MALANG – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang mengambil langkah progresif dalam memajukan sektor pariwisata.
Mereka mengadakan workshop tentang Aplikasi Matic (Malang Kabupaten Tourism Intelligence Center) di Kapal Garden Hotel.
Acara ini bertujuan untuk menguatkan pemahaman para pelaku pariwisata mengenai platform digital yang telah diluncurkan sejak tahun 2023.
Workshop ini dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari mitra pariwisata, kelompok sadar wisata (pokdarwis), hingga perwakilan dari asosiasi hotel dan biro perjalanan. Semua peserta dilatih untuk mengoptimalkan Aplikasi Matic Pengurusan Data Wisata.
Workshop ini menghadirkan empat narasumber kompeten, termasuk GM Ijen Suites Resort and Conventions dan perwakilan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Malang.
Kehadiran mereka menunjukkan komitmen lintas sektor dalam mendukung inisiatif ini. Kepala Disparbud Kabupaten Malang, Purwoto, menjelaskan bahwa Aplikasi Matic Pengurusan Data Wisata adalah fasilitas gratis yang disediakan oleh pemerintah untuk membantu para pelaku wisata.
Solusi Digital untuk Kebutuhan Pariwisata
Menurut Purwoto, Aplikasi Matic Pengurusan Data Wisata dirancang untuk menjawab berbagai kebutuhan di sektor pariwisata.
Aplikasi ini berfungsi sebagai pusat informasi dan data yang komprehensif. Melalui platform ini, para pelaku wisata dapat memasukkan data secara mandiri dan real-time.

Baca Juga:Eksplorasi Wisata Air Terjun Tumpak Sewu
Data yang dapat diinput mencakup berbagai hal, seperti destinasi wisata, akomodasi, kafe, restoran, desa wisata, ekonomi kreatif, transportasi, promo, paket wisata, dan kalender acara.
Bahkan, data kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara juga tersedia di dalamnya. Ini menjadikan Aplikasi Matic Pengurusan Data Wisata sebagai alat yang sangat powerful.
Selain itu, masyarakat umum juga bisa dengan mudah mengakses aplikasi ini melalui laman web matic.malangkab.go.id. Tautan yang terintegrasi langsung ke pengelola destinasi memudahkan proses transaksi.
“Jadi kita itu hanya menyediakan fasilitas aplikasinya, selebihnya itu langsung ke pengelola destinasi wisata,” jelas Purwoto sambil memperlihatkan cara kerja aplikasi tersebut.
Misalnya, untuk destinasi seperti Coban Sewu, pengguna bisa langsung diarahkan ke halaman transaksi pengelola. Hal ini membuat Aplikasi Matic Pengurusan Data Wisata sangat praktis.
Promosi yang Tepat Sasaran
Keunggulan lain dari Aplikasi Matic Pengelolaan Data Wisata adalah kemampuannya dalam mempermudah promosi.
Dengan data yang terperinci mengenai asal wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri, Disparbud dan pelaku wisata bisa menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif.
“Contohnya kalau banyak wisatawan dari negara China, maka promosi digencarkan ke wisatawan China bukan Afrika,” beber Purwoto.
Demikian pula jika data menunjukkan banyak kunjungan dari Jawa Barat, promosi akan lebih difokuskan ke wilayah tersebut, bukan ke Sulawesi. Aplikasi Matic Pengelolaan Data Wisata memungkinkan pendekatan yang cerdas dan efisien.
Dengan data yang akurat, Disparbud tidak lagi mempromosikan destinasi secara serampangan. Mereka bisa membuat keputusan berdasarkan bukti, yang pada akhirnya meningkatkan efektivitas kampanye promosi. Langkah strategis ini adalah kunci untuk Aplikasi Matic Pengelolaan Data Wisata.
Dampak Jangka Panjang bagi Kesejahteraan
Optimalisasi Aplikasi Matic Pengurusan Data Wisata diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan. Dengan data yang lengkap dan akses yang mudah, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Malang diprediksi akan meningkat.
Peningkatan jumlah kunjungan ini akan berimbas langsung pada perekonomian masyarakat di sekitar destinasi wisata. Purwoto menekankan bahwa tujuan akhirnya adalah agar masyarakat dapat menjadi lebih makmur dan sejahtera.
Penggunaan teknologi dalam sektor pariwisata adalah keharusan di era digital. Inisiatif Disparbud Kabupaten Malang ini adalah langkah maju untuk memastikan sektor pariwisata tetap kompetitif dan adaptif.

Keberhasilan Aplikasi Matic Pengurusan Data Wisata akan menjadi contoh bagi daerah lain.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun Aplikasi Matic Pengurusan Data Wisata menawarkan banyak keunggulan, tantangan terbesar ada pada komitmen para pelaku wisata untuk menggunakannya secara konsisten.
Seringkali, inovasi teknologi terhambat oleh kurangnya partisipasi aktif dari pengguna di lapangan. Disparbud perlu terus memberikan edukasi dan pendampingan agar seluruh pihak, terutama pokdarwis di desa-desa, benar-benar memahami manfaat dan cara pengisian data yang akurat. Data yang valid dan up-to-date adalah kunci keberhasilan platform ini.
Untuk memastikan keberlanjutan proyek ini, pemerintah daerah harus menyediakan dukungan teknis yang memadai dan terus melakukan pengembangan fitur.
Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, Aplikasi Matic Pengurusan Data Wisata bisa menjadi alat andalan untuk mengangkat potensi pariwisata Kabupaten Malang.
Pada akhirnya, keberhasilan ini akan menunjukkan bahwa inovasi berbasis data dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang kuat dan berkelanjutan.
Baca Juga:Daya Tarik Wisata Pantai Papuma sebagai Destinasi Favorit












