Bursa saham Asia-Pasifik kembali terpuruk dalam aksi jual besar-besaran hari ini. Kekhawatiran atas eskalasi perang dagang global, dipicu oleh kebijakan tarif terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, menjadi biang keladi anjloknya indeks-indeks utama di kawasan tersebut. Suasana “risk-off” atau penghindaran risiko mendominasi sentimen investor.
Baca Juga : Kekayaan Miliarder Dunia Amblas Rp 3.444 Triliun! Gara-Gara Kebijakan Trump?
infomalang.com/ melaporkan, Bursa Jepang Nikkei mencatat penurunan dramatis hingga 6,2%, bahkan sempat menyentuh level terendah dalam 18 bulan terakhir dengan penurunan 6,4%. Perdagangan kontrak berjangka Jepang bahkan sempat dihentikan sementara karena mencapai batas bawah (circuit breakers). Situasi serupa juga terjadi di bursa-bursa lain. Hang Seng Hong Kong ambruk hingga 8,4%, sementara KOSPI Korea Selatan jatuh 4,5%. Bursa Australia ASX juga mengalami penurunan signifikan sebesar 4,8%, bahkan sempat menyentuh level terendah 18 bulan dengan penurunan 5,34%. Taiwan Taiex Index pun anjlok tajam hampir 10%, tepatnya 9,69%.
Tren negatif ini merupakan kelanjutan dari pelemahan yang terjadi pada Kamis dan Jumat pekan lalu. Ketiadaan kabar positif dari akhir pekan, seperti negosiasi penurunan tarif atau penundaan pemberlakuan tarif timbal balik yang direncanakan mulai 9 April, semakin memperparah situasi. Investor tampak kehilangan kepercayaan dan melakukan aksi jual besar-besaran untuk mengamankan aset mereka di tengah ketidakpastian geopolitik yang semakin meningkat. Kondisi ini menunjukkan betapa sensitifnya pasar Asia terhadap perkembangan perang dagang AS dan dampaknya terhadap perekonomian global.
Baca Juga : Daftar Menu Depot Tanjung Api Beserta Harganya. Simak Harganya !
