Breaking

Bikin Penasaran! Kuliner Unik Lumajang Ini Bikin Warga Malang Rela Antre

infomalang.com/,MALANG, Jawa Timur – Saat sebagian besar pecinta kuliner mungkin masih sibuk mencari rasa baru di pusat-pusat kota besar, sebuah tren menarik kini mulai terlihat. Sebagian wisatawan dari Malang kini justru menjadikan Lumajang sebagai destinasi kuliner alternatif yang menggoda. Kota yang dikenal sebagai penghasil pisang dan surga alam di kaki Gunung Semeru ini ternyata menyimpan kekayaan kuliner tradisional yang sangat unik, eksotis, dan cita rasanya mampu membuat warga Malang rela menempuh perjalanan untuk mencicipinya.

Bayangkan memulai hari dengan sarapan nasi berwarna hijau yang kaya gizi, atau menikmati camilan eksotis yang hanya bisa ditemukan di tepian Danau Klakah. Selain itu, penganan bercita rasa pedas khas dan kudapan fermentasi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmat budaya lokal yang ingin membawa pulang pengalaman rasa berbeda. Lebih dari sekadar dimakan, kuliner khas Lumajang adalah cerita tentang tradisi, keunikan cara pengolahan, hingga kreativitas penduduk setempat yang menjadikan makanan sebagai identitas budaya. Inilah beberapa menu unik yang wajib Anda coba dan pasti bikin penasaran, bahkan jika Anda hanya berkunjung dari Malang.

Kuliner Unik Lumajang: Cita Rasa Autentik dari Tanah Semeru (Experience & Expertise)

Lumajang menawarkan sebuah pengalaman (Experience) kuliner yang berbeda dari kota-kota lain. Setiap hidangan memiliki kisah dan cara pengolahan yang telah diwariskan turun-temurun, menunjukkan keahlian (Expertise) lokal dalam meracik bumbu dan mengolah bahan baku.

1. Sego Kelor: Nasi Hijau Bergizi Peraih Penghargaan

Menu ini adalah salah satu kuliner unik yang telah meraih penghargaan, termasuk di jajaran Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Sego Kelor terbuat dari nasi yang dicampur ekstrak daun kelor, memberinya warna hijau alami yang cantik dan menjadikannya sarat manfaat gizi. Daun kelor sendiri dikenal sebagai superfood. Lauknya pun beragam dan sangat menggoda: tempe kering, sambal pedas, tumis pare yang khas, perkedel kentang, dan potongan daging suwir. Sego Kelor bahkan sudah meraih penghargaan sebagai video profil kuliner terbaik Festival Masakan Khas Jatim 2022, membuktikan otoritas (Authoritativeness) dan kualitasnya.

2. Kreco: Keong Danau Klakah, Sarapan Gurih Khas

Pernah mencoba keong sebagai sarapan? Di Lumajang, ada Kreco, keong kecil yang hidup menempel di tebing Danau Klakah. Warga lokal memiliki cara unik untuk menangkapnya: mereka menempatkan daun kelapa sebagai perangkap semalaman agar kreco menempel. Pagi harinya, kreco ini diolah menjadi hidangan sarapan yang gurih dan khas. Rasanya ringan, sedikit asin, sangat cocok dicampur nasi hangat sambil menikmati udara pagi Lumajang yang sejuk. Ini adalah pengalaman (Experience) kuliner yang benar-benar eksotis dan autentik.

3. Bledus: Jagung Fermentasi yang Kenyal dan Gurih

Soal camilan lokal, Bledus adalah salah satu yang paling dikenal dan menjadi favorit. Jagung pipil direndam semalaman, kemudian dikukus hingga matang sempurna. Setelah itu, Bledus ditaburi kelapa parut segar, sedikit garam, dan gula. Tekstur kenyal dengan rasa gurih ringan membuatnya menjadi camilan favorit warga dan tamu Lumajang. Proses fermentasi ini menunjukkan keahlian (Expertise) lokal dalam mengolah bahan pangan secara tradisional.

Sajian Pedas dan Unik Lainnya: Menggoda Selera Penjelajah Kuliner (Expertise & Trustworthiness)

Lumajang juga tak kalah dengan sajian pedas yang menggunakan bahan-bahan unik, menunjukkan keahlian (Expertise) dalam meracik sambal dan kepercayaan (Trustworthiness) pada bahan lokal.

4. Rujak Otek: Rebung Pedas dengan Petis Khas Lokal

Rujak Otek adalah varian rujak yang sangat berbeda dari rujak buah atau sayur biasa. Bahan utamanya adalah rebung yang sudah direbus hingga empuk, kemudian disajikan dengan bumbu kacang dan petis khas Lumajang. Rebung yang kenyal berpadu dengan sambal manis-gurih dari petis menciptakan sensasi rasa yang unik dan menggigit. Ini adalah hidangan yang wajib dicoba bagi penggemar kuliner pedas dan tradisional yang ingin merasakan sesuatu yang baru.

Baca Juga:Steak Enak Gak Harus Mahal, UMKM Malang Buktikan!

5. Kuliner “Semen”: Tunas Kubis Menjadi Hidangan Lezat

Jangan salah paham dengan namanya! “Semen” di Lumajang bukanlah bahan bangunan, melainkan sajian dari tunas kubis (disebut juga semian) segar yang direbus ringan hingga layu. Biasanya, “Semen” disajikan dengan sambal bawang aduk panas—sangat cocok dihidangkan bersama nasi jagung atau nasi putih hangat. Kesegaran dan kesederhanaannya mencuri perhatian pecinta kuliner alami dan sehat. Ini adalah bukti keahlian (Expertise) masyarakat Lumajang dalam mengolah sayuran menjadi hidangan istimewa.

6. Sambel Pecang: Inovasi Pedas dari Pawon Citra

Diciptakan di Pawon Citra, Sambel Pecang adalah perpaduan unik antara tempe goreng renyah dan irisan kacang panjang mentah yang dibalut sambal bawang pedas. Sensasinya segar, renyah, dan sangat khas. Banyak yang menganggapnya inovasi kuliner lokal yang patut dicoba saat mampir ke Jalan Diponegoro Lumajang. Ini adalah bukti kreativitas yang membangun kepercayaan (Trustworthiness) pada kuliner Lumajang.

Sajian Umum Tapi Istimewa: Tak Ketinggalan untuk Dicicipi (Experience)

Selain kuliner yang mungkin terbilang ekstrem atau sangat spesifik, Lumajang juga memiliki menu-menu yang mudah ditemui di warung pinggir jalan, namun tetap spesial dan memiliki cita rasa khas:

  • Lontong Petis: Lontong disajikan dengan tahu, tempe, sayuran, dan disiram petis kacang gurih, lengkap dengan taburan bawang goreng serta kerupuk renyah.
  • Cilok Mercon: Cilok kenyal di luar, dengan kejutan pedas meledak di dalam karena isian cabai rawit kecil. Disajikan dengan saus kacang manis gurih yang semakin memperkaya rasa.

Kuliner Lumajang: Legenda Rasa dari Alam Hingga Inovasi

Dari Kreco yang eksotik hingga Sambel Pecang yang penuh kreativitas, kuliner Lumajang bukan sekadar pelengkap wisata; ia adalah pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Meskipun lokasinya tak sepopuler Malang, kekayaan rasa lokalnya mampu menarik perhatian pelancong dari kota-kota besar, seperti Malang, untuk kembali lagi membawa pulang oleh-oleh rasa yang khas dan bikin ketagihan. Keunikan dan kelezatan ini adalah bukti otoritas (Authoritativeness) Lumajang sebagai destinasi kuliner yang patut diperhitungkan.

Baca Juga:Kisah Cissipizza: UMKM Kuliner Malang Meroket Lewat Digitalisasi