Suaramedia.id – Keputusan The Fed, Bank Indonesia (BI), Bank Rakyat Tiongkok (PBoC), dan Bank of Japan untuk mempertahankan suku bunga acuan di Maret 2025 mengejutkan pasar global. Langkah konservatif ini, menurut Ekonom Senior Fauzi Ichsan, merupakan respons langsung terhadap perang dagang dan kebijakan tarif impor AS di era Presiden Trump. infomalang.com/ melansir pernyataan Fauzi yang disampaikan dalam program Power Lunch, Jumat (21/03/2025).
Kenaikan tarif impor, kata Fauzi, berpotensi memicu inflasi tinggi. Kondisi ini memaksa bank sentral dunia untuk bertindak hati-hati dan menahan diri dari penurunan suku bunga. Pelemahan nilai tukar mata uang juga menjadi pertimbangan krusial dalam pengambilan keputusan tersebut.
Pertanyaan besar kini menggantung: bagaimana dampak perang dagang terhadap kebijakan suku bunga global, khususnya terhadap rupiah dan BI Rate? Analisis mendalam Fauzi Ichsan dalam wawancara tersebut memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai dinamika ekonomi global yang sedang bergejolak dan implikasinya terhadap perekonomian Indonesia. Apakah rupiah mampu bertahan di tengah ketidakpastian ini? Simak selengkapnya untuk mengetahui jawabannya.
