Warga Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu, dikejutkan oleh penemuan sesosok jasad pria lanjut usia (lansia) di sebuah rumah di Jalan Wukir RT 006 RW 004, Selasa siang (5/8/2025). Korban diketahui bernama Laspari (66), seorang pria yang selama ini tinggal seorang diri di kediamannya. Jasadnya ditemukan dalam kondisi sudah membusuk, diduga meninggal beberapa hari sebelum ditemukan warga.
Peristiwa tersebut pertama kali diketahui setelah salah satu tetangga korban, Saiful Anwar, mencium bau menyengat yang berasal dari sekitar rumah korban pada Selasa pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Awalnya, Saiful mengira bau itu berasal dari bangkai tikus. Namun, karena merasa curiga, ia mencoba melihat ke arah jendela kamar rumah Laspari. Di sana, ia melihat kawanan lalat hijau beterbangan di jendela.
“Awalnya dikira bau bangkai tikus karena lalat hijau banyak di jendela. Tapi lama-lama bau menyengat makin terasa. Akhirnya sekitar pukul 10.30 WIB, saya dan warga berinisiatif membuka jendela kamar korban,” ujar Saiful.
Karena pintu rumah dalam kondisi terkunci dari dalam, warga terpaksa mencongkel jendela. Dari celah jendela, warga melihat tubuh Laspari dalam posisi terlentang di atas lantai kamar. Saat itu, tubuhnya sudah tampak membengkak dan mengeluarkan bau menyengat.
Setelah temuan tersebut, warga segera melaporkan kejadian itu ke perangkat kelurahan dan diteruskan kepada pihak kepolisian. Tak lama kemudian, anggota Polsek Batu dan tim identifikasi dari Polres Batu tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Plt Kasi Humas Polres Batu Aiptu Dony menjelaskan, pihak kepolisian menerima laporan sekitar pukul 10.30 WIB dan langsung menindaklanjutinya. Tim Inafis Polres Batu kemudian melakukan identifikasi terhadap jasad korban dan memeriksa kondisi sekitar rumah.
“Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan luar di RS Bhayangkara Hasta Brata, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Menurut keterangan keluarga, korban memang memiliki riwayat penyakit jantung dan komplikasi lainnya,” ujar Aiptu Dony, Rabu (6/8/2025).
Korban diketahui selama ini tinggal seorang diri setelah anak-anaknya menikah dan tinggal terpisah. Meski demikian, pihak keluarga rutin mengunjunginya setiap akhir pekan. Namun pada pekan tersebut, keluarga belum sempat datang, hingga akhirnya warga sekitar lebih dulu menemukan korban dalam keadaan tak bernyawa.
Lurah Temas, Adi Santoso, turut membenarkan bahwa rumah korban dalam kondisi terkunci rapat dari dalam. Tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan atau kehilangan barang. Hal ini semakin menguatkan dugaan bahwa korban meninggal karena sebab alami, bukan akibat tindak kejahatan.
“Dari pemeriksaan polisi, tidak ada barang yang hilang. Kondisi rumah juga aman. Kami juga menemukan dokumen riwayat medis korban tersimpan rapi di dalam kamar. Ini membantu proses verifikasi penyebab kematian,” ungkap Adi Santoso.
Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum luar. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan luka-luka mencurigakan. Pihak keluarga pun menyatakan menolak dilakukan autopsi karena sudah menerima penyebab kematian korban sebagai akibat penyakit yang dideritanya selama ini.
“Korban sudah lama menderita sakit jantung dan beberapa penyakit lain. Kami sudah biasa mengantar beliau berobat ke RSI Batu,” ujar salah satu anggota keluarga yang enggan disebut namanya.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap warga lanjut usia yang tinggal seorang diri. Meski kerap dikunjungi keluarga, keterbatasan komunikasi dan kondisi fisik lansia kadang menyulitkan mereka untuk meminta bantuan saat dibutuhkan.
“Ke depan, kami akan mendata kembali warga lansia yang hidup sendiri agar bisa lebih dipantau secara berkala. Bisa melalui RT, RW, ataupun kelurahan. Ini untuk mencegah hal-hal seperti ini terulang,” tambah Lurah Temas.
Usai pemeriksaan, jenazah Laspari langsung diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Prosesi pemakaman berlangsung pada Rabu pagi (6/8/2025) dengan dihadiri tetangga, kerabat, dan sejumlah perangkat kelurahan. Warga sekitar juga turut memberikan penghormatan terakhir.
Pihak kepolisian menyatakan bahwa kasus ini ditutup setelah memastikan tidak ada unsur tindak pidana. Garis polisi yang sebelumnya dipasang di sekitar rumah korban juga telah dilepas.
Kematian Laspari menyisakan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi warga sekitar yang mengenalnya sebagai sosok ramah dan tidak pernah merepotkan tetangga. Semasa hidup, Laspari dikenal sebagai pensiunan pekerja swasta yang aktif mengikuti kegiatan lingkungan di masanya.
Kisah ini menjadi cerminan penting tentang pentingnya gotong royong sosial dalam masyarakat, terutama dalam memperhatikan warga yang hidup dalam kesendirian. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam menciptakan lingkungan yang lebih peduli dan tanggap terhadap kondisi sekitar.
Baca Juga: Penemuan Fosil Tanduk Purba Raksasa di Blora, Usia Diperkirakan 200 Ribu Tahun















