Breaking

Paralayang Batu: Kostum Unik & Aksi Ekstrem Meriahkan Pembukaan Internasional!

infomalang.com/,KOTA BATU, Jawa Timur – Langit Kota Batu kembali membara dengan semangat kompetisi dan atraksi yang memukau. Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Pariwisata (Disparta) secara resmi membuka gelaran akbar Batu International Sport Tourism Festival (BISTF) Paragliding Accuracy League 2025. Event bergengsi ini dimulai pada Jumat (18/7/2025) di spot favorit para pecinta adrenalin, Take Off Paralayang Gunung Banyak, Kelurahan Songgokerto, yang dikenal sebagai salah satu titik terbang terbaik di Jawa Timur.

BISTF 2025 dikemas dalam ajang International Paragliding Accuracy Championship (IPAC) dan langsung menyedot perhatian sejak hari pertama. Bukan hanya deretan atlet paralayang profesional yang unjuk skill terbang presisi, namun juga beragam aksi atraktif dan out of the box yang sukses membuat penonton terkesima.


Parade Kostum Unik dan Atraksi Menawan di Langit

Salah satu daya tarik utama yang memeriahkan pembukaan adalah aksi puluhan atlet yang terbang dengan kostum unik. Bayangkan saja, di tengah birunya langit Gunung Banyak, terlihat melayang-layang atlet dengan kostum buaya yang mencolok, Spiderman yang ikonik, tarian tradisional yang anggun, bahkan ada pula yang mengenakan kostum hantu yang menyeramkan.

Ini adalah cara kreatif para atlet untuk menunjukkan bahwa olahraga ekstrem seperti paralayang juga bisa dikemas secara fun dan menghibur. Atraksi ini tidak hanya menambah semarak kompetisi, tetapi juga memberikan hiburan visual yang berbeda bagi para penonton di darat, sekaligus menjadi magnet bagi fotografer dan videografer untuk mengabadikan momen-momen langka ini. Kombinasi antara skill terbang dan kreativitas kostum menjadikan BISTF 2025 lebih dari sekadar kompetisi, melainkan sebuah festival udara yang spektakuler.

Baca Juga:Usai Porprov IX Jatim, KONI Batu Soroti dan Evaluasi Besar Paralayang.


Partisipasi Internasional Meningkat, Target Jadi Ikon Sport Tourism

Kepala Disparta Kota Batu, Onny Ardianto, menyatakan bahwa total ada 86 peserta yang mengikuti kejuaraan tahun ini, terdiri dari 83 atlet dan tiga official. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan event sebelumnya. “Tercatat ada 68 atlet dari Indonesia, 14 atlet dari Malaysia, dan satu atlet dari Thailand,” ungkap Onny. Kehadiran atlet dari lintas negara ini membuktikan daya tarik internasional BISTF. Beberapa atlet mancanegara bahkan sudah tiba lima hari sebelum event dimulai, menunjukkan antusiasme tinggi mereka.

Para atlet akan berlaga di empat kategori yang telah disiapkan, yaitu overall (umum), team (beregu), women (putri), dan junior (pemula). Mereka dijadwalkan bertanding selama empat hari penuh, mulai 17 Juli hingga 20 Juli 2025.

Melalui ajang internasional ini, Pemerintah Kota Batu berharap olahraga paralayang bisa makin membumi dan dikenal luas. Tujuan utamanya adalah menjadikan paralayang bukan hanya sebagai olahraga ekstrem semata, tetapi juga sebagai ikon sport tourism di Kota Batu. “Kegiatan ini juga jadi ajang menambah jam terbang para atlet kita, terutama atlet lokal. Harapannya, event ini bisa berkelanjutan dan memberikan efek positif bagi masyarakat,” tegas Onny.

Sebagai kota wisata, Pemkot Batu memang terus mencari cara kreatif untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan. Lewat sport tourism seperti BISTF ini, mereka optimistis jumlah kunjungan wisata akan meningkat, yang secara otomatis akan memberikan efek domino positif bagi sektor perhotelan, restoran, hingga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. “Event ini diharapkan jadi pemicu pertumbuhan ekonomi di tengah efisiensi anggaran pemerintah,” papar Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto.

Heli Suyanto bahkan menyebut event ini sebagai langkah strategis untuk menjadikan Kota Batu sebagai pusat sport tourism di Jawa Timur. “Kami ingin di tahun-tahun mendatang, peserta lebih banyak dan tak hanya dari kawasan ASEAN. Negara-negara di luar Asia Tenggara harus ikut meramaikan,” ujarnya, menunjukkan ambisi besar untuk pengembangan event di masa depan.


Prioritas Keselamatan dan Semangat Sportivitas

Namun, di balik semarak kompetisi dan target pariwisata, aspek keselamatan tetap menjadi prioritas utama. Kadispotdirga Lanud Abd Saleh, Kolonel Pom Koonst Donnel Soriton, yang mewakili Komandan Lanud Abd Saleh sekaligus Ketua Fasida Jatim, Marsekal Pertama TNI Reza R.R. Sastranegara, tak lupa mengingatkan para atlet. “Olahraga paralayang ini berisiko tinggi. Satu kesalahan kecil saja bisa berakibat fatal. Maka keselamatan harus jadi prioritas nomor satu,” pesannya di hadapan seluruh peserta.

Lebih dari sekadar ajang kompetisi, menurut Soriton, BISTF 2025 adalah momentum untuk mengukur kemampuan dan mental bertanding para atlet. “Tunjukkan kemampuan terbaik kalian. Bertandinglah dengan semangat, sportivitas, dan determinasi tinggi. Tapi jangan abaikan keselamatan,” tambahnya.

Pihak Lanud Abd Saleh sendiri memberikan apresiasi tinggi kepada Pemkot Batu yang berhasil menggelar event bertaraf internasional ini secara profesional. Apalagi, jumlah peserta di event ketiga ini melonjak dibanding event sebelumnya. Tahun lalu, peserta hanya di angka 62 atlet, dan kini melonjak menjadi 83 atlet.

BISTF 2025 secara resmi telah mengibarkan pesonanya di langit Songgokerto. Ini bukan sekadar ajang olahraga, melainkan juga suguhan atraksi udara yang memikat. Bukan sekadar kompetisi, tetapi juga sebuah pesta wisata yang memantik denyut ekonomi warga, menunjukkan potensi luar biasa Kota Batu sebagai destinasi sport tourism global.

Baca Juga:Rekomendasi Lapangan Futsal di Kota Malang