Jelang Lebaran, bisnis pembiayaan multifinance diprediksi makin moncer. infomalang.com/ mencatat pertumbuhan piutang pembiayaan industri ini mencapai 12,17% hingga Maret 2024. Lonjakan ini, mengacu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun lalu, didorong oleh peningkatan pembiayaan investasi (13,05%) dan modal kerja (11,62%) selama Ramadan.
Baca Juga : IHSG Ambrol! Saham Konglomerat Jadi Biang Keroknya?
Beberapa perusahaan multifinance mengakui peningkatan permintaan masyarakat sebagai pemicu utama. Kebutuhan akan kendaraan bermotor menjadi salah satu faktor dominan. Namun, Direktur Utama PT Clipan Finance Indonesia Tbk, Harjanto Tjitohardjojo, mengingatkan tantangan eksternal, terutama kondisi geopolitik global yang berdampak pada penjualan kendaraan bermotor. Meskipun OJK memproyeksikan pertumbuhan kredit industri pembiayaan lebih rendah dibanding tahun sebelumnya, Harjanto tetap optimistis. "Perusahaan memprediksi peningkatan permintaan fasilitas kredit seiring meningkatnya kebutuhan transportasi dan konsumtif masyarakat," ujarnya kepada infomalang.com/, Senin (17/3/2025).

Laporan keuangan Clipan Finance per 31 Maret 2024 menunjukkan piutang pembiayaan konsumen mencapai Rp 8,76 triliun, naik 3,91% dari Rp 8,43 triliun pada 31 Desember 2023.
Hal senada diungkapkan Elisabeth Lidya Sirait, Head of Corporate Secretary & Legal Mandiri Utama Finance (MUF). Ia melihat peningkatan minat masyarakat terhadap kendaraan baru dan kebutuhan dana tambahan selama Ramadan, terutama untuk pembiayaan mobil baru dan dana tunai. "Kami akan optimalkan momentum ini dengan program promosi dan layanan pembiayaan kompetitif," tegas Elisabeth kepada infomalang.com/. MUF Finance mencatat penyaluran pembiayaan sekitar Rp 2 triliun pada Maret 2024, naik 20% dibanding Februari 2024.
Sentimen positif menjelang Ramadan dan Lebaran juga dirasakan Adira Finance (ADMF). Chief Financial Officer Sylvanus Gani melihat peningkatan kebutuhan masyarakat, seperti transportasi mudik, belanja, dan biaya mudik lainnya. "Perusahaan optimis memanfaatkan momen ini dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian," kata Gani. Pada Maret 2024, piutang pembiayaan konsumen ADMF tercatat Rp 21,42 triliun dan pembiayaan murabahah Rp 5,9 triliun, masing-masing naik 3,63% dan 6,88% secara kuartalan.
Baca Juga :Inilah 5 Aplikasi Musik Tanpa Iklan: Pilihan Terbaik untuk Mendengarkan Lagu Favorit















