InfoMalang – Situasi lalu lintas di Kabupaten Malang kembali mendapat sorotan setelah dua peristiwa kecelakaan terjadi hanya dalam kurun waktu delapan jam. Data ini menunjukkan bahwaangka kecelakaan relatif tinggidi wilayah yang dikenal dengan sebutan Bumi Kanjuruhan tersebut.
Insiden pertama berlangsung pada Rabu (27/8) sekitar pukul 14.10 di Jalan Raya Dusun Bumirejo, Desa Kebobang, Kecamatan Wonosari. Sebuah mobil pikap Mitsubishi L300 dengan nomor polisi N 8171 CL terperosok ke Sungai Gendogo. Kendaraan itu dikemudikan Hartadi, pria berusia 65 tahun asal Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis.
Pikap Terperosok ke Sungai
Menurut penjelasan Kanit Gakkum Satlantas Polres Malang, Ipda Samsul Khoirudin, kecelakaan bermula saat mobil melaju dari arah selatan menuju Wonosari. Kondisi jalan saat itu menanjak dan licin karena hujan gerimis. Di tanjakan, larangan kendaraan berhenti sehingga pikap oleng dan jatuh ke jurang.
Pikap dalam kondisi kosong muatan itu terguling hingga atapnya ringsek. Hartadi, sang pengemudi, mengalami luka lecet di bagian dahi. Beruntung nyawanya selamat dan langsung dilarikan ke Puskesmas Wonosari untuk mendapatkan perawatan medis. Peristiwa ini kembali menyatakan bahwa angka kecelakaan relatif tinggi di Malang, terutama pada ruas jalan rawan.
Baca Juga: Porprov IX Jatim di Malang Sukses Gairahkan Ekonomi Warga
Kecelakaan Malam Hari
Sekitar delapan jam setelah kejadian pertama, kecelakaan tunggal lainnya kembali terjadi. Tepatnya pukul 21.48 di depan Pabrik Rokok Penamas, Jalan Raya Sonotengah, Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji. Sebuah Toyota Fortuner dengan nomor polisi DK 1639 DV terperosok ke selokan di sisi barat jalan raya Blitar-Malang.
Berbeda dengan kejadian sebelumnya, kasus ini tidak ditangani secara formal oleh kepolisian. Identitas pengemudi tidak diketahui karena tidak dibuat laporan resmi. Pihak berwajib hanya membantu mengangkat mobil dari selokan dan memastikan arus lalu lintas kembali normal. Namun, fakta bahwa dua kecelakaan terjadi di hari yang sama semakin memperkuat gambaran bahwa angka kecelakaan relatif tinggi di daerah ini.
Faktor Jalan dan Cuaca
Kondisi geografis Kabupaten Malang yang memiliki banyak tanjakan dan turunan ekstrem sering disebut sebagai salah satu pemicu kecelakaan. Hujan yang mengguyur sore itu membuat permukaan jalan licin dan rawan. Ipda Samsul mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati saat berkendara, terutama ketika melintas di jalur dengan kontur tajam.
Hal tersebut menunjukkan bahwa angka kecelakaan yang relatif tinggi Keadaan tersebut bukan hanya disebabkan oleh kelalaian pengemudi, tetapi juga oleh faktor eksternal seperti cuaca dan kondisi jalan. Pemerintah daerah bersama kepolisian diminta lebih aktif melakukan upaya pencegahan di titik-titik rawan.
Respons Aparat
Pihak Satlantas Polres Malang menyatakan bahwa patroli rutin tetap dilakukan di jalur rawan kecelakaan. Edukasi kepada pengemudi juga gencar dilakukan untuk mengurangi risiko. Meski demikian, data di lapangan menunjukkan bahwa angka kecelakaan yang relatif tinggi masih menjadi tantangan serius bagi keamanan lalu lintas di wilayah tersebut.
Dalam kejadian Fortuner di Kebonagung, meski tanpa laporan resmi, aparat tetap turun tangan agar lalu lintas tidak terganggu. Penanganan cepat ini penting untuk mengurangi risiko kecelakaan lanjutan di jalur padat tersebut.
Kecelakaan Beruntun dalam Sehari
Dua peristiwa ini menambah daftar panjang kecelakaan lalu lintas di Malang. Catatan dalam sehari yang sama menampilkan bagaimana angka kecelakaan yang relatif tinggi bisa terjadi tanpa mengenal waktu, baik siang maupun malam. Fenomena ini menjadi perhatian khusus, karena keselamatan pengendara di jalan raya menjangkau banyak nyawa.
Hartadi yang mengalami luka ringan sudah mendapat perawatan, sementara kondisi pengemudi Fortuner belum diketahui. Kejadian kedua ini menekankan pentingnya kewaspadaan ekstra saat berkendara di jalur Malang yang dikenal berliku dan penuh tantangan.
Dorongan Evaluasi Infrastruktur
Para pengamat transportasi menilai bahwa tingginya kecelakaan bisa menjadi momentum evaluasi infrastruktur jalan. Meski pengemudi dituntut berhati-hati, perbaikan jalur dan penambahan rambu juga dibutuhkan. Pasalnya, angka kecelakaan relatif tinggi di Malang sering dikaitkan dengan minimnya fasilitas keselamatan di sejumlah titik.
Pemerintah daerah bersama pihak kepolisian diharapkan melakukan identifikasi ulang terhadap kawasan rawan. Pemasangan marka jalan, penambahan lampu penerangan, hingga pembatas jalan dapat menjadi solusi nyata untuk mengurangi kejadian serupa.
Kesadaran Pengemudi
Selain faktor jalan, aspek kedisiplinan pengemudi juga tidak kalah penting. Samsul menegaskan bahwa banyak kasus bermula dari kurangnya kewaspadaan saat melintasi jalur yang sulit. Dengan meningkatnya kesadaran, harapannya angka kecelakaan yang relatif tinggi di Malang dapat ditekan secara signifikan.
Pengemudi, terutama yang melintas di jalur perbukitan, diminta melakukan pengecekan rutin terhadap kondisi kendaraan. Rem, ban, dan lampu menjadi komponen vital yang harus selalu dalam kondisi prima. Tanpa persiapan yang matang, risiko kecelakaan akan semakin tinggi.
Catatan Harian di Bumi Kanjuruhan
Peristiwa pada 27 Agustus menjadi catatan serius bagi keamanan lalu lintas di Bumi Kanjuruhan. Hanya dalam jarak delapan jam, dua kendaraan terperosok di lokasi berbeda. Fakta ini sekali lagi menegaskan bahwa angka kecelakaan yang relatif tinggi di Kabupaten Malang bukan sekedar data, melainkan realita yang masih terjadi di jalan raya.















