infomalang.com/ JAKARTA – Perusahaan otomotif asal Tiongkok, SERES, bersama merek kendaraan listriknya AITO, meluncurkan tur jalan raya bertajuk Open the Way with AITO atau “Buka Jalan Bersama AITO” pada Senin (4/8/2025). Perjalanan ini dimulai dari Chongqing, Tiongkok, menuju Jakarta, Indonesia, sebagai bentuk uji ketahanan kendaraan listrik (EV) sekaligus perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok. Tur ini menempuh jarak sekitar 5.000 kilometer dan melintasi sejumlah negara di Asia Tenggara.
Tur tersebut melibatkan tiga model kendaraan listrik andalan AITO, yakni AITO M5, AITO M7, dan AITO M9. Acara pelepasan diadakan di ‘Super Factory SERES’ di Chongqing, dengan dihadiri berbagai tokoh penting, di antaranya Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), Garibaldi “Boy” Thohir; Presiden SERES Automobile, Leon He; serta Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok dan Mongolia, Djauhari Oratmangun.
“KIKT hadir di Chongqing untuk meluncurkan acara akbar ini. Kendaraan AITO akan menempuh perjalanan darat dari Chongqing ke Indonesia dengan acara penyambutan besar di Jakarta pada 25 Agustus 2025,” ujar Boy Thohir usai peluncuran di Chongqing.
Menurut Boy, tur ini juga menjadi bagian dari promosi inisiatif Belt and Road atau Jalur Sutra baru yang dicanangkan Presiden Tiongkok Xi Jinping. “Kegiatan ini diharapkan dapat menarik perhatian generasi muda Indonesia, agar mereka lebih mengenal perkembangan teknologi Tiongkok dan mempererat hubungan kedua negara,” tambahnya.
Libatkan Figur Publik dan Generasi Muda
Agar lebih dekat dengan kalangan muda, tur ini melibatkan sejumlah selebritas Indonesia seperti Boy William, Gading Marten, dan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo atau Gusti Bhre. Kehadiran figur publik tersebut diharapkan mampu menghadirkan nuansa santai dan menyenangkan sekaligus mempopulerkan kampanye kendaraan listrik di kalangan anak muda.
“Anak muda suka sesuatu yang fun dan interaktif. Dengan Boy William dan Gading Marten sebagai ikon, kami berharap mereka bisa menjadi jembatan bagi generasi muda untuk melihat kemajuan teknologi Tiongkok, sekaligus memperkuat hubungan baik Indonesia dan Tiongkok,” terang Boy.
Duta Besar Djauhari Oratmangun menyatakan bahwa kegiatan ini tak hanya tentang hubungan Indonesia-Tiongkok, tetapi juga melibatkan beberapa negara ASEAN yang akan dilalui selama perjalanan. “Tur ini menunjukkan potensi kerja sama yang lebih besar di kawasan ASEAN, termasuk rencana investasi dan produksi kendaraan listrik di Indonesia,” ujarnya.
Komitmen Terhadap Ekonomi Hijau dan Pasar ASEAN
Duta Besar Djauhari menambahkan bahwa kehadiran industri kendaraan energi baru seperti AITO di Indonesia merupakan bagian dari upaya mewujudkan ekonomi hijau. “Indonesia memiliki bahan baku untuk memproduksi baterai, komponen utama kendaraan listrik. Kehadiran AITO diharapkan dapat mempercepat industrialisasi dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama di industri kendaraan listrik,” jelasnya.
Presiden SERES Automobile, Leon He, mengungkapkan bahwa AITO sebelumnya telah sukses melaksanakan ekspedisi serupa di Eropa. “Tahun lalu, kami menempuh perjalanan 15.000 kilometer ke Paris selama 38 hari untuk membuktikan ketangguhan kendaraan kami. Tahun ini, kami melanjutkan perjalanan ke Indonesia, yang memiliki potensi pasar senilai 150 miliar dolar AS,” ungkap Leon He.
Menurutnya, Indonesia merupakan pasar strategis di kawasan Asia Tenggara. Kehadiran pabrik SERES di Indonesia sejak 2017 menjadi langkah penting untuk mendukung ekspansi ke pasar ASEAN. Saat ini, SERES Automobile telah hadir melalui PT Sokonindo Automobile yang menaungi merek DFSK.
Pabrik Strategis di Banten
Pabrik Sokonindo yang terletak di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten, berdiri di atas lahan seluas 20 hektar. Pabrik tersebut mengantongi total investasi senilai 150 juta dolar AS dengan kapasitas produksi maksimal mencapai 50.000 unit per tahun. Kapasitas ini mencakup kebutuhan pasar domestik dan ekspor ke pasar internasional.
Leon He menegaskan bahwa kehadiran AITO di Indonesia akan memperkuat ekosistem kendaraan listrik di kawasan ASEAN. “Kami ingin berkontribusi dalam pengembangan pasar kendaraan energi baru di Asia Tenggara. Perjalanan ini adalah simbol dari komitmen kami untuk menghadirkan produk berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Mempererat Hubungan Diplomatik
Tur jalan raya ini tidak hanya menjadi ajang pembuktian ketangguhan kendaraan listrik AITO, tetapi juga sebagai simbol perayaan hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok yang memasuki usia ke-75. “Acara seperti ini mampu memicu rasa ingin tahu, semangat berpetualang, dan mempererat saling pengertian antarbangsa. Ini adalah langkah menuju kemitraan strategis yang lebih berkelanjutan,” tutup Duta Besar Djauhari.
Dengan perjalanan sepanjang 5.000 kilometer ini, AITO tak hanya memperkenalkan lini kendaraan listrik andalannya, tetapi juga membawa pesan tentang pentingnya kolaborasi lintas negara, integrasi regional, dan komitmen pada masa depan yang lebih ramah lingkungan.
Baca Juga:Pemkot Malang Resmikan SPAM Bango, Siap Layani 20 Ribu Saluran Rumah dengan Kapasitas 200 LPS















