Kondisi ini termasuk gangguan mulut yang cukup sering terjadi. Banyak orang menganggap sariawan hal kecil, padahal bisa mengganggu kesehatan bila dibiarkan terlalu lama.
Sariawan adalah luka atau peradangan kecil pada rongga mulut yang terasa nyeri. Luka ini biasanya berbentuk bulat atau oval berwarna putih kekuningan dengan tepi kemerahan. Letaknya dapat muncul di gusi, lidah, bibir bagian dalam, hingga tenggorokan.
Meskipun tidak menular, sariawan bisa menurunkan kualitas hidup seseorang. Rasa perih yang ditimbulkan membuat sulit makan, minum, hingga berbicara. Oleh karena itu, pemahaman mengenai pengertian, penyebab, pengobatan, dan larangan penting diperhatikan.
Sariawan
Secara medis, sariawan disebut stomatitis aftosa atau aphthous stomatitis. Ini adalah luka pada mukosa mulut akibat gangguan tertentu. Kondisi ini sering terjadi berulang terutama pada orang dengan daya tahan tubuh rendah.
Ada beberapa jenis sariawan, yaitu sariawan minor, mayor, dan herpetiform. Sariawan minor paling umum dan biasanya sembuh dalam 1–2 minggu. Sementara sariawan mayor berukuran lebih besar dan bisa bertahan lebih dari tiga minggu.
Jenis terakhir adalah herpetiform, yang muncul dalam jumlah banyak dan menyatu membentuk luka besar. Kondisi ini jarang tetapi cukup menyakitkan. Pemahaman tentang jenis sariawan membantu menentukan langkah penanganan tepat.
Penyebab Terjadinya Sariawan
Penyebab sariawan sangat beragam, mulai dari faktor ringan hingga masalah kesehatan serius. Salah satu penyebab paling umum adalah trauma pada mulut, seperti tergigit saat mengunyah.
Kekurangan nutrisi juga dapat memicu sariawan. Tubuh yang kekurangan vitamin B12, vitamin C, zat besi, dan asam folat lebih mudah mengalami luka pada mulut. Kekurangan cairan atau dehidrasi juga berkontribusi.
Selain itu, stres, kelelahan, dan gangguan hormon turut memperparah kondisi sariawan. Beberapa penyakit tertentu seperti autoimun, HIV/AIDS, hingga penyakit pencernaan juga dapat meningkatkan risiko munculnya sariawan berulang.
Faktor Risiko yang Memperburuk Sariawan
Selain penyebab utama, ada faktor risiko lain yang membuat sariawan lebih mudah muncul. Perokok aktif dan pasif memiliki risiko lebih tinggi karena paparan zat kimia yang merusak jaringan mulut.
Orang dengan kebiasaan buruk seperti mengonsumsi makanan pedas dan asam berlebihan juga sering mengalami sariawan. Kondisi mulut yang tidak terjaga kebersihannya memperbesar kemungkinan luka terinfeksi.
Riwayat keluarga juga menjadi faktor risiko. Jika orang tua sering mengalami sariawan, anak kemungkinan besar akan mengalami hal sama. Faktor genetik ini berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh.
Cara Pengobatan Sariawan
Pengobatan sariawan bisa dilakukan dengan cara sederhana maupun medis. Pada kasus ringan, sariawan dapat sembuh sendiri dalam waktu 7–14 hari tanpa meninggalkan bekas.
Namun, untuk mempercepat penyembuhan, disarankan berkumur dengan air garam hangat. Cara ini membantu meredakan nyeri dan mempercepat pemulihan luka. Menggunakan obat kumur antiseptik juga bisa menjadi pilihan.
Selain itu, dokter biasanya memberikan salep khusus yang mengandung kortikosteroid atau antibiotik topikal. Jika sariawan terjadi berulang atau tidak sembuh lebih dari tiga minggu, pemeriksaan lanjutan diperlukan.
Baca Juga: Penyebab Asam Lambung Cara Pengobatan dan Larangan yang Perlu Dipahami
Pengobatan Herbal dan Alami
Beberapa bahan alami dipercaya dapat membantu mengurangi gejala sariawan. Madu dikenal memiliki sifat antibakteri dan dapat dioleskan langsung pada luka.
Air kelapa juga bisa menjadi pilihan karena membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh. Selain itu, mengonsumsi sayuran hijau dan buah kaya vitamin C akan mempercepat penyembuhan.
Meski demikian, penggunaan bahan alami tetap harus hati-hati. Jika gejala memburuk, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis profesional.
Larangan Saat Mengalami Sariawan
Saat mengalami sariawan, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari. Pertama, hindari makanan pedas, asam, atau terlalu panas karena dapat memperparah luka.
Kedua, hentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol. Zat berbahaya pada rokok dan alkohol bisa memperlambat proses penyembuhan. Hindari pula makanan dengan tekstur keras seperti keripik yang dapat melukai mulut.
Selain itu, jangan sering menyentuh atau mengorek luka sariawan. Kebiasaan ini justru memperbesar risiko infeksi dan membuat luka semakin parah.
Pencegahan Agar Sariawan Tidak Kambuh
Pencegahan sariawan dapat dilakukan dengan menjaga pola hidup sehat. Konsumsi makanan bergizi seimbang kaya vitamin dan mineral sangat dianjurkan.
Menjaga kebersihan mulut dengan rutin menyikat gigi dan menggunakan obat kumur antiseptik juga penting. Pastikan pula untuk cukup minum air putih setiap hari agar mulut tidak kering.
Mengelola stres dengan baik dan cukup tidur akan membantu menjaga daya tahan tubuh. Dengan begitu, risiko sariawan kambuh dapat diminimalisir.
Sariawan pengertian penyebab cara pengobatan dan larangan harus dipahami agar tidak dianggap remeh. Luka kecil di mulut bisa menimbulkan rasa tidak nyaman yang besar.
Dengan mengetahui penyebab, pengobatan, dan hal-hal yang harus dihindari, masyarakat dapat lebih mudah mengatasi sariawan. Langkah pencegahan melalui gaya hidup sehat menjadi kunci utama.
Apabila sariawan tidak kunjung sembuh atau sering kambuh, sebaiknya segera periksa ke dokter. Penanganan yang tepat akan membantu mencegah komplikasi dan menjaga kesehatan mulut tetap optimal.
Baca Juga: Cacar Air Penjelasan Gejala Penyebab dan Penanganan Medis















