Suaramedia.id – Bursa saham Asia kompak merosot tajam pada Jumat (4/5/2025), menyusul pengumuman Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang peningkatan tarif impor. Langkah ini memicu kekhawatiran akan eskalasi perang dagang dan berdampak signifikan terhadap pasar global. Indeks Nikkei di Tokyo anjlok 1,8% ke level 34.108,23, menambah penurunan 2,77% yang terjadi pada hari sebelumnya. Topix, indeks yang lebih luas, juga ikut terpuruk dengan penurunan 2,3%, setelah sebelumnya jatuh 3,08%.
Saham-saham teknologi, khususnya yang terkait dengan industri chip, mengalami tekanan berat. Advantest dan Tokyo Electron misalnya, masing-masing mencatat penurunan hingga 7% dan 4%. Sentimen negatif juga menjangkiti bursa-bursa lain di Asia. Hang Seng Hong Kong turun 1,52% ke 22.849,81, sementara Straits Times Index (STI) Singapura ambles 2,7%. Di Korea Selatan, KOSPI anjlok 1,5% ke 2.449,31, dan S&P/ASX 200 Australia juga ikut tergerus 2%.

Runtuhnya bursa Asia ini sejalan dengan kinerja buruk Wall Street pada penutupan perdagangan Kamis (4/4/2025) waktu AS, atau Jumat dini hari WIB. Penurunan di Wall Street tercatat sebagai yang terburuk sejak krisis pandemi Covid-19 tahun 2020. infomalang.com/ melaporkan, Trump mengumumkan penerapan tarif dasar 10% untuk semua negara mulai 5 April. Tarif yang lebih tinggi akan dikenakan pada negara-negara yang dianggap menerapkan tarif lebih tinggi terhadap AS. Pengumuman ini memicu kekhawatiran investor akan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi global.















