Breaking

Dolar AS Ambruk! IMF Bongkar Penyebabnya

Pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir membuat geger pasar global. Dana Moneter Internasional (IMF) pun angkat bicara, membongkar penyebab utama anjloknya mata uang Paman Sam tersebut. Menurut IMF, prospek pertumbuhan ekonomi AS yang meredup menjadi biang keroknya.

Pierre-Olivier Gourinchas, Kepala Ekonom IMF, dalam konferensi pers peluncuran World Economic Outlook edisi April, menyatakan bahwa pelemahan dolar AS disebabkan oleh kombinasi faktor. “Kita melihat pelemahan dolar yang cukup meluas,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa hal ini sebagian besar dipicu oleh prospek pertumbuhan ekonomi AS yang lebih lemah.

Baca juga: Rahasia Sukses Bisnis Ayam Sabana: Modal Cuma 23 Juta!

Dolar AS Ambruk! IMF Bongkar Penyebabnya
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

infomalang.com/ memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS hanya akan mencapai 1,8% pada 2025, turun dari 2,8% pada 2024. Angka ini diperkirakan akan terus menurun menjadi 1,7% pada 2026. Selain itu, meningkatnya ketidakpastian global, terutama terkait perang dagang, turut memperparah situasi. Gourinchas menekankan bahwa ketidakpastian ini telah memicu penyesuaian permintaan global terhadap aset dolar.

Data dari Refinitiv yang dikutip Suaramedia.id menunjukkan indeks dolar AS (DXY) telah mengalami depresiasi lebih dari 9% secara year to date (ytd) hingga awal pekan ini. Kondisi ini berdampak signifikan pada mata uang global. Mayoritas mata uang Asia justru menguat melawan dolar AS. Yen Jepang memimpin dengan apresiasi 10,6% ytd, diikuti dolar Singapura (4,1%) dan won Korea Selatan (3,8%).

Namun, rupiah Indonesia justru melemah 4,72% secara ytd. Gourinchas menyimpulkan bahwa ketidakpastian kebijakan, terutama terkait tarif dagang, prospek pertumbuhan AS yang rendah, dan penyesuaian permintaan global terhadap aset dolar, menjadi faktor utama yang membebani dolar AS. Situasi ini tentunya perlu diwaspadai oleh pelaku pasar global.

Baca juga: Kisah Pilu Pembeli Meikarta: 8 Tahun Menunggu, Uang Ratusan Juta Raib?