Breaking

Pendaki yang Hilang di Gunung Buthak Akhirnya Berhasil Diselamatkan Tim SAR

infomalang.com/ – Kabar gembira datang dari Gunung Buthak, Jawa Timur. Kantor SAR Kelas A Surabaya memastikan pendaki asal Sidoarjo, Chamdan Salman Alfarisi (21), yang sempat hilang akhirnya berhasil ditemukan. Tim SAR gabungan mengevakuasi Chamdan pada Selasa sore sekitar pukul 15.29 WIB.

Menurut Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, kondisi Chamdan saat ditemukan lemas dan mengalami cedera ringan pada kaki kanan. Meski begitu, yang terpenting adalah ia masih dalam keadaan selamat. Lokasi penemuan berjarak sekitar 1,15 kilometer dari titik terakhir ia terlihat oleh rekan-rekannya.

Pencarian ini mendapat perhatian luas, mengingat kawasan Gunung Buthak dikenal memiliki medan yang menantang. Proses evakuasi pun berjalan dengan penuh perjuangan dari para relawan, aparat, hingga tim medis yang ikut serta.

Medan Sulit dan Tantangan Alam

Nanang menjelaskan bahwa proses evakuasi tidak mudah dilakukan. Tim SAR gabungan harus menghadapi medan berat yang semakin sulit karena hujan mengguyur area pencarian. Kondisi tanah menjadi licin, sementara kabut tebal membuat jarak pandang terbatas.

Dalam situasi itu, para anggota SAR harus bergerak hati-hati agar bisa mengevakuasi korban dengan aman. Mereka menempuh jalur menurun yang cukup berbahaya sambil membawa Chamdan menuju Posko SAR Gabungan di Pos Perizinan Pendakian.

Setelah tiba di posko, Chamdan langsung disambut keluarga yang sejak awal menunggu kabar. Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu untuk menjalani pemeriksaan medis lanjutan.

Kronologi Hilangnya Chamdan

Berdasarkan informasi dari SAR Malang Raya, Chamdan mendaki Gunung Buthak pada 16 Agustus 2025 bersama dua rekannya, Dewa dan Wahyu. Namun, di hari yang sama, ia dilaporkan hilang.

Kedua rekannya sempat berusaha mencari, tetapi tidak berhasil menemukan Chamdan. Pada 17 Agustus 2025, keduanya turun ke pos pendakian untuk melapor kepada petugas. Dari laporan itu, operasi pencarian resmi dimulai.

Informasi terakhir menyebutkan bahwa Chamdan terakhir kali terlihat berada di depan tenda di area sabana gunung sekitar pukul 20.10 WIB. Sejak saat itu, ia tidak lagi terlihat hingga akhirnya ditemukan oleh tim SAR.

Baca Juga:Menguak Cerita Tersembunyi di Balik Kota Lama Malang

Upaya Pencarian Intensif

Operasi pencarian berlangsung selama beberapa hari dengan mengerahkan puluhan personel dari berbagai instansi. Tim SAR gabungan melibatkan unsur TNI, Polri, BPBD, relawan, hingga masyarakat sekitar yang ikut membantu.

Kondisi alam menjadi tantangan besar. Selain hujan dan kabut, jalur sabana menuju lokasi pencarian cukup terbuka sehingga memperbesar risiko kelelahan bagi tim. Namun, dedikasi tinggi dari semua pihak akhirnya membuahkan hasil.

Para relawan mengaku lega saat Chamdan berhasil ditemukan. Meski lelah, semua tim merasa puas karena misi kemanusiaan ini berakhir dengan selamatnya nyawa seorang pendaki muda.

Apresiasi untuk Tim SAR

Keberhasilan ini menjadi bukti pentingnya koordinasi antarinstansi dalam menangani kondisi darurat di gunung. Nanang menyampaikan apresiasi besar kepada seluruh anggota tim gabungan yang tidak kenal lelah mencari korban.

Keluarga korban juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih. Mereka menilai tanpa bantuan tim SAR, kemungkinan besar Chamdan akan lebih lama hilang di hutan belantara Gunung Buthak.

Masyarakat pun memberikan dukungan moral kepada tim penyelamat. Di media sosial, banyak warganet memuji kerja keras para petugas dan relawan yang telah mengorbankan tenaga, waktu, dan keberanian mereka.

Pentingnya Keselamatan Pendakian

Kasus hilangnya Chamdan menjadi pengingat penting bagi pendaki lain agar selalu mengutamakan keselamatan. Pendaki disarankan tidak memisahkan diri dari kelompok, membawa perlengkapan memadai, serta memperhatikan kondisi cuaca.

Gunung Buthak memang memiliki pesona alam yang memikat, namun medan yang berat bisa berubah menjadi berbahaya jika tidak diantisipasi. Pendaki juga dianjurkan selalu melapor ke pos pendakian agar keberadaannya terpantau oleh petugas.

Dengan persiapan matang dan kedisiplinan, risiko seperti hilang di gunung dapat diminimalkan. Kejadian ini sebaiknya menjadi pelajaran berharga bagi komunitas pendaki di Indonesia.

Harapan ke Depan

Setelah peristiwa ini, diharapkan semua pihak semakin meningkatkan perhatian terhadap aspek keamanan pendakian. Tidak hanya dari sisi pendaki, tetapi juga dari pengelola jalur pendakian yang perlu menambah fasilitas keamanan.

SAR Malang Raya menyatakan pihaknya terus berkomitmen meningkatkan kesiapan menghadapi berbagai kemungkinan. Peningkatan kapasitas relawan, peralatan, hingga pemetaan jalur berbahaya akan terus dilakukan.

Keberhasilan menyelamatkan Chamdan menjadi bukti bahwa kerja sama solid mampu mengatasi tantangan besar. Masyarakat berharap koordinasi ini terus terjaga demi keselamatan para pecinta alam di masa mendatang.

Baca Juga:Permintaan Pasar Amerika Disebut Jadi Pemicu Hilangnya Paru-Paru Dunia(Kalimantan)