Breaking

Wisata Kabupaten Malang Dibidik Tumbuh 15 Persen oleh Disparbud

infomalang.com/ – Kabupaten Malang dikenal sebagai salah satu daerah dengan potensi wisata yang melimpah di Jawa Timur. Mulai dari wisata alam, budaya, sejarah, hingga buatan, semuanya tersedia untuk menarik wisatawan dari berbagai kalangan.

Melihat peluang tersebut, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang menargetkan pertumbuhan kunjungan wisatawan sebesar 10–15 persen pada tahun ini. Target ambisius ini didasari oleh optimisme yang kuat, terutama dengan adanya kebijakan baru yang mendukung pariwisata lokal.

Kabupaten Malang, yang membentang dari pegunungan hingga pesisir pantai selatan, memiliki kekayaan alam dan budaya yang tak tertandingi. Selama ini, banyak wisatawan dari luar daerah berbondong-bondong mengunjungi pantai-pantai eksotis, air terjun tersembunyi, dan pegunungan yang menawan.

Namun, dengan target pertumbuhan yang tinggi ini, Disparbud tidak hanya mengandalkan daya tarik alam, tetapi juga berupaya mengintegrasikan wisata dengan pendidikan. Inilah yang menjadi inti dari strategi baru pemerintah daerah dalam memajukan pariwisata.

Kebijakan Bupati Sanusi Dorong Geliat Pariwisata Lokal

Langkah strategis yang menjadi pendorong utama target tersebut datang dari kebijakan Bupati Malang, H. M. Sanusi. Ia mengeluarkan larangan bagi sekolah-sekolah di Kabupaten Malang untuk menggelar study tour ke luar kota. Sebagai gantinya, kegiatan wisata pendidikan diarahkan untuk berfokus pada destinasi lokal di Malang Raya.

Kebijakan ini dinilai sangat positif karena berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap geliat wisata Kabupaten Malang. Objek wisata yang mengandung nilai sejarah, budaya, dan edukasi akan menjadi pilihan utama bagi pelajar yang melakukan study tour, menciptakan pasar baru yang stabil dan berkelanjutan.

Menurut Bupati Sanusi, kebijakan ini adalah upaya untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangga terhadap kekayaan daerah sendiri.

“Kita punya banyak tempat indah dan bersejarah. Kenapa harus jauh-jauh ke luar kota kalau di sini saja sudah lengkap? Dengan kebijakan ini, kita tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga memberikan edukasi yang lebih relevan bagi anak-anak kita,” jelas Bupati.

Kebijakan ini juga disambut baik oleh banyak orang tua yang merasa biaya study tour ke luar kota seringkali memberatkan.

Disparbud Siapkan 256 Destinasi Wisata

Untuk mendukung kebijakan tersebut, Disparbud Kabupaten Malang telah menyiapkan 256 destinasi wisata yang siap menyambut kunjungan. Ragam pilihan ini meliputi wisata alam seperti pantai dan air terjun, wisata buatan seperti taman hiburan, hingga wisata berorientasi pendidikan seperti museum dan candi.

Kepala Disparbud, Purwoto, menegaskan bahwa seluruh destinasi tersebut telah dipersiapkan dengan baik agar mampu memberikan pengalaman edukatif sekaligus rekreatif.

“Setiap tempat wisata di Kabupaten Malang sebenarnya sudah mengandung unsur pembelajaran. Di pantai, siswa bisa belajar ekosistem laut. Di perkebunan, mereka bisa belajar agrobisnis. Dengan begitu, study tour tidak hanya sebatas hiburan, tetapi juga sarana transfer ilmu pengetahuan yang nyata,” ungkap Purwoto.

Ia menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pengelola destinasi untuk menyusun paket-paket wisata edukatif yang menarik dan sesuai dengan kurikulum sekolah.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Daya Tarik Florawisata Santerra

Candi sebagai Destinasi Edukatif Utama

Salah satu sektor yang diperkirakan akan mendapatkan manfaat besar dari kebijakan ini adalah wisata sejarah, khususnya candi. Kabupaten Malang memiliki 14 candi yang tersebar di berbagai wilayah, dan tujuh di antaranya sudah berstatus cagar budaya.

Candi-candi seperti Candi Singosari dan Candi Sumberawan menjadi lokasi potensial untuk dijadikan tujuan study tour. Selain menikmati keindahan arsitektur peninggalan masa lalu, para pelajar juga dapat belajar mengenai sejarah, budaya, dan peradaban yang berkembang di masa lampau.

Sejarawan lokal, Prof. Dr. Budiarto, mengapresiasi langkah ini. “Candi-candi ini adalah saksi bisu peradaban. Dengan mengunjungi langsung, anak-anak akan mendapatkan pengalaman belajar yang jauh lebih berkesan daripada hanya membaca dari buku teks,” katanya.

Menurutnya, pengalaman langsung seperti ini akan menumbuhkan minat generasi muda terhadap sejarah dan budaya.

Wisata Edukatif Lainnya Menawarkan Nilai Lebih

Selain wisata sejarah, Kabupaten Malang juga menawarkan destinasi edukatif lain yang tak kalah menarik. Salah satunya adalah Wendit, yang memiliki program khusus berupa kelas entrepreneur.

Program ini memungkinkan siswa belajar mengenai dunia kewirausahaan, mulai dari cara mengelola produk hingga strategi pemasaran. Konsep ini mendukung ide study tour yang lebih berorientasi pada pendidikan dan keterampilan.

“Di Wendit, kami tidak hanya menjual tiket masuk. Kami menjual pengalaman. Siswa bisa belajar langsung dari praktisi bagaimana memulai dan menjalankan usaha kecil,” ujar pengelola Wendit.

Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya sekadar jalan-jalan, tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung dalam bidang yang relevan untuk masa depan mereka.

Hal ini menunjukkan bahwa wisata Kabupaten Malang mampu menghadirkan nilai lebih dari sekadar rekreasi, menjadikannya pilihan ideal untuk kegiatan pendidikan di luar kelas.

Potensi Pertumbuhan dan Penegakan Kebijakan

Target peningkatan 10–15 persen wisatawan bukanlah angka yang mustahil. Dengan dukungan kebijakan pemerintah, pengelolaan destinasi yang baik, serta promosi yang tepat, sektor pariwisata Kabupaten Malang memiliki peluang besar untuk tumbuh signifikan.

Purwoto menekankan, pihaknya akan terus melakukan koordinasi lintas sektor, termasuk dengan Dinas Pendidikan, agar wisata Kabupaten Malang semakin menarik bagi pelajar maupun wisatawan umum.

Peningkatan kunjungan diharapkan juga mampu memberi dampak positif terhadap perekonomian lokal, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Kebijakan larangan study tour ke luar kota ini akan ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Malang melalui Surat Edaran (SE). Dengan adanya SE tersebut, sekolah yang melanggar aturan bisa dikenai sanksi tegas, bahkan kepala sekolah berisiko diberhentikan dari jabatannya.

Langkah tegas ini menegaskan keseriusan pemerintah daerah dalam memastikan bahwa kebijakan berjalan sesuai rencana. Pada akhirnya, seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat mendukung kebijakan ini demi pertumbuhan pariwisata dan pendidikan lokal.

Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, pengelola destinasi, dan masyarakat, Kabupaten Malang siap menjadi destinasi unggulan yang tumbuh pesat di tahun ini.

Baca Juga: Fasilitas Eksklusif The Onsen Resort Batu