MALANG – Dusun Pekoren, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, menjadi salah satu wilayah yang masih kental dengan aktivitas pertanian masyarakat.
Kehidupan warga sehari-hari tidak lepas dari kegiatan bercocok tanam, sehingga kebutuhan akan pupuk alami semakin dirasakan penting.
Di tengah kondisi tersebut, hadir sebuah inisiatif dari mahasiswa untuk memberikan solusi ramah lingkungan sekaligus bermanfaat secara langsung bagi petani.
Program ini mengajarkan cara sederhana membuat kompos dari sampah organik rumah tangga dengan memanfaatkan bahan yang mudah ditemukan di sekitar.
Tidak hanya memberikan manfaat bagi lahan pertanian, program ini juga menjadi langkah nyata untuk mengurangi jumlah sampah rumah tangga yang berakhir di lingkungan.
Dengan dukungan mahasiswa, masyarakat diharapkan lebih mandiri dalam menyediakan pupuk organik yang sehat dan ekonomis.
Anggota Kelompok
Kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa Program Pengabdian Masyarakat Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang dari Prodi Teknik Mesin angkatan 2023. Mahasiswa-mahasiswa tersebut di antaranya sebagai berikut:
- Ahmad Dani Nugroho (Co);
- Nyataranggana Rajendra;
- Moch Yalfastinggar Gus Isfaq;
- Regita Trya Anjarini;
- Hajir Margio Wibisono.
Kolaborasi kelima mahasiswa ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan tidak hanya datang dari bidang pertanian, tetapi juga bisa lahir dari disiplin ilmu teknik.
Sasaran
Program ini secara khusus menyasar kalangan ibu rumah tangga di Dusun Pekoren. Sebab, merekalah yang paling dekat dengan aktivitas rumah tangga sehari-hari, termasuk dalam pengelolaan sampah dapur yang melimpah. Dengan memberdayakan ibu-ibu, proses pembuatan kompos bisa dilakukan secara berkesinambungan di tiap rumah.
Lebih jauh, ibu rumah tangga memiliki peran sentral dalam mendidik dan menularkan kebiasaan baik kepada keluarga. Jika mereka terbiasa mengolah sampah organik menjadi kompos, maka anak-anak pun akan tumbuh dengan pola pikir peduli lingkungan sejak dini. Inilah yang menjadikan program ini strategis untuk keberlanjutan di masa depan.
Baca Juga: Mahasiswa PMM UMM Kembangkan Teh Cascara “Slumbung Tea” di Desa Mlancu
Alat-Alat yang Dibutuhkan
Pembuatan kompos ini tidak membutuhkan modal besar, melainkan cukup dengan alat-alat sederhana yang mudah ditemukan di rumah. Beberapa di antaranya yaitu sebagai berikut:
- Ember yang sudah dilubangi bagian bawahnya;
- Sampah organik dari dapur;
- Cairan pengurai EM4.
Semua bahan ini tersedia dengan harga terjangkau dan dapat digunakan berulang kali.
Selain murah, pemilihan alat dan bahan juga disesuaikan dengan kondisi masyarakat pedesaan agar tidak membebani mereka.
Konsep ini menegaskan bahwa kepedulian lingkungan bisa dimulai dari langkah sederhana tanpa harus menunggu fasilitas modern.
Cara Pembuatan
Adapun cara pembuatannya yang di antaranya sebagai berikut:
- Menyiapkan bahan utama: ember yang sudah dilubangi bagian bawahnya, sampah organik, dan EM4.
- Gali lubang di tanah untuk menanam separuh bagian ember agar posisinya kokoh.
- Rapatkan kembali tanah di sekeliling ember agar tidak mudah bergeser.
- Masukkan sampah organik ke dalam ember
- Tuangkan empat tutup botol EM4
- Tambahkan sedikit tanah di atasnya, kemudian tutup ember dengan penutup yang juga sudah dilubangi agar tetap ada sirkulasi udara.
- Proses ini memerlukan waktu sekitar dua minggu hingga bahan organik berubah menjadi kompos siap pakai.
Harapan
Melalui program ini, para mahasiswa berharap masyarakat, khususnya ibu rumah tangga di Dusun Pekoren, dapat memanfaatkan sampah organik dengan cara yang lebih bermanfaat.
Kompos yang dihasilkan tidak hanya mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi pertanian lokal.
Lebih dari itu, kegiatan ini diharapkan mampu membentuk kebiasaan baru dalam mengelola sampah rumah tangga.
Jika terbiasa dilakukan, maka pengolahan sampah menjadi kompos akan menjadi budaya positif yang tidak hanya menguntungkan dari sisi ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan bagi generasi mendatang.
Baca Juga: Wangsakarta Prima Land Gelar Event “Zaman Dulu” untuk Meriahkan Kemerdekaan RI ke-80 Tahun


















