PT PP (Persero) Tbk (PTPP), emiten BUMN konstruksi dan investasi, mengejutkan pasar dengan keputusan untuk tidak membagikan dividen tahun ini. Keputusan ini diambil setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), seperti disampaikan Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad. Keuntungan perusahaan akan diprioritaskan untuk memperkuat kas internal.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Agus Purbianto, menjelaskan lebih lanjut alasan di balik penundaan dividen. Menurutnya, sektor konstruksi, khususnya BUMN karya, memiliki keterbatasan modal kerja yang cukup signifikan. “Apalagi, di triwulan pertama ini baru beberapa proyek yang anggaran nya dibuka,” ungkap Agus dalam konferensi pers usai RUPST di Jakarta, Rabu (30/4/2025). Proyek-proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menjadi contohnya. “Cadangan ini akan kita gunakan untuk memperkuat struktur permodalan,” tegasnya.
Baca Juga: Saham Melonjak 120%! BEI Tutup Paksa Perdagangan!

Meskipun demikian, PTPP menorehkan prestasi gemilang pada kuartal I-2025 dengan kontrak baru senilai Rp 6,27 triliun. Angka ini meningkat 32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan melampaui target hingga 151%. Bahkan, realisasi tersebut telah mencapai 21% dari target akhir tahun 2025. Sumber dana kontrak baru didominasi oleh BUMN (52,1%), swasta (28,6%), dan pemerintah (19,3%).
Sektor pelabuhan menjadi penyumbang terbesar kontrak baru (37,2%), diikuti gedung (32,9%), jalan dan jembatan (22,6%), bendungan (4,3%), irigasi (2,8%), dan minyak dan gas (0,3%). Proyek-proyek besar seperti New Priok East Access (NPEA) seksi II (Rp 2,33 triliun) dan Mandiri Financial Center PIK (Rp 878,3 miliar) turut berkontribusi signifikan terhadap capaian ini. Keputusan untuk menahan dividen ini menunjukkan fokus PTPP pada pengembangan jangka panjang dan proyek-proyek strategis ke depan.
Baca Juga: Tugu Insurance Raih Laba Fantastis, Bagi Dividen Ratusan Miliar!















