infomalang.com/ – Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Malang kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekosistem riset dan inovasi lokal. Tahun ini, mereka resmi meluncurkan lima inovasi unggulan yang dirancang untuk menjawab tantangan pembangunan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi di daerah.
Lima inovasi tersebut adalah MADANI (Malang Data Inovasi), E-INTAN (E-Informasi Penelitian), E-Jurnal Karta Rahardja, Klik Skill (Klinik Kekayaan Intelektual), dan Klik NOVI (Klinik Inovasi). Inovasi ini tidak hanya mencerminkan visi Balitbangda dalam mengakselerasi pembangunan daerah berbasis riset, tetapi juga menunjukkan bahwa Kabupaten Malang serius dalam menjadikan inovasi sebagai pilar strategis pembangunan berkelanjutan dan berdaya saing.
Kolaborasi Jadi Kunci Sukses
Kepala Balitbangda Kabupaten Malang, Dr. Ricky Meinardhy, M.T, menyatakan bahwa kelima inovasi ini lahir dari kebutuhan riil masyarakat dan tantangan global yang makin kompleks. Menurutnya, riset dan inovasi tidak bisa berjalan sendiri. “Kolaborasi adalah kunci. Kami aktif menggandeng perguruan tinggi serta melibatkan pelaku usaha, media, dan komunitas dalam semangat sinergi pentahelix,” tegas Ricky.
MADANI, Klik Skill, dan Klik NOVI menjadi andalan dalam membangun ruang kolaboratif antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat. Platform ini menjadi jembatan sinergi yang memungkinkan semua pihak berkontribusi dalam menciptakan solusi inovatif terhadap berbagai persoalan lokal. Kolaborasi ini diharapkan mampu menghasilkan terobosan yang benar-benar aplikatif dan berdampak nyata di lapangan.
Fungsi dan Tujuan Setiap Inovasi
MADANI (Malang Data Inovasi) berperan sebagai pusat data inovasi yang menghimpun berbagai hasil kajian dan pemikiran dari berbagai sektor. Data ini bisa diakses publik secara terbuka dan dijadikan rujukan dalam merancang kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy).
Sementara itu, Klik Skill hadir sebagai Klinik Kekayaan Intelektual yang mendorong masyarakat, khususnya pelaku usaha dan pelajar, untuk lebih sadar akan pentingnya hak cipta dan paten dalam dunia inovasi.
Klik NOVI (Klinik Inovasi) memiliki peran strategis dalam memfasilitasi bimbingan, inkubasi, serta pengembangan ide-ide kreatif masyarakat menjadi inovasi yang dapat diimplementasikan secara nyata. Platform ini juga menjadi ruang konsultasi terbuka bagi siapa pun yang memiliki gagasan unik, agar tak sekadar menjadi ide, tetapi bisa diwujudkan.
Baca Juga:Bupati Malang Tegas Larang Study Tour ke Luar Daerah, Ini Alasannya
Penguatan Budaya Riset Lewat Digitalisasi
Tak kalah penting, dua inovasi lainnya, yakni E-INTAN dan E-Jurnal Karta Rahardja, dirancang untuk memperkuat sisi riset ilmiah. E-INTAN memudahkan publik mengakses informasi hasil-hasil penelitian daerah secara digital. Aplikasi ini memberikan transparansi dan memperluas jangkauan hasil riset agar tidak hanya menjadi konsumsi internal pemerintah, tetapi juga dimanfaatkan oleh masyarakat, akademisi, dan sektor swasta.
Sedangkan E-Jurnal Karta Rahardja hadir sebagai platform publikasi ilmiah yang terbuka bagi peneliti lokal. Melalui jurnal ini, peneliti di Kabupaten Malang dapat mempublikasikan karya ilmiahnya tanpa harus menghadapi hambatan birokrasi yang rumit. Ini merupakan langkah penting dalam menciptakan budaya meneliti dan menulis ilmiah di tingkat daerah.
Ekosistem Terintegrasi dan Pengakuan Nasional
Semua inovasi tersebut bukan hanya berfungsi sebagai program mandiri, melainkan sebagai satu kesatuan ekosistem yang saling terintegrasi. Dengan pendekatan ini, Balitbangda tidak sekadar menghasilkan inovasi, tetapi juga membangun ekosistem inovatif yang hidup dan tumbuh bersama masyarakat.
Menariknya, kelima inovasi tersebut telah meraih pengakuan nasional. Pada ajang Innovative Government Award (IGA) 2024, inovasi-inovasi dari Balitbangda Kabupaten Malang terpilih sebagai 5 Inovasi Terbaik berdasarkan indikator kematangan inovasi. Ini menjadi bukti bahwa langkah-langkah yang diambil sudah berada di jalur yang tepat.
Kolaborasi dengan Kampus untuk Hilirisasi Riset
Penguatan kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi juga menjadi bagian penting dari strategi pengembangan inovasi ini. Beberapa kampus ternama yang telah terlibat, antara lain Universitas Brawijaya, Universitas Kanjuruhan, dan Universitas Merdeka Malang. Kolaborasi ini membuka ruang pertukaran gagasan dan mempercepat proses hilirisasi riset.
Kampus tidak hanya berperan sebagai mitra akademik, tetapi juga sebagai penggerak inovasi yang mampu menghubungkan teori dengan praktik nyata. Dengan adanya sinergi yang kuat, ide-ide cemerlang dari mahasiswa dan dosen bisa lebih cepat diwujudkan menjadi solusi konkret.
Menuju Kabupaten Berbasis Inovasi
Pemerintah Kabupaten Malang berharap, melalui inovasi-inovasi tersebut, daerahnya mampu memecahkan berbagai permasalahan pembangunan secara lebih cepat dan tepat sasaran. Di sisi lain, masyarakat pun diharapkan lebih terlibat dalam kegiatan inovatif, mulai dari ide, riset, hingga implementasi lapangan.
Kehadiran lima inovasi unggulan ini sekaligus menjadi momentum untuk membentuk budaya inovatif di Kabupaten Malang. Dengan landasan kolaborasi, keterbukaan data, dan akses terhadap teknologi, bukan mustahil daerah ini akan menjadi pusat inovasi unggulan di Jawa Timur, bahkan Indonesia. Semangat membangun dengan riset dan inovasi pun semakin menyala.
Baca Juga:Pemkot Malang Resmikan SPAM Bango, Siap Layani 20 Ribu Saluran Rumah dengan Kapasitas 200 LPS















