PEKANBARU – Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Lancang Kuning (Unilak) baru saja melepas 114 lulusan terbaiknya dalam acara Yudisium Sarjana ke-31 yang digelar di Hotel Pangeran, Kamis (28/08/2025).
Momen ini bukan hanya menandai berakhirnya masa studi, tetapi juga menjadi gerbang awal bagi para lulusan untuk menghadapi dunia profesional yang penuh dinamika. Mereka dituntut untuk siap menghadapi Tantangan AI dan Teknologi yang terus berkembang pesat.
Dekan Fasilkom, Dr Yogi Yunefri M.Kom, menyampaikan kebanggaannya dalam sambutan. Ia berpesan kepada para lulusan untuk terus belajar dan mengembangkan diri, terutama di tengah kemunculan teknologi berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
“Dunia digital akan terus berubah, dan hanya mereka yang terus belajar yang akan mampu bertahan dan bersinar,” ujarnya. Pesan ini menggarisbawahi pentingnya kesiapan para sarjana baru dalam menghadapi Tantangan AI dan Teknologi.
Baca Juga:Apresiasi Program Pendidikan, KSP RI Tinjau Langsung Sekolah Rakyat di Kabupaten Malang
Pentingnya Adaptasi di Era Digital
Para lulusan, yang terdiri dari 68 orang dari Program Studi Teknik Informatika dan 46 orang dari Program Studi Sistem Informasi, kini resmi menyandang gelar Sarjana Komputer.
Gelar ini menjadi bekal berharga untuk memasuki dunia kerja. Namun, seperti yang ditekankan oleh para pimpinan universitas, ijazah saja tidak cukup. Dibutuhkan kemampuan adaptasi yang tinggi untuk menjawab Tantangan AI dan Teknologi.
Wakil Rektor I Unilak, Dr Zamzami, menyebutkan bahwa di era sekarang, penguasaan teknologi menjadi hal yang krusial. “Negara maju adalah negara yang menguasai teknologi,” katanya.
Ia berharap ilmu yang didapat tidak hanya disimpan, tetapi benar-benar diimplementasikan untuk memberikan kontribusi nyata di masyarakat. Pesan ini sejalan dengan realitas bahwa Tantangan AI dan Teknologi menuntut para profesional untuk terus relevan.
Dr Zamzami juga mendorong para lulusan untuk tidak berhenti belajar. Bagi yang ingin melanjutkan studi, Unilak telah memiliki program Magister Ilmu Komputer.
Sementara bagi yang langsung bekerja, ia berharap gelar sarjana yang dimiliki dapat meningkatkan karier dan pendapatan. Ini adalah bukti bahwa Unilak serius mempersiapkan alumninya untuk menjawab Tantangan AI dan Teknologi.
Prestasi Akademik dan Harapan ke Depan
Yudisium kali ini juga mencatat prestasi gemilang dari dua lulusan terbaik. Ridho Alfandi S.Kom meraih predikat terbaik dari Prodi Teknik Informatika dengan IPK sempurna 4.
Sementara itu, Maria Tigris Nainggalon S.Kom menjadi lulusan terbaik dari Prodi Sistem Informasi dengan IPK 3,96. Prestasi ini menjadi inspirasi bagi para junior mereka untuk terus berprestasi di tengah Tantangan AI dan Teknologi.
Tantangan AI dan Teknologi bukanlah hal yang perlu ditakuti, melainkan sebuah peluang. Kemunculan AI membuka banyak lapangan pekerjaan baru dan mengubah cara kerja konvensional.
Lulusan Fasilkom Unilak, dengan bekal ilmu yang mereka miliki, memiliki modal kuat untuk menjadi bagian dari perubahan ini.
Acara Yudisium berlangsung dengan khidmat dan penuh rasa haru, disaksikan oleh para orang tua dan wali yang telah mempercayakan pendidikan putra-putri mereka di Fasilkom Unilak.
Dekan Dr Yogi Yunefri menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas amanah tersebut. Kerja sama antara universitas, mahasiswa, dan keluarga adalah fondasi penting untuk membentuk generasi yang siap menghadapi Tantangan AI dan Teknologi.
Relevansi Lulusan di Masa Depan
Di era yang serba cepat ini, kemampuan beradaptasi menjadi kompetensi yang paling dicari oleh perusahaan. Lulusan Fasilkom Unilak tidak hanya dibekali dengan pengetahuan teknis, tetapi juga keterampilan lunak seperti pemecahan masalah, kreativitas, dan kolaborasi. Keterampilan ini sangat penting untuk navigasi di tengah Tantangan AI dan Teknologi yang dinamis.
Perusahaan-perusahaan kini mencari talenta yang tidak hanya menguasai bahasa pemrograman, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang bagaimana AI dan teknologi baru dapat diterapkan untuk menciptakan solusi inovatif.
Lulusan yang mampu mengintegrasikan pengetahuan teoritis dengan praktik nyata akan menjadi aset berharga. Mereka adalah agen perubahan yang akan mendorong inovasi di berbagai sektor.
Kurikulum Adaptif dan Kolaborasi Industri
Untuk memastikan relevansi lulusan, Fasilkom Unilak secara berkelanjutan mereviu dan memperbarui kurikulum mereka. Kurikulum yang adaptif dan responsif terhadap perkembangan teknologi menjadi kunci.
Melalui kerja sama dengan industri, mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman praktis lewat program magang, proyek kolaboratif, dan studi kasus. Dengan demikian, Tantangan AI dan Teknologi tidak lagi menjadi hambatan, melainkan jembatan menuju karier yang gemilang.
Kolaborasi dengan praktisi industri juga memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan wawasan langsung dari para ahli di bidangnya. Dengan mendengar pengalaman dan tantangan nyata di dunia kerja, mahasiswa bisa lebih siap menghadapi persaingan.
Tantangan AI dan Teknologi kini dihadapi bukan hanya dengan teori, tetapi juga dengan bekal pengalaman yang solid.
Pada akhirnya, kesuksesan para lulusan Fasilkom Unilak akan menjadi cerminan dari komitmen universitas dalam menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan siap bersaing di kancah global. Tantangan AI dan Teknologi adalah momentum bagi mereka untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Baca Juga:Dana BOSP Tahap II Belum Cair, 21 SMP Negeri di Malang Terkendala Administrasi













