infomalang.com/ – Universitas Merdeka Malang (UNMER) terus mengukuhkan komitmennya dalam mewujudkan semangat “UNMER Exceed” melalui inisiatif global yang berdampak. Salah satu wujud nyata dari komitmen ini adalah penyelenggaraan International Community Services bagi para peserta International Summer Course 2025 dari National University of Management (NUM), Kamboja. Kegiatan yang berlangsung di Kampoeng Edukasi Batik Tirto Tlogo, Bunulrejo, pada Sabtu (26/7/2025), ini menjadi sarana konkret implementasi program Kampus Berdampak, menjembatani pemahaman lintas budaya melalui pengalaman langsung yang autentik.
Meresapi Kekayaan Batik: Dari Perancangan Motif hingga Pewarnaan
Dalam kesempatan istimewa ini, para peserta dari Kamboja diajak untuk menyelami secara langsung proses kreatif pembuatan batik, salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia. Sejak awal, antusiasme para peserta terlihat jelas saat mereka mengikuti setiap tahapan yang diajarkan oleh pengrajin lokal. Mulai dari perancangan motif, di mana mereka diajak memahami filosofi di balik setiap garis dan simbol, hingga proses pewarnaan kain yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran.
Setiap peserta memiliki kesempatan untuk menciptakan karya batik unik mereka sendiri. Proses ini tidak hanya sekadar membuat kerajinan tangan, tetapi juga menjadi medium bagi mereka untuk mencerminkan pengalaman, interpretasi, serta pemahaman pribadi mereka terhadap kekayaan budaya Indonesia. Pengalaman langsung ini memberikan apresiasi yang lebih dalam terhadap kerumitan dan keindahan seni batik, melampaui sekadar melihat produk jadi. Ini adalah pelajaran budaya yang diserap melalui sentuhan, kreasi, dan personalisasi.
Harmoni Gamelan dan Melodi Tradisional: Mengikat Kebersamaan

Selain seni rupa batik, peserta International Summer Course juga mendapatkan kesempatan berharga untuk mengenal dan bahkan memainkan gamelan, alat musik tradisional Jawa yang memukau. Dalam sesi yang dipandu dengan sabar, mereka belajar dasar-dasar nada dan irama khas gamelan. Tantangan untuk menyelaraskan pukulan pada instrumen gong, kendang, saron, dan bonang ternyata disambut dengan penuh keceriaan.
Kegiatan ini mencapai puncaknya saat para peserta bersama-sama mencoba menyanyikan lagu tradisional “Suwe Ora Jamu” dengan iringan gamelan yang mereka mainkan sendiri. Momen ini diwarnai dengan kegembiraan dan tawa, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat dan tak terlupakan. Belajar gamelan tidak hanya memperkenalkan mereka pada salah satu kekayaan musik Indonesia, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kolaborasi, kesabaran, dan harmoni, yang semuanya tercermin dalam setiap nada yang dihasilkan. Pengalaman ini membuktikan bahwa musik adalah bahasa universal yang mampu menjembatani perbedaan budaya.
Cita Rasa Nusantara: Petualangan Kuliner Rujak Cingur
Pengalaman budaya para peserta International Summer Course semakin lengkap dengan sajian kuliner tradisional Jawa Timur, yaitu rujak cingur. Hidangan ini, yang dikenal dengan kombinasi unik dari irisan cingur (mulut sapi), sayuran, tempe, tahu, lontong, dan bumbu petis kacang yang khas, mungkin terasa asing bagi lidah peserta internasional.
Namun, semangat petualangan kuliner mereka patut diacungi jempol. Banyak di antara mereka dengan antusias menikmati kesempatan mencicipi hidangan unik ini. Meskipun rasa dan teksturnya mungkin berbeda dari yang biasa mereka santap, ini adalah bagian dari eksplorasi budaya yang menyeluruh. Mencicipi kuliner lokal menjadi cara lain untuk memahami kekayaan dan keunikan identitas suatu bangsa, melengkapi pengalaman visual dan auditori dengan sensasi rasa.
Membangun Pemahaman Lintas Budaya dan Memperkuat Peran Kampus
Kegiatan International Community Services ini merupakan upaya nyata UNMER Malang dalam memperkenalkan kearifan lokal Indonesia kepada dunia internasional. Lebih dari sekadar pertukaran akademis, program ini menciptakan pemahaman lintas budaya yang mendalam melalui pengalaman langsung dan otentik. Para peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga terlibat aktif dalam praktik budaya, merasakan sendiri kekayaan dan keindahan tradisi Indonesia.
Inisiatif ini juga memperkuat peran UNMER Malang sebagai Kampus Berdampak, yang tidak hanya fokus pada pendidikan formal, tetapi juga pada kontribusi nyata bagi masyarakat dan promosi budaya. Dengan membawa mahasiswa internasional langsung ke tengah masyarakat lokal dan memperkenalkan mereka pada praktik budaya asli, UNMER Malang tidak hanya memperkaya pengalaman belajar para peserta, tetapi juga turut serta dalam melestarikan dan mempromosikan warisan budaya bangsa di kancah global. Ini adalah jembatan budaya yang kuat, yang dibangun di atas dasar kolaborasi, pembelajaran, dan apresiasi timbal balik.













