Suaramedia.id – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III akhirnya angkat bicara terkait masalah tata ruang Puncak, Bogor yang dikaitkan dengan banjir di Bekasi dan Jakarta beberapa waktu lalu. Direktur Utama PTPN III, Muhammad Abdul Ghani, mengakui kesalahan pengelolaan lahan yang berujung pada kerusakan lingkungan. Dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (19/3), Ghani menyatakan PTPN III akan membongkar bangunan-bangunan mitra usaha yang tak berizin dan melanggar aturan lingkungan di area perkebunan negara.
"Ini kesalahan PTPN, dan kami akan memperbaikinya," tegas Ghani. Ia menjelaskan, banyaknya lahan yang dikerjasamakan dengan pihak lain menjadi penyebab utama masalah ini. Ke depan, PTPN III akan lebih selektif dan bertanggung jawab dalam pengelolaan lahan. Proses pembongkaran akan dilakukan dengan pengawasan konsultan independen sesuai arahan Pemkab Bogor, dan bekerjasama dengan pemerintah. Lahan yang telah dikosongkan akan ditanami kembali dengan tanaman teh dan pohon-pohon lain.

"Kami siapkan lahan untuk ditanami kembali, baik teh maupun pohon-pohonan," ungkap Ghani. Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa PTPN III telah berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Pangan dan Menteri Pertanian untuk membahas solusi jangka panjang. Bahkan, lahan tersebut direncanakan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), termasuk kemungkinan kerjasama pengembangan peternakan sapi perah. Langkah ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi lahan dan mencegah terulangnya bencana banjir di masa mendatang.















