MALANG – Desa Mlancu menjadi lokasi pelaksanaan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tahun 2025. Program ini dilaksanakan oleh Kelompok 4 PMM UMM dengan menghadirkan beragam kegiatan inovatif yang melibatkan pemerintah desa, sekolah, hingga masyarakat setempat.
Salah satu inovasi utama yang dijalankan adalah pengembangan teh cascara dari biji kopi dengan merk Slumbung Tea. Inisiatif ini diharapkan dapat mengangkat potensi lokal, meningkatkan nilai tambah limbah kopi, serta membuka peluang ekonomi baru bagi warga. Berikut rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan:
1. Koordinasi dan Persiapan
Rangkaian kegiatan diawali dengan koordinasi anggota di Posko Slumbung serta pertemuan dengan Kepala Desa Mlancu untuk memperoleh persetujuan dan dukungan penuh. Tim PMM juga berkoordinasi dengan SD Mlancu 1 dalam penyusunan agenda kegiatan.
Sebagai langkah formal, tim menyiapkan surat undangan pembukaan PMM untuk diserahkan kepada Kepala Dusun di setiap wilayah. Acara pembukaan berlangsung meriah, dihadiri oleh Kepala Desa, perangkat RT/RW, serta warga setempat. Momentum ini menandai dimulainya rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat.
2. Kolaborasi dan Sosialisasi
Untuk memperluas dampak positif, tim PMM menjalin kerja sama dengan KKN IAIFA (Institut Agama Islam Faqih Asy’ari Kediri) melalui rapat koordinasi. Selain itu, dilakukan sosialisasi penerimaan mahasiswa baru (PMB) di SMA Negeri 1 Kandangan, yang bertujuan memberikan wawasan pendidikan lanjutan kepada pelajar.
3. Pemberdayaan Ekonomi Kreatif
Salah satu program unggulan adalah pemanfaatan potensi lokal melalui pengolahan kulit kopi menjadi teh cascara. Prosesnya meliputi:
-
Pencarian dan pengumpulan bahan baku
-
Penyortiran dan pembersihan kulit kopi
-
Penjemuran dan uji coba peracikan
-
Penyesuaian varian rasa
-
Sosialisasi produk
-
Pengemasan dan perancangan label]
Inovasi ini tidak hanya memberi nilai tambah pada limbah kopi, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat. Produk tersebut diberi nama Slumbung Tea sebagai identitas lokal Desa Mlancu.
Baca Juga: Wangsakarta Prima Land Gelar Event “Zaman Dulu” untuk Meriahkan Kemerdekaan RI ke-80 Tahun
4. Seminar Pemberdayaan Perempuan dan Digitalisasi
Dua seminar digelar untuk meningkatkan kapasitas warga:
-
Seminar Pemberdayaan Wanita: membahas peran perempuan dalam ekonomi, kewirausahaan, dan kepemimpinan.
-
Seminar Manfaat Digitalisasi: memperkenalkan pemanfaatan teknologi untuk mendukung usaha dan pendidikan.
Kedua acara ini mendapat antusiasme tinggi dari warga Desa Mlancu.
5. Pendidikan dan Lingkungan
Di bidang pendidikan, mahasiswa PMM memberikan tambahan materi Matematika dan Bahasa Inggris kepada siswa kelas 5 dan 6 SD Mlancu 1. Sebagai penutup, diadakan lomba edukatif yang mampu menumbuhkan kebersamaan antar siswa.
Di bidang lingkungan, tim membangun empat biopori di SD Negeri 1 Mlancu dan memberikan edukasi mengenai manfaat serta cara pembuatannya. Selain itu, mereka turut mendukung kegiatan sosial berupa penyerahan sembako dari BULOG bersama perangkat desa.
6. Penyelesaian dan Dokumentasi
Seluruh kegiatan terdokumentasi melalui proses editing video dan konten publikasi agar dapat disebarluaskan ke masyarakat luas. Program PMM resmi ditutup dengan sesi refleksi, di mana mahasiswa dan warga bersama-sama mengevaluasi capaian serta menyampaikan harapan untuk keberlanjutan program di masa mendatang.
7. Penutup
Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, mahasiswa PMM UMM di Desa Mlancu berhasil memberikan kontribusi nyata dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan lingkungan. Kehadiran Slumbung Tea menjadi bukti bahwa kreativitas dan pemberdayaan lokal mampu menghadirkan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat. Semoga inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi program pengabdian masyarakat selanjutnya.
Baca Juga: Pisang Keju RnM: Camilan Lezat dengan Cita Rasa dan Komitmen yang Menginspirasi


























