InfoMalang – Sebuah kejadian kecelakaan tunggal kembali menggemparkan wilayah Malang. Kali ini, sebuah truk pengangkut tebu terguling di Jalan Raya Dr. Sutomo, Tepatnya di bawah fly over Simpang Lawang, Desa Turirejo, Kecamatan Lawang, Selasa (16/7/2025) sekitar pukul 16.30 WIB.
Kecelakaan ini menambah panjang peristiwa serupa yang sering terjadi di wilayah lalu lintas padat dan menjadi jalur utama transportasi hasil pertanian di Kabupaten Malang.
Truk berjenis Isuzu N 8845 ES yang dikemudikan Nur Kholis, warga Kecamatan Bantur, dilaporkan terguling saat hendak mengirim muatan tebu ke Pabrik Gula Candi Baru, Sidoarjo.
Kronologi : Ban Becah, Truk Oleng dan Terguling
Berdasarkan keterangan resmi dari Satuan Lalu Lintas Polres Malang, truk melaju dari arah selatan menuju utara. Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih satu jam dari titik keberangkatan di Bantur, truk mengalami pecah ban belakang sebelah kiri ketika melintasi jalur utama di Lawang.
Kondisi tersebut menyebabkan truk oleng ke arah kiri dan terguling di badan jalan. Benturan keras membuat badan truk ringsek parah. Sementara itu, muatan tebu berserakan hingga memenuhi sebagian besar badan jalan.
“Truk mengalami pecah ban saat melewati turunan. Akibatnya kendaraan oleng ke kiri dan terguling. Tidak ada korban jiwa, namun sempat melewati kemacetan cukup parah,” jelas Ipda Samsul Khairudin, Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Malang, saat diwawancarai media awak.
Baca Juga: Logo HUT ke-80 RI Jadi yang Paling Lambat Dirilis Pemerintah, Kapan Resminya Diumumkan?
Dampak Lalu Lintas dan Penanganan Cepat Petugas
Akibat kejadian ini, arus lalu lintas di sekitar kawasan fly over Simpang Lawang sempat tersendat. Banyak pengendara yang harus memperlambat laju kendaraan karena sebagian jalan tertutup tumpah tebu.
Pihak kepolisian yang menerima laporan dari warga langsung bergerak cepat. Tim dari Satlantas Polres Malang bersama Dinas Perhubungan langsung menuju lokasi untuk mengevakuasi kendaraan dan mengatur arus lalu lintas.
“Kami berupaya melakukan evakuasi secepat mungkin agar tidak menimbulkan kemacetan panjang. Proses pembersihan muatan tebu dari jalan juga dilakukan secara intensif,” tambah Ipda Samsul.
Investigasi Awal: Dugaan Armada Tidak Layak atau Muatan Berlebih
Saat ini, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan oleh unit Gakkum Satlantas Polres Malang untuk menentukan penyebab pasti dari pecahnya larangan tersebut. Dua kemungkinan utama yang menjadi fokus yaitu: kondisi armada yang tidak layak jalan atau beban muatan yang melebihi kapasitas kendaraan.
“Masih kami dalami. Apakah ini karena kelelahan material, usia kendaraan yang sudah tua, atau karena truk yang membawa muatan melebihi tonase yang,” ujar Ipda Samsul menambahkan.
Truk yang terguling itu disebut-sebut membawa muatan tebu dalam jumlah besar, mengingat tujuannya adalah pabrik gula di luar kota. Faktor kelebihan muatan menjadi salah satu penyebab kecelakaan truk umum di jalur utama Malang-Surabaya.
Sopir Selamat, Kerugian Materiil Masih Dihitung
Dalam kejadian ini, sopir truk, Nur Kholis, selamat tanpa mengalami luka serius. Ia hanya mengalami syok akibat kejadian tersebut. Saat ini, pengemudi telah meminta keterangan untuk membantu proses penyelidikan.
Sementara itu, pihak kepolisian masih melakukan estimasi terhadap total kerugian materiil. Kerusakan berat pada kendaraan dan rusaknya sebagian muatan menjadi dua komponen utama dalam kalkulasi kerugian.
Imbauan untuk pengemudi Angkutan Barang
Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi pengemudi kendaraan angkutan berat. Pihak Satlantas Polres Malang mengimbau agar semua sopir truk memastikan kondisi teknis kendaraan sebelum berangkat. Pengecekan larangan, rem, tekanan angin, dan kondisi mesin wajib dilakukan secara menyeluruh.
“Keselamatan itu prioritas. Jangan tetap menggunakan prosedur standar operasional pengecekan kendaraan. Jangan juga membawa beban melebihi kapasitas hanya demi efisiensi waktu atau biaya,” tegas Ipda Samsul.
Ia juga menambahkan bahwa Satlantas bersama Dinas Perhubungan akan memperketat pengawasan kendaraan angkutan barang, khususnya di titik rawan seperti Lawang, Karangploso, dan Singosari.
Jalur Fly Over Lawang: Kawasan Rawan Kecelakaan
Jalur fly over Simpang Lawang bukan kali pertama lokasi menjadi kecelakaan. Dengan kontur jalan menanjak dan padat lalu lintas, kawasan ini membutuhkan kewaspadaan ekstra, terutama bagi pengemudi kendaraan berat.
Warga yang sering melintasi jalur tersebut berharap pemerintah daerah bersama instansi terkait bisa memperbanyak rambu peringatan dan pos pemeriksaan kendaraan angkutan barang.
Kesimpulan
Kecelakaan truk pengangkut tebu yang terguling di Lawang, Malang, menunjukkan pentingnya kesadaran akan keselamatan berkendara, terutama bagi kendaraan memutar besar. Pengecekan kendaraan sebelum beroperasi, menuju batas muatan, serta kesiapan pengemudi dalam menghadapi medan perjalanan menjadi hal krusial yang tidak bisa diabaikan.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kejadian ini berdampak pada terganggunya arus lalu lintas dan potensi kerugian material yang besar. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bersama bagi semua pelaku transportasi logistik agar lebih berhati-hati dan disiplin dalam berkendara.















