Breaking

Sungai Tirtoyudo Segera Dinormalisasi BPBD Malang Usai Banjir

Normalisasi Sungai Tirtoyudo Jadi Prioritas BPBD Malang Pasca Banjir

InfoMalang -Normalisasi Sungai Tirtoyudo menjadi langkah utama yang segera dilakukan BPBD Malang setelah banjir melanda wilayah tersebut beberapa waktu lalu. Normalisasi ini diprioritaskan untuk mengurangi risiko bencana banjir yang sering terjadi di wilayah Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk memastikan proses normalisasi berjalan sesuai dengan rencana.

Normalisasi Sungai Tirtoyudo dilakukan sebagai tindak lanjut atas banjir yang menutup akses jalan di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo. Banjir tersebut disebabkan oleh luapan Sungai Tundo dan Kali Sat, yang menjadi pemicu utama terhambatnya aktivitas warga. BPBD Malang bersama BBWS Brantas telah melakukan pengawasan dan pengawasan secara mendetail pada dua titik yang terdampak, yakni Kali Sat di Desa Purwodadi dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tundo di Desa Pujiharjo.

Baca Juga: Berita Duka Hamdan ATT, Instagram Luncurkan Fitur Musik Lebih Lengkap

Hasil survei menunjukkan bahwa kondisi sungai mengalami pendangkalan akibat tumpukan sedimen, sehingga diperlukan upaya pengerukan. Normalisasi Sungai Tirtoyudo ini perencanaannya akan dilakukan dengan menggunakan alat berat berupa ekskavator untuk mengembalikan fungsi aliran sungai. Pengerukan dan normalisasi di Kali Sat akan dilakukan sepanjang 1 kilometer, sedangkan untuk DAS Tundo akan dilakukan sepanjang 2 kilometer. Target utama normalisasi adalah memperlancar aliran air sungai agar tidak mudah meluap saat hujan deras turun.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, menyebutkan bahwa normalisasi Sungai Tirtoyudo diharapkan menjadi solusi jangka panjang bagi warga Tirtoyudo yang setiap tahun dihantui banjir. “Hasil survei menunjukkan dua titik sungai memang sudah mendesak untuk dinormalisasi. Kami berharap langkah ini mampu menekan risiko banjir sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan,” ujar Sadono.

Tidak hanya fokus pada normalisasi, BPBD Malang juga menggandeng PLN Peduli untuk menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir. Bantuan umum yang diberikan meliputi perbaikan fasilitas, termasuk jembatan Kali Sat yang rusak cukup parah akibat terjangan banjir. Pemerintah daerah menekankan bahwa pemulihan pascabencana bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga aspek sosial untuk mendukung kesejahteraan masyarakat di wilayah terdampak.

Warga pun menyambut baik rencana normalisasi ini. Hendik Arso, Kepala Desa Pujiharjo, menyatakan harapan besar agar normalisasi Sungai Tirtoyudo benar-benar terlaksana sesuai jadwal. “Warga sudah sangat lelah menghadapi banjir yang datang setiap musim hujan. Kami berharap normalisasi ini benar-benar terealisasi agar warga tidak resah lagi setiap datang musim hujan,” ungkapnya.

Dalam pelaksanaan normalisasi, BPBD Malang terus menyelaraskan koordinasi dengan berbagai pihak terkait agar proses normalisasi berjalan sesuai regulasi yang ada. Pasalnya, sebagian wilayah daerah aliran sungai memang belum sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah kabupaten. Sadono Irawan juga mengingatkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan untuk meminimalisir risiko bencana di kemudian hari. “Kami mengimbau warga untuk bersama-sama menjaga lingkungan. Upaya pencegahan adalah tanggung jawab kita bersama,” tutupnya.

Dengan adanya sinergi antara pemerintah daerah, BBWS Brantas, dan masyarakat, diharapkan normalisasi Sungai Tirtoyudo dapat memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan. Kedepannya, BPBD Malang berkomitmen untuk terus menjaga kondisi sungai pasca normalisasi agar fungsi sungai sebagai jalur utama aliran air tetap optimal dan mampu menahan potensi luapan air saat musim hujan.

Baca Juga: Kapal Penumpang Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Perairan Selat Bali