InfoMalang – Wakil Presiden Gibran Dorong Pacu Jalur dan Tari Aura Farming Jadi Warisan Budaya Mendunia. Salah satu daya tarik utama dalam tradisi ini adalah tarian khas penari cilik di haluan perahu atau coki, yang populer dengan sebutan tarian Aura Farming.
Tarian tersebut viral di berbagai platform media sosial dan ditiru banyak publik figur internasional, mulai dari atlet dunia, influencer, hingga artis K-Pop. Fenomena ini menjadikan Pacu Jalur bukan hanya agenda budaya lokal, tetapi juga ikon pariwisata Indonesia yang mendunia.
Gibran, Warisan Budaya Harus Terus Dijaga
Gibran Dorong Pacu Jalur dan Tari Aura Farming Jadi Warisan Budaya Mendunia, keberhasilan tradisi Pacu Jalur menarik perhatian dunia harus dijadikan momentum untuk merawat budaya secara berkelanjutan. Ia mengapresiasi bagaimana kreativitas lokal bisa berkembang hingga ke tingkat global.
“Tariannya sudah viral, sudah mendunia. Harapannya ke depan bisa kita rawat terus warisan kebudayaan ini agar tetap eksis dan semakin kuat posisinya,” ujarnya dalam agenda Pacu Jalur di Kuantan Singingi, Riau.
Selain itu, Gibran juga menyoroti pentingnya meningkatkan infrastruktur di lokasi penyelenggaraan. Menurutnya, fasilitas dan kebersihan kawasan sungai tempat perlombaan harus terus diperbaiki agar mampu menarik wisatawan lebih banyak, baik lokal maupun mancanegara.
Baca Juga:BPBD Kabupaten Malang Ingatkan Warga,Waspada Pohon Tumbang di Musim Pancaroba yang Tak Terduga
Penari Cilik dan Dukungan Presiden
Dalam kesempatan tersebut, Gibran menyinggung sejumlah penari cilik atau coki yang telah tampil di berbagai kesempatan nasional. Salah satunya Rayyan Arkan Dhika, bocah penari yang tampil di Istana Merdeka pada HUT Ke-80 RI, 17 Agustus lalu.
Para coki bahkan sudah bertemu langsung dengan Presiden Prabowo Subianto. Presiden bersama Wapres menyampaikan apresiasi besar terhadap anak-anak yang berhasil membawa tarian tradisi Pacu Jalur ke panggung internasional.
“Festival ini tidak hanya melibatkan olahraga, tapi juga kesenian yang sudah mendunia. Anak-anak kita jadi ikon budaya baru yang dikenal sampai ke mancanegara,” jelas Gibran.
Pacu Jalur Jadi Magnet Wisata
Pacu Jalur merupakan lomba dayung tradisional khas Riau yang menggunakan perahu panjang dengan puluhan pendayung. Tradisi ini digelar setiap tahun di Sungai Kuantan, Kuansing, dan telah menjadi salah satu agenda budaya unggulan.
Festival Pacu Jalur 2025 diikuti oleh 228 jalur atau perahu. Ribuan masyarakat dan wisatawan hadir untuk menyaksikan perlombaan yang juga dimeriahkan dengan pameran budaya, kuliner, dan hiburan musik.
Gibran menyebut festival ini berpotensi besar menjadi magnet wisata internasional. Terlebih, banyak duta besar asing yang hadir langsung menyaksikan jalannya pawai jalur. Hal ini menjadi bukti bahwa Pacu Jalur sudah mendapat perhatian global.
Kehadiran Menteri dan Dukungan Pemerintah
Dalam pembukaan pawai, Gibran datang bersama istrinya, Selvi Ananda. Turut hadir sejumlah pejabat penting, seperti Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menpora, serta Gubernur Riau Abdul Wahid.
“Hari ini semua lengkap, dari kementerian hingga kepala daerah hadir. Komitmen bersama ini penting untuk mengembangkan warisan budaya, menggali potensi daerah, dan membawa nama Indonesia semakin harum di dunia,” kata Gibran.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri menambahkan, Pacu Jalur adalah contoh nyata bagaimana event budaya bisa tumbuh menjadi ikon sekaligus magnet wisata. Pihaknya berkomitmen memperkuat kualitas acara melalui pelatihan sumber daya manusia, pengembangan ekosistem event, dan promosi ke pasar internasional.
Tarian Aura Farming dan Tren Global
Fenomena tarian Aura Farming yang dibawakan penari cilik di perahu Pacu Jalur menjadi sorotan utama dalam festival tahun ini. Gerakan energik para penari di haluan perahu telah diabadikan dalam ribuan video yang viral di media sosial.
Tren ini bahkan ditiru artis K-Pop dan selebritas global, membuat tarian tersebut semakin dikenal di berbagai negara. Keunikan inilah yang menjadikan Aura Farming bukan hanya bagian dari festival lokal, tetapi juga daya tarik budaya Indonesia di kancah global.
Hiburan Internasional di Pacu Jalur 2025
Festival tahun ini terasa berbeda dengan menghadirkan kolaborasi budaya dan musik modern. Rapper asal Amerika Serikat, Melly Mike, tampil pada malam penutupan festival dengan lagu populernya Young Black and Rich.
Lagu tersebut sebelumnya viral di media sosial sebagai latar musik video Pacu Jalur, sehingga kehadiran Melly Mike menjadi daya tarik tersendiri. Kolaborasi ini memperlihatkan bagaimana budaya lokal bisa berpadu dengan hiburan internasional.
Dampak Ekonomi dan Harapan ke Depan
Selain aspek budaya, Pacu Jalur juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah. Ribuan wisatawan yang hadir mendorong peningkatan sektor perhotelan, transportasi, kuliner, hingga produk UMKM lokal.
Gibran menilai, potensi besar ini harus terus dikembangkan agar manfaatnya semakin luas bagi masyarakat. Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, Pacu Jalur bisa tumbuh menjadi festival kelas dunia.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya menjaga dan merawat budaya Pacu Jalur yang kini semakin dikenal luas di dunia internasional. Salah satu daya tarik utama dalam tradisi ini adalah tarian khas penari cilik di haluan perahu atau coki, yang populer dengan sebutan tarian Aura Farming.
Tarian tersebut viral di berbagai platform media sosial dan ditiru banyak publik figur internasional, mulai dari atlet dunia, influencer, hingga artis K-Pop. Fenomena ini menjadikan Pacu Jalur bukan hanya agenda budaya lokal, tetapi juga ikon pariwisata Indonesia yang mendunia.
Gibran: Warisan Budaya Harus Terus Dijaga
Menurut Gibran, keberhasilan tradisi Pacu Jalur menarik perhatian dunia harus dijadikan momentum untuk merawat budaya secara berkelanjutan. Ia mengapresiasi bagaimana kreativitas lokal bisa berkembang hingga ke tingkat global.
“Tariannya sudah viral, sudah mendunia. Harapannya ke depan bisa kita rawat terus warisan kebudayaan ini agar tetap eksis dan semakin kuat posisinya,” ujarnya dalam agenda Pacu Jalur di Kuantan Singingi, Riau.
Selain itu, Gibran juga menyoroti pentingnya meningkatkan infrastruktur di lokasi penyelenggaraan. Menurutnya, fasilitas dan kebersihan kawasan sungai tempat perlombaan harus terus diperbaiki agar mampu menarik wisatawan lebih banyak, baik lokal maupun mancanegara.
Penari Cilik dan Dukungan Presiden
Dalam kesempatan tersebut, Gibran menyinggung sejumlah penari cilik atau coki yang telah tampil di berbagai kesempatan nasional. Salah satunya Rayyan Arkan Dhika, bocah penari yang tampil di Istana Merdeka pada HUT Ke-80 RI, 17 Agustus lalu.
Para coki bahkan sudah bertemu langsung dengan Presiden Prabowo Subianto. Presiden bersama Wapres menyampaikan apresiasi besar terhadap anak-anak yang berhasil membawa tarian tradisi Pacu Jalur ke panggung internasional.
“Festival ini tidak hanya melibatkan olahraga, tapi juga kesenian yang sudah mendunia. Anak-anak kita jadi ikon budaya baru yang dikenal sampai ke mancanegara,” jelas Gibran.
Pacu Jalur Jadi Magnet Wisata
Pacu Jalur merupakan lomba dayung tradisional khas Riau yang menggunakan perahu panjang dengan puluhan pendayung. Tradisi ini digelar setiap tahun di Sungai Kuantan, Kuansing, dan telah menjadi salah satu agenda budaya unggulan.
Festival Pacu Jalur 2025 diikuti oleh 228 jalur atau perahu. Ribuan masyarakat dan wisatawan hadir untuk menyaksikan perlombaan yang juga dimeriahkan dengan pameran budaya, kuliner, dan hiburan musik.
Gibran menyebut festival ini berpotensi besar menjadi magnet wisata internasional. Terlebih, banyak duta besar asing yang hadir langsung menyaksikan jalannya pawai jalur. Hal ini menjadi bukti bahwa Pacu Jalur sudah mendapat perhatian global.
Kehadiran Menteri dan Dukungan Pemerintah
Dalam pembukaan pawai, Gibran datang bersama istrinya, Selvi Ananda. Turut hadir sejumlah pejabat penting, seperti Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menpora, serta Gubernur Riau Abdul Wahid.
“Hari ini semua lengkap, dari kementerian hingga kepala daerah hadir. Komitmen bersama ini penting untuk mengembangkan warisan budaya, menggali potensi daerah, dan membawa nama Indonesia semakin harum di dunia,” kata Gibran.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri menambahkan, Pacu Jalur adalah contoh nyata bagaimana event budaya bisa tumbuh menjadi ikon sekaligus magnet wisata. Pihaknya berkomitmen memperkuat kualitas acara melalui pelatihan sumber daya manusia, pengembangan ekosistem event, dan promosi ke pasar internasional.
Tarian Aura Farming dan Tren Global
Fenomena tarian Aura Farming yang dibawakan penari cilik di perahu Pacu Jalur menjadi sorotan utama dalam festival tahun ini. Gerakan energik para penari di haluan perahu telah diabadikan dalam ribuan video yang viral di media sosial.
Tren ini bahkan ditiru artis K-Pop dan selebritas global, membuat tarian tersebut semakin dikenal di berbagai negara. Keunikan inilah yang menjadikan Aura Farming bukan hanya bagian dari festival lokal, tetapi juga daya tarik budaya Indonesia di kancah global.
Hiburan Internasional di Pacu Jalur 2025
Festival tahun ini terasa berbeda dengan menghadirkan kolaborasi budaya dan musik modern. Rapper asal Amerika Serikat, Melly Mike, tampil pada malam penutupan festival dengan lagu populernya Young Black and Rich.
Lagu tersebut sebelumnya viral di media sosial sebagai latar musik video Pacu Jalur, sehingga kehadiran Melly Mike menjadi daya tarik tersendiri. Kolaborasi ini memperlihatkan bagaimana budaya lokal bisa berpadu dengan hiburan internasional.
Dampak Ekonomi dan Harapan ke Depan
Selain aspek budaya, Pacu Jalur juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah. Ribuan wisatawan yang hadir mendorong peningkatan sektor perhotelan, transportasi, kuliner, hingga produk UMKM lokal.
Gibran menilai, potensi besar ini harus terus dikembangkan agar manfaatnya semakin luas bagi masyarakat. Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, Pacu Jalur bisa tumbuh menjadi festival kelas dunia.















