InfoMalang – Kebakaran melanda sebuah gudang penyimpanan handphone di Desa Losari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, pada Kamis malam (7/8). Gudang berukuran sekitar 6 meter persegi tersebut merupakan bagian dari aset toko handphone Meteor Cell yang lokasinya bersebelahan langsung dengan bangunan utama toko. Insiden ini diduga kuat disebabkan oleh korsleting listrik, yang memicu api hingga menghanguskan seluruh isi gudang.
Komandan Peleton (Danton) Damkar Kabupaten Malang, Syaiful Anwar, menjelaskan bahwa gudang yang terbakar berada tepat di samping toko. Kejadian bermula ketika Heddy Pratama, seorang warga setempat yang tengah menikmati kopi di warung belakang gudang, melihat asap hitam tebal mengepul dari celah pintu dan ventilasi. Kecurigaan tersebut segera dilaporkan kepada karyawan Meteor Cell yang sedang bertugas.
Baca Juga:Operasi Tegas: 12 Truk Gagal Uji Emisi, Denda Capai Rp 8 Juta!
Menanggapi laporan tersebut, salah satu karyawan langsung menuju gudang dan membuka pintu untuk memastikan. Begitu pintu dibuka, terlihat jelas kobaran api sudah menyala di bagian dalam. Menyadari situasi berbahaya, seorang karyawan bernama Indri segera menghubungi petugas pemadam kebakaran pada pukul 20.04 WIB. Hanya enam menit kemudian, sekitar pukul 20.10 WIB, tiga unit armada Damkar tiba di lokasi untuk melakukan penanganan.
Syaiful menuturkan, proses pemadaman api berlangsung sekitar satu jam. Petugas dibantu warga sekitar berusaha memadamkan api dengan cepat agar tidak merembet ke bangunan toko utama. Beruntung, gudang tersebut hanya menyimpan perlengkapan seperti banner, tenda, dan beberapa booth display handphone, sehingga tidak ada perangkat elektronik bernilai tinggi yang menjadi korban api. Meski begitu, kerugian materi tetap signifikan.
Kapolsek Singosari, Kompol Try Widyanto Fauzal, yang turut memimpin proses pemeriksaan lokasi, mengatakan bahwa setelah api berhasil dipadamkan, pihak kepolisian bersama tim pemadam melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Hasil investigasi awal mengindikasikan bahwa penyebab kebakaran adalah korsleting listrik di area gudang. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian material diperkirakan mencapai sekitar Rp 25 juta.
Kompol Try mengingatkan para pelaku usaha untuk lebih memperhatikan aspek keamanan di area operasional mereka, terutama di ruang penyimpanan yang memiliki instalasi listrik. “Pastikan seluruh area usaha, termasuk gudang, bebas dari potensi bahaya listrik. Periksa kabel, stopkontak, dan peralatan elektronik secara berkala untuk mengurangi risiko kebakaran,” imbaunya.
Insiden kebakaran gudang Meteor Cell ini bukan satu-satunya peristiwa kebakaran yang terjadi di Kabupaten Malang pada hari yang berdekatan. Keesokan harinya, Jumat pagi (8/8), kebakaran lain dilaporkan terjadi di Dusun Sembujo, RT 2 RW 2, Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen. Peristiwa ini menimpa rumah milik Khoiriyatul Anifah (32), dengan area dapur sebagai titik awal api.
Menurut keterangan Syaiful Anwar, kebakaran di Kepanjen bermula dari aktivitas pembakaran sampah di dalam dapur yang ditinggalkan pemilik rumah. “Sebelum meninggalkan rumah, pemilik menyalakan api untuk membakar sampah. Di atas tempat pembakaran tersebut terdapat tumpukan kayu bakar,” ujarnya. Kepergian Khoiriyatul untuk menjemput anaknya dari sekolah membuat api tidak diawasi, sehingga merembet ke material di sekitarnya.
Petugas pemadam kebakaran menerima laporan warga sekitar pukul 08.31 WIB. Dalam waktu singkat, tim tiba di lokasi dan langsung melakukan pemadaman. Tantangan terbesar dalam insiden ini adalah kondisi ruang dapur yang sempit serta adanya tumpukan kayu bakar yang mudah terbakar. Pemadaman memakan waktu sekitar 40 menit, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Kedua insiden ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat, baik pelaku usaha maupun warga biasa, untuk selalu memprioritaskan aspek keselamatan terhadap potensi kebakaran. Korsleting listrik, penggunaan instalasi yang sudah usang, serta aktivitas membakar sampah tanpa pengawasan merupakan tiga faktor pemicu yang sering ditemukan di lapangan.
Pihak Damkar Kabupaten Malang mengimbau agar masyarakat rutin memeriksa kondisi kabel listrik, stopkontak, dan peralatan elektronik yang digunakan di rumah maupun tempat usaha. Pemasangan alat pemutus arus (MCB) yang tepat juga dapat menjadi langkah preventif untuk menghindari korsleting. Selain itu, kegiatan membakar sampah sebaiknya dilakukan di area terbuka dan selalu diawasi hingga api benar-benar padam.
Kerja sama antara warga, aparat kepolisian, dan pemadam kebakaran menjadi kunci dalam menekan dampak kebakaran. Laporan cepat dari masyarakat dapat membantu petugas bergerak lebih sigap, sehingga api tidak sempat meluas. Contoh seperti Heddy Pratama yang segera melaporkan asap di gudang Meteor Cell menunjukkan bahwa kepedulian warga sekitar memiliki peran besar dalam penyelamatan aset dan nyawa.
Pemerintah daerah melalui Dinas Pemadam Kebakaran juga berencana meningkatkan edukasi publik terkait penanganan awal kebakaran dan upaya pencegahannya. Program ini diharapkan mampu menekan angka kebakaran yang sering terjadi akibat kelalaian atau kondisi teknis yang tidak diawasi dengan baik.















