Breaking

Harga Emas Tembus US$ 3.600? Bos KBI Bocorkan Rahasianya!

infomalang.com/ melaporkan, emas tengah menjadi primadona investasi. Lonjakan harga emas ini dipicu ketidakpastian ekonomi global akibat kebijakan proteksionis mantan Presiden AS, Donald Trump. PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI), anak perusahaan holding BUMN Danareksa, pun merasakan dampaknya pada transaksi emas.

Direktur Utama KBI, Budi Susanto, menjelaskan pergerakan harga emas saat ini sangat bergantung pada hasil negosiasi antar negara dalam menanggapi kebijakan tarif Trump. "Jika perang tarif sudah mencapai kesepakatan, harga emas berpotensi kembali stabil, bahkan turun," ujar Budi saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu. Ia menambahkan, pencapaian keseimbangan (equilibrium) akan mendorong investor kembali ke aset berisiko tinggi seperti forex dan saham.

Harga Emas Tembus US$ 3.600? Bos KBI Bocorkan Rahasianya!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Namun, Budi tetap optimistis. “Emas sebagai komoditas global masih punya peluang mencapai harga terbaik. Kami memperkirakan harga emas bisa mencapai US$ 3.500-US$ 3.600 per troy ons pada akhir tahun,” tambahnya.

Budi juga melihat tren transaksi emas digital yang terus berkembang pesat. “Digitalisasi adalah keniscayaan. Platform investasi multi aset juga punya peluang besar, namun ini bergantung pada regulasi pemerintah,” katanya. Tantangan saat ini, menurut Budi, adalah mengarahkan investasi masyarakat dari platform ilegal ke platform legal. Kemudahan akses dan keamanan transaksi menjadi keunggulan emas digital.

KBI sendiri mencatat pertumbuhan pendapatan 26,43% secara tahunan pada kuartal I 2025. Volume transaksi komoditas Loco London di Bursa Berjangka Jakarta (JFX) juga melonjak 20,2%, mencapai 1.491.864 lot. Menyikapi tantangan “Currency-Commodity Double Squeeze” (kenaikan harga emas dan penguatan USD terhadap Rupiah), KBI fokus pada optimalisasi sistem, perluasan jaringan Resi Gudang, dan peningkatan keamanan transaksi.