infomalang.com/ – Nasib pilu menimpa Abdul Syakur, 60, warga Desa Rejoyoso, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Niat hati menghindari truk, pria paruh baya ini justru mengalami kecelakaan tunggal hingga terperosok ke jurang sedalam 15 meter. Peristiwa itu terjadi pada Minggu malam (27/7) di Jalan Raya Sengguruh, Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak.
Kronologi kejadian bermula saat Syakur pulang dari berjualan makanan ringan di Kepanjen. Ia mengendarai sepeda motor sambil menyeret gerobak yang diikat di bagian belakang motornya. Saat melintas di lokasi kejadian, ia berpapasan dengan sebuah truk dari arah berlawanan. Demi menghindari tabrakan, Syakur mengambil haluan terlalu ke kiri hingga kehilangan keseimbangan. Sepeda motornya terguling di ruas jalan, sementara ia sendiri terjatuh ke dalam jurang yang cukup dalam dan berbahaya.
“Korban saja yang terjatuh, sementara motor dan gerobak tidak,” kata Imam, salah satu warga yang menjadi saksi di lokasi kejadian.
Jurang tempat korban terjatuh diketahui dipenuhi sampah, sehingga menyulitkan proses evakuasi. Warga yang mengetahui kejadian itu segera menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang. Sekitar pukul 20.00, petugas BPBD tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi dengan perlengkapan standar penyelamatan.
Proses Evakuasi Dramatis
Evakuasi Syakur memakan waktu hampir satu jam. Petugas BPBD menurunkan tim penyelamat ke dasar jurang sambil membawa tandu basket. Sesampainya di bawah, mereka bersama petugas kesehatan dan pemadam kebakaran mengevakuasi korban dengan mengikatkan tali pada tandu. Syakur kemudian ditarik ke atas secara perlahan, dibantu berbagai pihak yang berada di atas jurang untuk memastikan keselamatan korban.
“Setelah sampai di lokasi, kami melakukan kaji cepat dan perencanaan evakuasi. Proses penarikan korban memerlukan kehati-hatian karena medan cukup sulit,” ujar R. Ichwanul Muslimin, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Malang.
Evakuasi tersebut melibatkan banyak pihak, termasuk personel damkar, Polsek Pagak, Polsek Kepanjen, PMI Kabupaten Malang, SAR Awangga, RAPI, Tagana, relawan kesehatan, serta warga sekitar. Sinergi berbagai elemen membuat proses penyelamatan berjalan lancar meskipun membutuhkan waktu cukup lama.
Sekitar pukul 20.45, korban berhasil dievakuasi ke atas. Setelah itu, ia langsung dilarikan ke RSUD Kanjuruhan untuk mendapatkan perawatan medis. Petugas medis menyebutkan bahwa Syakur mengalami beberapa luka di bagian kaki, namun kondisinya dipastikan selamat dan tidak mengalami cedera serius pada bagian tubuh lainnya.
Baca Juga:Kejari Ambon Bidik Aset Apartemen di Malang dalam Penyelidikan Korupsi PT Dok dan Perkapalan Waiame
Kondisi Korban dan Tindak Lanjut
Meski mengalami luka di bagian kaki, kondisi Syakur dinyatakan stabil setelah mendapatkan penanganan cepat di rumah sakit. Pihak keluarga korban turut mendampingi selama perawatan berlangsung.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berkendara, terutama di jalanan yang memiliki medan berbahaya seperti di sekitar Desa Sumberejo dan Desa Rejoyoso. “Kami mengingatkan agar pengendara menjaga kecepatan dan selalu waspada, terlebih saat malam hari ketika jarak pandang berkurang,” kata Ichwanul.
Insiden ini menjadi pengingat bagi para pengendara untuk selalu mengutamakan keselamatan. Jalur yang dilalui korban dikenal memiliki kondisi jalan yang menantang, sehingga pengendara perlu ekstra hati-hati agar tidak mengalami kecelakaan serupa, khususnya pada jam-jam rawan kecelakaan.
Peran Warga dalam Proses Penyelamatan
Tidak bisa dipungkiri, peran warga sekitar juga sangat vital dalam proses evakuasi. Mereka dengan sigap memberikan informasi kepada petugas dan membantu memantau kondisi korban selama proses penyelamatan berlangsung.
“Kalau tidak segera ditolong, bisa berbahaya untuk korban. Kami langsung menghubungi petugas ketika melihat kejadian itu,” ujar Imam. Warga berharap pemerintah dapat melakukan langkah antisipasi, seperti memasang rambu peringatan di titik rawan kecelakaan tersebut agar pengendara lebih waspada.
Kecelakaan yang menimpa Abdul Syakur menjadi pelajaran penting tentang arti kewaspadaan di jalan. Beruntung, sinergi antara BPBD, aparat, relawan, dan warga berhasil menyelamatkan korban dari jurang yang cukup dalam.
Ke depan, upaya mitigasi kecelakaan di jalur rawan seperti ini perlu diperkuat, baik melalui perbaikan infrastruktur maupun edukasi kepada masyarakat. Keselamatan harus menjadi prioritas utama agar kejadian serupa tidak kembali terulang di wilayah Kabupaten Malang.
Baca Juga:Indonesia-Brasil di COP30 Menggugat Kesenjangan Kredibilitas Tantangan dan Peluang















