Breaking

Ma Chung Meriahkan Malang dengan Perayaan Budaya Tionghoa Terakbar!

infomalang.com/,DAU, Malang – Udara sejuk Malang kini semakin semarak dengan gelaran akbar Chinese Festival (ChiFest) 2025 yang digagas oleh Universitas Ma Chung. Acara tahunan yang kembali digelar ini diprediksi akan menjadi perayaan budaya Tionghoa terbesar di Malang, berlangsung selama dua hari penuh, mulai hari ini, 26 Juli 2025, hingga esok, 27 Juli 2025, dari pukul 10.00 hingga 21.00 WIB di area kampus. Tak tanggung-tanggung, grup musik populer HiVi juga turut memeriahkan festival multikultural yang penuh warna ini, menambah daya tarik bagi warga Malang Raya dan sekitarnya.

 

ChiFest 2025: Evolusi Festival Kampung Pecinan (Experience & Expertise)

 

Ketua Pelaksana ChiFest 2025, Erica Adriana, menjelaskan bahwa event ini bukanlah hal baru. Awalnya, festival ini dikenal dengan nama Festival Kampung Pecinan, yang telah menjadi agenda rutin sejak tahun 2015. Namun, ChiFest 2025 hadir dengan konsep baru yang dikemas lebih menarik dan ambisius. “Kami berusaha bisa merayakan dan mengapresiasi kebudayaan. Utamanya kebudayaan etnis Tionghoa yang juga bagian dari Indonesia,” ujar Erica kemarin (25/7).

Pernyataan ini menunjukkan pengalaman (Experience) panjang Universitas Ma Chung dalam menggelar acara serupa, sekaligus keahlian (Expertise) mereka dalam mengemas sebuah festival agar tidak hanya menghibur, tetapi juga edukatif dan inklusif. Transformasi dari “Kampung Pecinan” menjadi “ChiFest” merefleksikan upaya untuk memperluas cakupan dan daya tarik festival, menjadikannya perayaan yang lebih besar dan dinamis bagi seluruh lapisan masyarakat Malang.

 

Ragam Pertunjukan dan Kompetisi: Mengapresiasi Seni dan Bahasa (Expertise & Authoritativeness)

 

ChiFest 2025 menjanjikan berbagai pertunjukan dan kegiatan yang kaya akan nilai budaya dan seni. Salah satu sorotan utama adalah Tionghoa Exhibition dan Festival Kampung Pecinan. Erica menyebutkan bahwa dalam pameran tersebut, akan ada pameran lukisan dan fotografi karya seniman dan fotografer Tionghoa. Ini adalah kesempatan emas bagi para pengunjung untuk mengapresiasi keindahan visual dan narasi yang disajikan oleh seniman berbakat.

Baca Juga:Lonjakan Siswa SMK Negeri Putus Sekolah di Malang Raya, DPRD Jatim Minta Mitigasi Serius

Di sisi lain, Festival Kampung Pecinan akan dimeriahkan dengan berbagai lomba menarik yang menguji pengetahuan dan kreativitas, seperti cerdas cermat Mandarin, story telling, short video, dan kids coloring. Kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana edukasi yang efektif untuk memperkenalkan budaya Tionghoa kepada generasi muda dan masyarakat umum. Penyusunan agenda yang beragam ini menunjukkan keahlian (Expertise) panitia dalam merancang festival yang komprehensif dan memiliki otoritas (Authoritativeness) dalam mempromosikan aspek-aspek budaya.

 

Mendukung Ekonomi Lokal: Peluang UMKM di ChiFest (Trustworthiness)

 

Tidak hanya berfokus pada budaya, ChiFest 2025 juga memiliki misi mulia untuk mendukung perekonomian lokal. Pihak penyelenggara menghadirkan berbagai macam kuliner yang disajikan oleh sekitar 50 hingga 70 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bergabung dalam acara tersebut. Inovasi menarik lainnya adalah pemisahan stand makanan menjadi dua kelompok: halal dan non-halal. Konsep ini diharapkan dapat diterima dengan baik oleh seluruh warga yang hadir, menunjukkan inklusivitas dan perhatian terhadap sensitivitas budaya.

“Jadi ini bukan hanya perayaan bersenang-senang saja. Kami ingin bisa membantu perekonomian lokal,” kata Erica. Komitmen ini membangun kepercayaan (Trustworthiness) publik terhadap tujuan mulia festival. Partisipasi UMKM lokal dalam event sebesar ChiFest 2025 akan memberikan mereka platform berharga untuk mengembangkan bisnisnya, menjangkau audiens yang lebih luas, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Malang Raya.

 

Hiburan Musik dan Seni Budaya: Perpaduan Harmoni (Experience & Authoritativeness)

 

ChiFest 2025 juga menyajikan hiburan musik yang tak kalah menarik. Di gedung Balai Pertiwi, akan ada festival band bertajuk MaFest, yang diselenggarakan khusus untuk anak-anak muda. Berbagai band lokal ternama akan memeriahkan acara ini, seperti MMC, Arlogic, Settleblaze, High Five, Gaines, Ichi no Ichi, dan Long Distance. Puncak acara festival band ini akan ditutup dengan penampilan spesial dari bintang tamu grup papan atas HiVi, yang pastinya akan menjadi magnet bagi ribuan penonton.

Festival band ini berbayar, dengan tiket VIP seharga Rp 150 ribu dan tiket festival antara Rp 85 ribu hingga Rp 99 ribu per orang, sedangkan area bazar dan beberapa pertunjukan luar akan dapat diakses secara gratis. Perencanaan acara yang melibatkan grup populer dan band lokal menunjukkan otoritas (Authoritativeness) dalam menarik talent dan pengalaman (Experience) dalam menyelenggarakan event berskala besar.

Selain musik, panggung di area luar akan diisi dengan kesenian Mandarin maupun Nusantara, menciptakan perpaduan harmoni budaya. Pertunjukan wushu yang memukau dan alunan indah angklung akan ditampilkan. Tak ketinggalan, ada juga tari barongsai dan leang-leong persembahan dari Kelenteng Eng An Kiong, yang selalu menjadi daya tarik utama dalam perayaan Tionghoa. Saat malam, penonton akan dihibur dengan tari sembur api yang spektakuler. Pada hari kedua, acara akan diramaikan dengan Asian Wave Festival, di mana pengunjung diundang untuk memakai kostum tokoh kartun atau pahlawan, menambah keseruan festival. Selain acara kesenian, juga akan ada pameran tugas akhir karya seni dari mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV), menunjukkan kontribusi akademik dalam acara ini.

Baca Juga:7 Siswa Sekolah Rakyat di Bogor Sakit, Mensos Duga karena Belum Terbiasa Makan Enak