Infomalang – Malang – Aksi begal kembali marak di wilayah Malang dalam beberapa pekan terakhir. Sejumlah laporan dari masyarakat menunjukkan adanya tindak kejahatan jalanan, terutama pada malam hari, yang meresahkan pengendara motor maupun warga yang masih beraktivitas. Situasi ini membuat aparat kepolisian meningkatkan patroli sekaligus mengimbau warga agar lebih waspada saat bepergian.
Fenomena begal bukanlah hal baru di Malang, namun lonjakan kasus yang muncul belakangan ini menjadi sorotan serius. Masyarakat mengaku khawatir karena sebagian besar kejadian terjadi di lokasi sepi dengan kondisi pencahayaan minim. Tidak hanya kendaraan, pelaku juga kerap menyasar barang berharga seperti ponsel dan dompet.
Aksi Begal Kembali Mengguncang Keamanan Kota
Berdasarkan data kepolisian, tercatat setidaknya ada beberapa laporan resmi terkait tindak pembegalan di kawasan pinggiran Kota Malang dan Kabupaten Malang. Aksi nekat pelaku biasanya dilakukan berkelompok dengan modus menghadang motor korban secara tiba-tiba. Kondisi ini membuat korban tidak memiliki waktu untuk melawan atau mencari bantuan.
Salah seorang warga, Rudi (32), menceritakan pengalamannya saat nyaris menjadi korban di kawasan Jalan Soekarno Hatta. “Saya diikuti dua orang menggunakan motor, kemudian mencoba menyalip. Untung saya cepat masuk ke jalan ramai, sehingga mereka kabur,” ujarnya.
Kejadian serupa juga dialami mahasiswa yang pulang larut malam dari arah kampus menuju kos. Kejadian itu menambah daftar panjang laporan kasus kriminalitas jalanan yang semakin sering terdengar.
Polisi Tingkatkan Patroli dan Razia
Menanggapi keresahan masyarakat, Polresta Malang Kota bersama jajaran Polres Malang melakukan patroli gabungan. Kapolresta Malang Kota menegaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam menghadapi maraknya aksi begal. Razia rutin digelar di beberapa titik rawan, termasuk jalur alternatif yang sering sepi pada malam hari.
“Kami sudah memetakan lokasi-lokasi rawan begal. Personel akan diturunkan untuk patroli secara bergantian. Kami juga mendorong masyarakat agar segera melapor jika mengalami atau menyaksikan kejadian serupa,” tegas Kapolresta.
Selain patroli, kepolisian juga mengimbau warga agar tidak bepergian sendirian pada larut malam, terutama di kawasan minim penerangan. Langkah pencegahan ini diharapkan dapat menekan angka kejahatan sekaligus memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Warga Didorong Aktif Melapor dan Bersatu Melawan Kejahatan
Pencegahan aksi begal tidak hanya mengandalkan aparat kepolisian, tetapi juga membutuhkan peran aktif masyarakat. Ketua RT di kawasan Lowokwaru menyebutkan pentingnya ronda malam dan koordinasi antarwarga untuk menjaga lingkungan. “Kejahatan bisa ditekan kalau masyarakat mau saling peduli. Kami berencana menghidupkan lagi sistem ronda bersama,” jelasnya.
Ahli kriminologi dari Universitas Brawijaya, Dr. Lestari, menambahkan bahwa keberadaan komunitas sadar keamanan sangat berpengaruh. “Pelaku begal biasanya mencari korban di area sepi. Jika ada aktivitas ronda atau patroli warga, peluang terjadinya kejahatan bisa berkurang,” ungkapnya.
Edukasi dan Pencegahan bagi Generasi Muda
Selain faktor keamanan lingkungan, penting juga memberikan edukasi kepada generasi muda. Banyak kasus begal melibatkan pelaku usia remaja atau dewasa muda. Hal ini menunjukkan adanya masalah sosial yang perlu diselesaikan.
Pemerhati pendidikan, Yudi Santoso, menilai sekolah dan kampus perlu lebih aktif memberikan pemahaman tentang bahaya kriminalitas. “Anak muda harus tahu konsekuensi hukum yang berat jika terlibat aksi begal. Mereka juga perlu diarahkan ke kegiatan positif agar tidak terjerumus ke jalan yang salah,” tuturnya.
Tindakan Tegas Sesuai Hukum
Aparat menegaskan tidak akan ragu menindak tegas pelaku begal sesuai hukum yang berlaku. Pasal terkait pencurian dengan kekerasan memiliki ancaman hukuman hingga 12 tahun penjara. Penegakan hukum ini penting untuk memberikan efek jera sekaligus menunjukkan keseriusan aparat menjaga keamanan wilayah Malang.
Baca Juga: Menelisik Kasus Korupsi di Malang dari Tahun ke Tahun
Kapolres Malang menambahkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan agar pencegahan bisa lebih maksimal. Teknologi CCTV di beberapa jalan protokol juga akan dimanfaatkan untuk memantau aktivitas mencurigakan.
Tips Aman Berkendara Malam Hari
Untuk mengurangi risiko menjadi korban begal, warga diimbau memperhatikan beberapa hal berikut:
-
Hindari jalur sepi dan pilih jalan utama yang ramai dilalui kendaraan.
-
Gunakan kecepatan stabil agar lebih mudah mengontrol kendaraan.
-
Hindari penggunaan ponsel saat berkendara yang bisa mengundang perhatian pelaku.
-
Simpan barang berharga dengan aman, jangan ditaruh di tempat terbuka.
-
Jika merasa diikuti, segera masuk ke area ramai atau pos polisi terdekat.
Langkah-langkah sederhana ini dapat membantu menekan risiko sekaligus meningkatkan kewaspadaan masyarakat saat beraktivitas di malam hari.
Baca Juga: Bentrok Antar Pemuda Warnai Malam di Malang
Maraknya aksi begal di Malang menjadi pengingat bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama. Polisi telah meningkatkan patroli, namun warga juga harus ikut serta menjaga lingkungan dan memperhatikan keselamatan pribadi. Edukasi, pencegahan, serta koordinasi antarwarga sangat penting agar kasus kejahatan jalanan bisa ditekan.
Dengan kewaspadaan tinggi, partisipasi masyarakat, serta penegakan hukum yang tegas, diharapkan Malang bisa kembali menjadi kota yang aman bagi seluruh warganya.















