Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tengah mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Hal ini mendorong sejumlah analis untuk merekomendasikan pembelian saham emiten batubara milik Grup Bakrie tersebut.
Indy Naila, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, menjelaskan bahwa kinerja keuangan dan harga saham BUMI masih sangat bergantung pada fluktuasi harga batubara global. Permintaan dari China dan India, yang masih tergolong moderat, menjadi faktor utama penggerak harga komoditas ini. Kondisi perekonomian makro global dan potensi perang dagang, khususnya kebijakan tarif impor Amerika Serikat, juga turut mempengaruhi.
Baca Juga: IHSG Meroket 16%! Rekor Baru di Depan Mata?

“Meskipun ada penyesuaian Average Selling Price (ASP) yang menyebabkan penurunan laba bersih, BUMI tetap mampu menjaga pertumbuhan operating income margin dengan baik pada kuartal I-2025,” ujar Indy. Ia menambahkan bahwa regulasi pemerintah, khususnya terkait tarif royalti batubara, juga menjadi sentimen yang mempengaruhi pergerakan saham BUMI. Penurunan tarif royalti berpotensi meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Indy optimistis terhadap prospek BUMI, mengingat target peningkatan produksi batubara, efisiensi operasional yang baik, dan strategi diversifikasi yang terencana. Namun, ia menekankan pentingnya pemantauan permintaan global, terutama dari China dan India, untuk menjaga margin profitabilitas. Upaya restrukturisasi utang BUMI juga dinilai positif karena dapat mengurangi risiko likuiditas dan meningkatkan margin profitabilitas. Ia merekomendasikan strategi trading buy dengan target harga Rp 125-130 per saham.
Senada dengan Indy, Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, mengatakan bahwa komitmen BUMI untuk meningkatkan produksi batubara, di tengah harga batubara yang sedikit di atas level terendah, berpotensi meningkatkan ASP. Namun, ia mengingatkan tantangan berupa perlambatan ekonomi Tiongkok dan India, serta potensi dampak perang dagang.
Nafan merekomendasikan strategi akumulatif buy dengan level masuk Rp 93-99 per saham, dan memprediksi target harga BUMI di kisaran Rp 110 – Rp 176 per saham. Ia menambahkan bahwa sinyal teknis seperti Stochastics K_D dan RSI menunjukkan tren positif. Kemampuan BUMI untuk menembus garis tren turun juga menjadi indikator positif.
Baca Juga: Rugi Fantastis! Pan Brothers Terjun Bebas US$ 436 Juta!















