Breaking

Kolaborasi FASTAM-AMM, Wujudkan Sekolah Tanggap Bencana

Malang, 2 Juni 2025 — Kegiatan edukasi mitigasi bencana yang digagas oleh FASTAM (Fast Action Muhammadiyah) dan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kota Malang telah sukses dilaksanakan di TK ABA 17. Program ini menjadi langkah awal penting dalam membekali anak-anak usia dini dengan pengetahuan dasar tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana, khususnya gempa bumi dan kebakaran.

Acara yang berlangsung pada pagi hari ini mendapatkan sambutan positif dari para peserta, guru, hingga orang tua murid. Anak-anak mengikuti simulasi evakuasi, menonton video edukasi kebencanaan, dan dikenalkan secara langsung pada langkah-langkah penyelamatan diri saat terjadi bencana. Kegiatan berlangsung interaktif dan menyenangkan, tanpa mengurangi pesan penting yang ingin disampaikan.

Adi Wibowo, Manager Badan Eksekutif Lazismu Kota Malang, menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan hari ini berjalan sesuai harapan.

“Alhamdulillah, pelaksanaan dari awal hingga akhir berjalan lancar dan sesuai dengan harapan. Tapi ini bukan akhir, justru ini adalah awal dari pembelajaran mitigasi bencana. Kita tahu Indonesia sangat rawan bencana, dan ini adalah masalah bersama. Ke depan, kami berharap semua sekolah—baik di bawah Muhammadiyah maupun di luar—memiliki kesiapsiagaan terhadap bencana,” ujar Adi.

Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini dirancang khusus untuk anak-anak TK dengan pendekatan yang sederhana namun efektif.

“Kami tanamkan sejak dini agar anak-anak terlatih. Harapannya mereka bisa menyampaikan juga ke orang tuanya. Jangka panjangnya, kami juga akan menyiapkan pelatihan untuk para guru sebagai garda terdepan dalam membentuk kesiapsiagaan di sekolah,” tambahnya.

Baca Juga: FASTAM & AMM Ajari Siswa Cara Selamat dari Gempa dan Kebakaran

Sementara itu, Kepala TK ABA 17, Bu Latifa, S.Pd., mengungkapkan antusiasmenya terhadap kegiatan ini dan menyebutnya sangat bermanfaat.

“Anak-anak sangat senang, terutama saat melihat plakat, simulasi, dan video tentang gempa. Orang tua juga turut menyaksikan dan menyambut baik kegiatan ini. Memang sebenarnya sudah ada pembelajaran siaga bencana, tetapi belum pernah dilakukan secara praktik langsung seperti ini,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini sangat mungkin diintegrasikan ke dalam pembelajaran reguler.

“Insya Allah kegiatan seperti ini banyak manfaatnya. Ini bisa dimasukkan ke dalam modul ajar agar anak-anak sejak dini tahu apa yang harus dilakukan jika bencana terjadi,” tutup Bu Latifa.

Dengan suksesnya pelaksanaan hari ini, FASTAM dan AMM mempertegas komitmennya untuk terus mengedukasi generasi muda dan para pendidik mengenai pentingnya kesiapsiagaan bencana. Langkah ini diharapkan menjadi bagian dari gerakan berkelanjutan dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang tanggap dan tangguh terhadap risiko bencana.

Baca Juga: PCM Lowokwaru Teguhkan Kolaborasi dan Ukhuwah dalam Halalbihalal Bersama Wakil Wali Kota Malang