Breaking

Atlet Muda Kota Batu Rebut Perak Catur Campuran

Kontingen catur Kota Batu kembali menunjukkan taringnya di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX tahun 2025. Meski sempat mengalami kekalahan di nomor catur kilat (blitz) dan cepat (rapid), para atlet muda dari Kota Batu tetap tampil tangguh dan berhasil meraih medali perak pada nomor campuran.

Prestasi ini menjadi kabar baik bagi dunia olahraga catur di Kota Batu, terutama karena perolehan medali datang dari atlet-atlet muda yang baru tampil di ajang sebesar Porprov. Salah satu sosok di balik keberhasilan ini adalah Pelatih Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kota Batu, Agus Sugianto, yang membimbing langsung para pecatur muda tersebut.

Dalam keterangannya, Agus menyebutkan bahwa pasangan atlet muda, M Huda Nurrohman dan Fatimah Shania Quran, berhasil lolos hingga babak final nomor campuran dan menyumbang medali perak bagi kontingen Kota Batu. Meskipun mereka harus mengakui keunggulan lawan dari Kota Malang di partai puncak, hasil ini dinilai sebagai pencapaian yang membanggakan.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur karena atlet-atlet muda ini sudah mampu menembus final. Meskipun belum berhasil membawa pulang emas, medali perak ini tetap luar biasa,” ujar Agus pada Jumat (4/7/2025).

Agus menjelaskan bahwa seluruh rangkaian pertandingan catur kilat dan cepat telah dilangsungkan pada tanggal 29 hingga 30 Juni 2025. Sementara untuk nomor catur klasik, pertandingan berlangsung dari 1 hingga 4 Juli 2025. Dengan sistem kompetisi yang ketat, hanya atlet terbaik dari masing-masing daerah yang lolos ke babak final.

baca juga: Dishub Kota Malang Bahas Re-routing Trayek Angkot, Jawab Aspirasi Sopir dan Siapkan Trans Jatim

Di cabor catur Porprov IX Jatim kali ini, ada 22 kabupaten/kota yang berhasil masuk ke babak utama setelah melalui proses seleksi ketat di tahap pra-kualifikasi. Kota Batu sendiri mengirimkan sepuluh pecatur terbaiknya, terdiri dari lima atlet putra dan lima atlet putri, yang telah menjalani latihan intensif selama beberapa bulan terakhir.

Agus yang akrab disapa Alek itu menambahkan, para atlet dilatih lima kali dalam seminggu untuk mempersiapkan diri menghadapi lawan dari seluruh penjuru Jawa Timur. Menurutnya, tahun ini persaingan terasa lebih ketat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Banyak daerah yang membawa atlet muda berbakat dan menunjukkan permainan yang solid.

“Porprov tahun ini sangat menantang. Atlet-atlet dari daerah lain banyak yang kuat. Kita harus akui bahwa regenerasi atlet di Kota Batu menjadi PR besar ke depan,” tambahnya.

Alek menyoroti pentingnya pembinaan berkelanjutan dan pencarian bibit-bibit unggul dari usia dini. Menurutnya, keberhasilan M Huda dan Fatimah menjadi alarm bahwa Kota Batu masih memiliki potensi besar di bidang catur jika pembinaan dilakukan dengan serius dan konsisten.

Ia juga menyampaikan keprihatinan karena beberapa atlet berprestasi dari tahun sebelumnya sudah tidak bisa ikut lagi lantaran melewati batas usia. Oleh karena itu, pihaknya berharap ada perhatian lebih dari pemerintah daerah, sekolah, serta komunitas olahraga dalam membantu regenerasi atlet catur.

“Kalau ingin terus bersaing, harus ada pencarian dan pembinaan atlet sejak usia SD atau SMP. Jangan sampai catur di Kota Batu hanya jago sesaat, tapi tidak berkelanjutan,” jelasnya.

Meski medali emas belum bisa diraih, perak dari nomor campuran ini memberi semangat baru bagi Percasi Kota Batu untuk terus berbenah. Selain itu, pencapaian ini juga menjadi bukti bahwa semangat juang dan kerja keras atlet muda Kota Batu layak diapresiasi.

Dengan dukungan dari masyarakat, pelatih, dan pemerintah daerah, tidak menutup kemungkinan prestasi lebih tinggi dapat diraih di masa mendatang. Catur Kota Batu menunjukkan bahwa meski datang dari daerah kecil, semangat dan dedikasi tetap bisa membawa hasil yang besar.

baca juga: DPRD Jatim: Malang Siap Jadi Gerbang Nusantara