Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, menanggapi santai penurunan signifikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dalam keterangannya kepada wartawan di Kantor BKPM, ia menyatakan bahwa fluktuasi pasar modal merupakan hal biasa dan dipengaruhi banyak faktor, baik domestik maupun internasional. “Tidak ada masalah (dengan bursa), pasar itu kondisinya dinamis,” tegasnya.
Baca Juga : Inilah 5 Aplikasi Musik Tanpa Iklan: Pilihan Terbaik untuk Mendengarkan Lagu Favorit
Meskipun demikian, pemerintah tetap berkomitmen untuk mempercepat realisasi investasi, khususnya di sektor hilirisasi. Todotua menekankan pentingnya konsistensi dalam menjalankan program pemerintah sebagai respons terbaik terhadap gejolak pasar. Ia menyebut, “Kita punya Danantara, dan kita akan melakukan berbagai percepatan investasi. Kita sadar betul potensi sumber daya dan pasar domestik yang besar, serta posisi strategis Indonesia di kancah global.”

Ia juga menanggapi arus modal asing yang keluar dari pasar modal Indonesia. Menurutnya, hal tersebut kembali pada mekanisme pasar dan fluktuasi merupakan hal yang wajar. "Banyak faktor yang mempengaruhinya, tetapi yang terpenting adalah konsistensi pemerintah dalam menjalankan program," tambahnya.
Sebagai informasi, IHSG sempat anjlok hingga 7,11% pada perdagangan Selasa (18/3/2025), sebelum akhirnya ditutup turun 3,86% di level 6.222,06. Penurunan ini terjadi setelah infomalang.com/ menurunkan peringkat dan rekomendasi aset keuangan di Indonesia, mengingat peningkatan risiko fiskal akibat kebijakan pemerintah. infomalang.com/ bahkan menurunkan peringkat saham RI dari overweight menjadi market weight, dan merevisi rekomendasi surat utang BUMN tenor panjang menjadi netral. Akibatnya, aksi jual asing membanjiri bursa, mencapai Rp 849 miliar dalam sehari, Rp 3,12 triliun dalam sepekan, dan mencapai angka fantastis Rp 57,8 triliun dalam enam bulan terakhir.
Baca Juga : IHSG Ambrol 6%! Ekonomi RI di Ujung Tanduk?















