Breaking

Pemkot Batu Luncurkan Inisiatif Baru untuk Pendidikan dan Perlindungan Anak

Infomalang – Kota Batu — Dalam momentum peringatan Hari Anak Nasional 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu resmi meluncurkan dua program unggulan yang berfokus pada penguatan peran keluarga dan lembaga pendidikan dalam menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung tumbuh kembang anak. Program tersebut adalah Parenting for Parents dan Praktisi Mengajar.

Peluncuran dua inisiatif ini menjadi langkah konkret Pemkot Batu dalam mendukung misi nasional mewujudkan Indonesia Emas 2045, khususnya dari aspek pembangunan sumber daya manusia sejak usia dini.

Parenting for Parents: Mendidik Orang Tua Demi Anak

Program Parenting for Parents dirancang untuk memberikan edukasi langsung kepada para orang tua mengenai perkembangan psikologis, sosial, dan emosional anak. Wali Kota Batu, Nurochman, menyatakan bahwa selama ini program parenting seringkali lebih terfokus pada anak, sementara peran orang tua kurang mendapat perhatian edukatif yang memadai.

“Orang tua adalah fondasi utama dalam tumbuh kembang anak. Maka dari itu, mereka harus mendapat pemahaman yang utuh tentang bagaimana memperlakukan anak sesuai tahap perkembangan usia dan karakter masing-masing,” ujar Nurochman yang akrab disapa Cak Nur.

Dalam implementasinya, program ini akan diintegrasikan dengan kegiatan sekolah dan kegiatan komunitas yang berorientasi pada keluarga. Materi yang disampaikan meliputi komunikasi efektif antara orang tua dan anak, pola asuh positif, pengelolaan emosi dalam keluarga, hingga peran orang tua dalam mencegah kekerasan berbasis rumah tangga.

Praktisi Mengajar: Cegah Bullying Lewat Edukasi Langsung

Sementara itu, program Praktisi Mengajar bertujuan menghadirkan edukasi dari para ahli langsung ke ruang kelas. Praktisi dari kalangan LSM, psikolog anak, dan pemerhati pendidikan akan dilibatkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang isu-isu sosial yang relevan, khususnya mengenai bullying dan kekerasan di lingkungan sekolah.

“Masalah perundungan masih menjadi tantangan besar di sekolah-sekolah kita. Maka kami ingin praktisi yang memang punya pengalaman dan pemahaman nyata bisa langsung berdialog dengan anak-anak di ruang kelas,” tambah Cak Nur.

Program ini akan mulai dijalankan secara aktif pada tahun 2026. Namun tahap sosialisasi dan pelatihan bagi tenaga pengajar serta calon praktisi sudah dirancang sejak sekarang. Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial akan menjadi dua lembaga utama yang mengawal pelaksanaan inisiatif ini, dengan dukungan dari tokoh masyarakat dan kepala desa.

Sinergi Keluarga, Sekolah, dan Komunitas

Cak Nur menekankan bahwa untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas, sinergi antara keluarga, sekolah, dan komunitas harus diperkuat. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat, termasuk para kepala desa, tokoh agama, dan pemuda, untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung program tersebut.

“Pembangunan Kota Batu bukan hanya tentang fisik, tapi juga tentang membangun karakter dan mental anak-anak kita. Ini investasi jangka panjang yang harus dimulai dari sekarang,” tegasnya.

Baca Juga: Polres Batu Gagalkan Peredaran 16.400 Pil Koplo, Dua Pengedar Asal Giripurno Ditangkap

Pemkot Batu ingin memastikan bahwa setiap anak merasa aman di rumah, nyaman di sekolah, dan diterima di lingkungan sosialnya. Melalui pendekatan kolaboratif ini, Kota Batu diharapkan dapat menjadi kota ramah anak yang menjunjung tinggi hak dan perlindungan anak dalam setiap kebijakan publiknya.

Komitmen Menuju Kota Layak Anak

Peluncuran dua program ini tidak hanya merupakan respon terhadap peringatan Hari Anak Nasional, tetapi juga menjadi bagian dari komitmen Pemkot Batu menuju predikat Kota Layak Anak. Langkah-langkah preventif dan edukatif yang diambil melalui program ini dinilai sejalan dengan indikator kebijakan yang berpihak kepada anak dalam konteks global dan nasional.

Dengan memberikan perhatian besar terhadap pendidikan karakter sejak dini, Kota Batu turut berperan dalam mencetak generasi masa depan yang cerdas, tangguh, dan memiliki empati tinggi terhadap sesama.

Harapan Jangka Panjang

Melalui implementasi program Parenting for Parents dan Praktisi Mengajar, Pemkot Batu berharap dapat menciptakan perubahan nyata di tengah masyarakat. Tidak hanya meningkatkan pengetahuan orang tua dan siswa, tetapi juga memperkuat sistem sosial yang mendukung tumbuh kembang anak secara holistik.

“Anak-anak bukan hanya objek kebijakan, mereka adalah subjek utama pembangunan. Kita harus mulai dari rumah, dari komunitas, dan dari sekolah untuk menyiapkan mereka menyongsong masa depan yang lebih cerah,” tutup Cak Nur.

Baca Juga: Kota Batu Unjuk Kesenian di TMII Lewat Tari Kala Kalam Munyeng