu membantu membangun serangan dari area pertahanan. Kehadiran Diks membuat Chelsea kesulitan mencetak banyak gol, meskipun pada akhirnya FC Copenhagen harus mengakui keunggulan The Blues.
Dampak Cedera bagi Timnas Indonesia
Bagi Timnas Indonesia, Kevin Diks bukan hanya sekadar tambahan amunisi. Kehadirannya memberikan dimensi baru dalam permainan, terutama di sektor bek kanan atau bek tengah. Berbekal pengalaman tampil di kompetisi level tinggi seperti Liga Champions dan liga Eropa lainnya, ia mampu membawa ketenangan, visi bermain yang matang, serta kekuatan fisik yang dibutuhkan dalam laga-laga krusial. Jika cedera ini tidak terlalu serius, pelatih Shin Tae-yong tentu berharap Diks bisa segera bergabung dengan skuad Garuda dan memperkuat lini pertahanan menghadapi Australia. Sebaliknya, jika ia harus menepi, Indonesia perlu mempersiapkan opsi alternatif mengingat pentingnya laga tersebut.
Saat ini publik sepak bola Indonesia tentu berharap kabar terbaik untuk Kevin Diks. Cedera memang menjadi risiko dalam setiap pertandingan, namun semoga ia segera pulih dan kembali menunjukkan kualitasnya, baik bersama FC Copenhagen maupun Timnas Indonesia. Kita nantikan kabar resmi selanjutnya terkait kondisi sang pemain. Semoga proses pemulihan berjalan lancar, dan Kevin Diks bisa kembali berlaga demi membawa Garuda terbang tinggi di pentas internasional.
Baca juga : Joshua Zirkzee Pantas Jadi Man of the Match di Laga Real Sociedad vs Manchester United















