Jelang libur panjang, IHSG berhasil mencatatkan penguatan tipis, ditutup naik 0,07% ke level 6.832,80 pada perdagangan Jumat (9/5/2025). Meski demikian, suasana perdagangan terbilang lesu dengan nilai transaksi hanya Rp 8,99 triliun. Dari 960 saham yang diperdagangkan, 362 saham melemah, 258 saham menguat, dan 340 saham stagnan.
Meskipun mayoritas sektor berada di zona hijau, investor asing justru melakukan aksi jual bersih (net sell) yang cukup signifikan, mencapai Rp 562,68 miliar di seluruh pasar. Rinciannya, Rp 498,78 miliar di pasar reguler dan Rp 63,90 miliar di pasar negosiasi dan tunai.
Baca Juga: Hati-Hati! Aturan Pinjol Baru 2025 Bakal Bikin Kamu Ketar-Ketir!

Aksi jual besar-besaran ini terutama terkonsentrasi pada beberapa saham blue chip. Berdasarkan data yang dihimpun dari Stockbit, sepuluh saham mencatatkan net foreign sell terbesar, antara lain:
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) – Rp 264,33 miliar
- PT Panin Financial Tbk. (PNLF) – Rp 118,60 miliar
- PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) – Rp 53,12 miliar
- PT Astra International Tbk. (ASII) – Rp 39,09 miliar
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) – Rp 25,86 miliar
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) – Rp 24,16 miliar
- PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) – Rp 22,97 miliar
- PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) – Rp 22,76 miliar
- PT United Tractors Tbk. (UNTR) – Rp 22,50 miliar
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) – Rp 15,94 miliar
BMRI menjadi saham yang paling banyak dilepas investor asing, mencapai ratusan miliar rupiah. Fenomena ini menarik perhatian mengingat pergerakan IHSG yang cenderung positif. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami motivasi di balik aksi jual besar-besaran ini menjelang libur panjang. Apakah ini hanya aksi profit taking sementara atau ada faktor lain yang mempengaruhi keputusan investor asing? Pertanyaan ini masih menjadi teka-teki yang perlu dijawab.















