infomalang.com/ – Emas, aset investasi yang selalu jadi primadona, harganya terus meroket. Mengapa logam mulia ini begitu mahal dan berharga? Berikut beberapa alasannya yang mungkin mengejutkan Anda.
Kelangkaan yang Ekstrem: Berbeda dengan logam lain, emas sangat langka. Proses penambangannya sulit dan mahal, membutuhkan penggalian jauh ke dalam perut bumi. Hanya sekitar 45 negara di dunia yang memiliki tambang emas, termasuk Indonesia, dan biaya pengolahannya pun tinggi. Keterbatasan ini secara langsung memengaruhi harga jualnya yang tetap tinggi.

Ketahanan Abadi: Logam lain seperti perak dan tembaga rentan terhadap korosi dan karat, membuat nilainya menurun seiring waktu. Emas? Berbeda! Logam mulia ini tahan lama dan tak lekang oleh waktu, menjadikannya investasi jangka panjang yang ideal. Nilai emas cenderung stabil bahkan meningkat seiring berjalannya waktu.
Baca juga : Laba Bukit Asam Anjlok! Apa Penyebabnya?
Simbol Kemewahan dan Kekayaan: Sejak ratusan tahun lalu, emas telah menjadi simbol kekayaan dan kemewahan, digunakan dalam perhiasan kerajaan dan sebagai alat tukar utama. Hingga kini, emas tetap menjadi komoditas berharga, terutama saat resesi ekonomi, karena banyak orang mencari keamanan finansial dengan menyimpan emas batangan.
Baca juga : Kolaborasi Raksasa! Bank Mega Syariah Suntik Dana Ratusan Miliar!
Investasi yang Anti-Inflasi: Pemerintah sering mencetak uang untuk mengatasi masalah ekonomi, namun hal ini dapat menyebabkan inflasi dan pengikisan nilai mata uang. Emas, sebagai sumber daya alam yang terbatas dan tidak dapat dicetak secara massal, menjadi benteng pertahanan terhadap inflasi. Ketika inflasi naik, harga emas cenderung ikut meningkat, menjadikannya investasi yang aman dan menguntungkan.
Kesimpulannya, harga emas yang tinggi bukan tanpa alasan. Kelangkaan, ketahanannya, sejarahnya sebagai simbol kekayaan, dan sifatnya yang anti-inflasi, semuanya berkontribusi pada nilai emas yang terus meningkat dan menjadikannya aset investasi yang sangat menarik.















