MALANG – Tak ada yang bisa membayangkan bahwa dari hanya lima mika mochi sederhana yang dijual di sela-sela pekerjaan di Bali, Silva Yuli Yantika atau yang akrab disapa Silva atau Cipa mampu memulai usaha kuliner.
Kini, usahanya berkembang pesat dan produknya telah merambah berbagai swalayan serta tempat oleh-oleh ternama.
Usaha yang kini diberi nama Kuliner Ummu Al-Barra ini bergerak di bidang makanan dan minuman dengan berbagai produk khas seperti kue lukchup, mochi, hingga aneka minuman kreasi.
Berlokasi di Jl. Pilang Raya, Dusun Ngandeng, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Silva mengelola usaha ini dengan penuh semangat dan konsistensi sejak memutuskan domisili ke Malang pada tahun 2021.
Berawal dari Dapur Kecil di Bali
Silva memulai perjalanan bisnisnya pada tahun 2014 di Bali. Saat itu, ia masih bekerja di sebuah hotel dan restoran Lebanon sambil mencoba keuntungan dengan membuat kue mochi dalam jumlah kecil.
“Awalnya hanya 5 mika, 1 mika isi 3. Saya titipkan ke toko-toko sambil tetap bekerja,” ujarnya.
Ide membuat mochi ini sebenarnya bermula dari momen sederhana yang sangat berkesan. Saat bekerja di Hotel Aston Denpasar, seorang teman pulang dari Jogja membawa oleh-oleh mochi isi 6.
Karena banyak teman yang ingin berlangganan, Silva hanya berani mengambil satu biji. Namun karena rasanya enak dan membuat ketagihan, ia diam-diam mengambil satu lagi lalu lari ke area belakang untuk menikmatinya sambil tertawa sendiri.
Rasa penasaran terhadap mochi membuatnya bertanya kepada sang ibu soal resepnya. Beruntung, ibu tahu cara membuat mochi, dan dari situlah ia mencoba membuat sendiri dan mulai menjualnya di lingkungan rumah.
Awalnya dijual seharga Rp4.000 per 3 biji dengan modal Rp3.000.
Tak hanya mochi, produk lukchup juga memiliki cerita yang menyentuh. Silva mengenal lukchup sejak kecil, ketika ibunya masih bekerja sebagai ART. Saat diajak jalan-jalan ke mal oleh majikan ibunya, Silva melihat kue lukchup berbentuk cabai yang menarik.
Tapi karena takut harganya mahal, dia tidak berani memintanya. Ketika akhirnya sang pemberi izin, Silva malah ditawari jajanan lain. Karena penasaran dan ingin sekali puas, ia pun memutuskan untuk membuat versi lukchup sendiri di kemudian hari.
Kisah-kisah personal inilah yang menjadi benih awal dari produk unggulan Kuliner Ummu Al-Barra, yang kini dicintai oleh banyak pelanggan.
Tantangan, Dukungan, dan Strategi Bertahan
Kepindahan ke Malang tak lantas membuat perjuangannya mulus. Silva menghadapi berbagai tantangan, mulai dari harga bahan baku yang terus naik hingga persaingan ketat antar produsen kue sejenis.
“Yang paling menantang di Malang ini adalah perang harga. Tapi kami tetap bertahan dengan menjaga kualitas dan konsisten memasarkan produk melalui berbagai media,” lanjutnya.
Tak hanya itu, ia juga sempat menghadapi situasi di mana mantan karyawan meniru konsep dan ciri khas produknya. Namun bagi Silva, kunci sukses dalam bisnis bukan hanya soal siapa yang lebih murah, melainkan siapa yang bisa lebih konsisten dan terus belajar.
Menariknya, di tengah tantangan tersebut, Silva justru mendapat kekuatan besar dari lingkungan sekitar. Ia menyebut dukungan keluarga, teman-teman, dan para pelanggan setia sangat membantu, baik dari segi semangat maupun saran praktis dalam menjalankan bisnis.
“Mereka memberi banyak masukan, saran tempat beli bahan yang bagus, hingga ide tempat strategis untuk jualan. Dukungan seperti ini sangat berarti bagi saya,” tutur perempuan yang kini menetap di Malang bersama keluarganya.
Untuk menghadapi pasar yang kompetitif, Silva dan tim terus menjaga kualitas, menerima kritik sebagai bahan evaluasi, dan berinovasi dalam menciptakan produk baru. Bagi Silva, mempertahankan ciri khas adalah hal penting untuk tetap relevan dan dicintai pasar.
Baca Juga: Kuliner Pimpin Belanja! Mal Malang Andalkan F&B Tingkatkan Omzet
Pesan Bagi Calon Pengusaha
Sukses yang diraih Silva tentu tak datang begitu saja. Di baliknya, ada ketekunan, kesabaran, serta proses jatuh bangun yang tidak sedikit. Hal inilah yang menjadi dasar pesan Silva bagi siapa pun yang ingin memulai usaha.
“Mulai saja dulu, jangan takut gagal. Semua yang besar itu dimulai dari hal kecil. Asal terus berjalan dan tidak berhenti, kamu pasti akan sampai.” tegasnya.
Menurutnya, terlalu lama merencanakan justru bisa menghambat langkah awal. Justru dengan praktik langsung, seseorang bisa belajar lebih cepat dan memahami seluk-beluk dunia usaha secara nyata.
Silva juga menyarankan agar pelaku usaha pemula jangan terlalu khawatir dengan persaingan. Selama bisa menjaga kualitas, melayani dengan baik, dan tidak berhenti belajar, maka peluang untuk berkembang akan selalu terbuka.
Mimpi Besar Kuliner Ummu Al-Barra
Ke depannya, Silva berharap Kuliner Ummu Al-Barra bisa makin dikenal masyarakat luas, memiliki dapur produksi sendiri, bahkan membuka cafe kecil sebagai tempat pemasaran dan berkumpulnya para pelanggan.
“Bisa punya outlet sendiri itu sudah jadi kebahagiaan tersendiri. Semoga bisa terwujud. Aamiin,” harapnya.
Lebih lanjut, Produk Kuliner Ummu Al-Barra saat ini sudah bisa ditemukan di berbagai swalayan ternama seperti Central Market, Avia, Samudra, dan Ranch Market. Cita rasa khas dan tampilan menarik menjadi daya tarik utama yang membuat produk ini digemari banyak pelanggan, baik lokal maupun wisatawan.
Informasi Kontak
- Kuliner Ummu Al-Barra
- Alamat: Jl. Pilang Raya, Dusun Ngandeng, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65146
- Instagram: @kuliner.ummu.albarra
- WhatsApp: 0815-4732-6467
- Jam Buka: 09.00 WIB – 18.00 WIB
Tentang Kuliner Ummu Al-Barra
Kuliner Ummu Al-Barra merupakan usaha kuliner yang dirintis oleh Silva Yuli Yantika sejak tahun 2014, berawal dari dapur kecil di Bali dengan produk mochi sederhana. Kini, usaha ini telah berkembang pesat dengan berbagai varian produk seperti mochi, lukchup, dan minuman kreasi. Dikelola secara mandiri di Lawang, Kabupaten Malang, Kuliner Ummu Al-Barra dikenal karena kualitas produknya yang konsisten, tampilannya yang menarik, serta cita rasanya yang khas. Produk-produknya telah tersebar di berbagai ternama swalayan seperti Central Market, Avia, Samudra, dan Ranch Market. Hal inilah yang menjadikan salah satu UMKM unggulan yang terus tumbuh dengan semangat inovasi dan ketekunan.
Baca Juga: Jelajah Rasa Malang dari Makanan Tradisional ke Kuliner Kekinian















