Infomalang – Kasus peredaran narkotika jenis sabu di Malang kian mengkhawatirkan. Dalam beberapa pekan terakhir, aparat kepolisian berhasil mengungkap sejumlah kasus peredaran barang haram tersebut di berbagai wilayah, mulai dari pusat kota hingga pinggiran desa. Kondisi ini membuat masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan ikut serta dalam memerangi narkoba.
Penangkapan Terbaru di Malang
Polres Malang bersama Satresnarkoba kembali menangkap dua orang terduga pengedar sabu di wilayah Kecamatan Kepanjen. Dari tangan pelaku, polisi berhasil menyita beberapa paket sabu siap edar dengan berat total lebih dari 10 gram. Penangkapan ini berawal dari informasi masyarakat yang resah dengan aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar.
“Pelaku sudah lama kami pantau. Setelah memastikan barang bukti ada di tangan mereka, tim langsung melakukan penangkapan,” ujar Kasat Resnarkoba Polres Malang, Jumat (29/8/2025).
Baca Juga: Meningkatnya Kasus Bunuh Diri di Malang, Ada Apa?
Modus Peredaran Kian Beragam
Berdasarkan penyelidikan, para pengedar di Malang kerap menggunakan modus baru agar tidak terdeteksi. Salah satunya dengan sistem ranjau, yakni menaruh paket sabu di lokasi tertentu yang kemudian diambil pembeli. Ada pula yang memanfaatkan jasa ojek online atau kurir pribadi untuk mengedarkan sabu.
Modus tersebut membuat aparat harus bekerja ekstra dalam membongkar jaringan narkoba. Pasalnya, cara ini dinilai lebih sulit dilacak dan kerap melibatkan orang yang tidak tahu-menahu soal barang yang dibawa.
Dampak dan Kekhawatiran Masyarakat
Maraknya kasus sabu di Malang tidak hanya meresahkan, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan masa depan generasi muda. Data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Timur menunjukkan tren peningkatan penyalahgunaan narkotika di wilayah Malang, terutama di kalangan usia produktif.
“Kalau dibiarkan, narkoba bisa merusak anak-anak kita. Lingkungan harus peduli dan jangan takut melapor jika ada aktivitas mencurigakan,” kata seorang tokoh masyarakat di Lowokwaru.
Imbauan dari Aparat
Polres Malang menegaskan komitmennya untuk memberantas peredaran sabu. Selain penindakan hukum, aparat juga gencar melakukan sosialisasi bahaya narkoba di sekolah dan komunitas warga.
“Kami mengajak masyarakat agar tidak hanya mengandalkan polisi. Peran orang tua, guru, dan warga sangat penting untuk mencegah generasi muda terjerat narkoba,” tegas Kapolres Malang.
Baca Juga: Sabu di Malang, Polisi Gerebek Kontrakan
Dengan meningkatnya kasus peredaran sabu di Malang, kesadaran bersama menjadi kunci. Aparat kepolisian telah bergerak, tetapi dukungan masyarakat dalam memberikan informasi, mengawasi lingkungan, dan mengedukasi anak muda menjadi benteng utama untuk memutus rantai peredaran narkotika.















