Robert Kiyosaki, penasihat keuangan kondang, membongkar mitos umum persiapan pensiun di Indonesia. infomalang.com/ melansir, kebiasaan menabung dalam jumlah besar sebagai persiapan hari tua dinilai keliru. Mengapa? Karena metode ini mengabaikan faktor inflasi yang menggerus nilai uang seiring waktu. Alih-alih aman, tabungan justru bisa menyusut nilainya di masa depan.
Baca Juga : Target 40 Juta Pengguna! Surge Siap Gelontorkan Dana Triliunan!
“Daripada menumpuk uang tunai, jaga likuiditas aset yang mudah dicairkan dan tahan inflasi,” tegas Kiyosaki, seperti dikutip dari richdad.com. Ia menyarankan aset seperti emas, perak, minyak, dan lainnya sebagai alternatif. Asuransi perawatan jangka panjang juga dipertimbangkan, namun hanya efektif bagi mereka yang kondisi kesehatannya sangat buruk di usia senja sehingga membutuhkan biaya panti jompo yang besar.

Kiyosaki mendorong pendekatan investasi yang lebih agresif. “Daripada menyerahkan uang ke perusahaan asuransi atau produk anuitas, investasikan di aset penghasil arus kas untuk menutupi pengeluaran di masa pensiun,” sarannya. Strategi ini membuat uang bekerja untuk Anda, bukan sebaliknya.
Diversifikasi portofolio investasi juga menjadi kunci. Kiyosaki menganjurkan investasi di berbagai kelas aset, seperti surat berharga, properti, komoditas, bisnis, dan bahkan mata uang kripto. “Anda harus tersebar di lima kelas aset tersebut, dan menguasai satu atau dua di antaranya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kiyosaki menekankan pentingnya memanfaatkan strategi perpajakan yang cerdas. “Orang kaya tahu cara berinvestasi tanpa harus membayar pajak besar,” ujarnya. Hal ini membutuhkan kecerdasan finansial untuk meminimalisir pajak sekaligus memaksimalkan keuntungan investasi. Jadi, alih-alih fokus menghindari pajak dengan cara yang justru membuat Anda tetap miskin, belajarlah berinvestasi cerdas untuk meraih kekayaan dan mengurangi beban pajak.
Baca Juga : Bos Vale Jadi Bos Danantara!















