infomalang.com/ Malang, 17 Juli 2025 – Dunia pendidikan kini tak bisa lagi hanya bertumpu pada metode konvensional. Di tengah revolusi digital yang kian cepat, Wakil Bupati Malang, Hj. Lathifah Shohib, menyampaikan pesan penting: penguasaan Artificial Intelligence (AI) dan koding (programming) harus mulai menjadi bekal wajib bagi peserta didik dan tenaga pendidik.
Hal itu disampaikan Wabup Lathifah dalam acara Seminar Pendidikan Pembelajaran Mendalam dan KKA yang digelar di Grand Mercure Malang, Rabu (16/7/2025). Acara ini merupakan kolaborasi antara Dinas Pendidikan Kabupaten Malang dengan berbagai pihak, dalam rangka mendorong transformasi digital di sektor pendidikan.
“Di era teknologi dengan dinamika yang bergerak sangat cepat, AI dan koding telah menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan,” ujar Lathifah dalam sambutannya.
Pentingnya Adaptasi terhadap Teknologi
Wabup Malang menegaskan bahwa adaptasi terhadap perkembangan teknologi bukan hanya tuntutan zaman, melainkan juga kebutuhan nyata di dunia pendidikan saat ini. AI dan koding dianggap sebagai keterampilan kunci yang mampu membentuk pola pikir kritis, sistematis, dan solutif pada siswa.
Ia menambahkan, penguasaan teknologi ini mampu membuka ruang inovasi yang luas dalam proses belajar mengajar. Contohnya, penggunaan AI dalam pembelajaran adaptif, analisis data siswa secara otomatis, hingga personalisasi kurikulum untuk memenuhi kebutuhan belajar individual.
“Kecerdasan artifisial membuka ruang luas bagi inovasi pendidikan. Guru dan siswa bisa memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran,” terangnya.
Koding: Latihan Logika dan Pemikiran Sistematis
Selain AI, keterampilan dalam bidang pemrograman (koding) juga menjadi perhatian penting. Menurut Wabup, koding dapat membantu membentuk cara berpikir logis, melatih ketekunan, serta memecahkan masalah secara sistematis.
Kemampuan ini sangat relevan dengan tantangan abad ke-21, di mana siswa tidak hanya dituntut menjadi pengguna teknologi, tetapi juga menjadi pencipta solusi teknologi. Oleh karena itu, ia menyarankan agar pembelajaran koding diperkenalkan sejak usia dini, baik melalui kurikulum sekolah maupun program ekstrakurikuler.
“Koding bukan hanya soal menulis kode, tapi melatih logika dan cara berpikir yang runtut. Ini adalah modal penting bagi generasi muda,” jelasnya.
Baca Juga:KBRI Tokyo Tegaskan Tak Blacklist Pekerja Indonesia oleh Jepang Tahun 2026
Tantangan Ketergantungan pada Teknologi
Meski mendukung penguasaan AI dan koding, Wabup Lathifah juga mengingatkan risiko yang mungkin timbul. Ketergantungan berlebihan terhadap teknologi bisa berdampak negatif, terutama dalam menurunkan kemampuan berpikir kritis, inisiatif, dan kreativitas siswa.
“Jika tidak diajarkan dengan bijak, AI justru bisa melemahkan daya nalar. Maka tugas guru adalah mengarahkan siswa agar menjadi pengguna cerdas, bukan sekadar konsumtif,” tegasnya.
Peran Guru sebagai Motor Transformasi Digital
Wabup Lathifah juga menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Dinas Pendidikan Kabupaten Malang dalam menyelenggarakan seminar tersebut. Ia menyebut kegiatan ini sebagai langkah nyata dalam memperkuat transformasi digital di sektor pendidikan lokal.
Ia berharap para guru yang hadir dapat memperoleh wawasan dan keterampilan baru, yang nantinya bisa ditularkan kepada siswa dengan pendekatan kreatif dan kontekstual.
“Transformasi pendidikan di Kabupaten Malang harus dimulai dari guru yang siap beradaptasi dengan teknologi terbaru. Tanpa kesiapan mereka, ekosistem pembelajaran berbasis masa depan tidak akan terbentuk,” katanya.
Menuju Ekosistem Pendidikan Masa Depan
Sebagai penutup, Wabup Malang menegaskan pentingnya membangun ekosistem pembelajaran inovatif, kolaboratif, dan relevan dengan masa depan. Menurutnya, pendidikan harus mampu membekali siswa dengan kompetensi teknologi sekaligus nilai-nilai kemanusiaan, agar mereka tumbuh sebagai pribadi yang adaptif dan bertanggung jawab.
“Transformasi digital di dunia pendidikan bukan pilihan, tapi keniscayaan. Dan kita harus mulai dari sekarang,” pungkasnya.
Dengan artikel ini, diharapkan masyarakat, khususnya para pendidik dan orang tua, semakin memahami pentingnya literasi digital, penguasaan AI, dan keterampilan koding sebagai bagian dari pendidikan modern. Kabupaten Malang telah mengambil langkah awal yang patut diapresiasi — kini tinggal bagaimana seluruh pemangku kepentingan ikut bergerak bersama.
Baca Juga:Gerakan Bersih-Bersih Sungai, Sampoerna Dukung Kota Malang Bebas Banjir













