Breaking

Rendra Masdrajad Safaat Sampaikan Duka atas Wafatnya Affan Kurniawan

infomalang.com/ – Kabar duka atas wafatnya Affan Kurniawan, seorang peserta aksi di depan DPR RI, menggema hingga ke berbagai daerah, termasuk Kota Malang. Tragedi ini menjadi perhatian serius bagi banyak pihak, khususnya para wakil rakyat yang menilai bahwa demokrasi seharusnya tidak melahirkan korban.

Anggota DPRD Kota Malang dari Fraksi PKS, Rendra Masdrajad Safaat, menyampaikan belasungkawa mendalam sekaligus menyerukan agar peristiwa tersebut menjadi refleksi penting bagi semua pihak dalam menjaga nilai-nilai demokrasi di Indonesia.

Peristiwa ini tidak hanya menyentuh ranah politik, tetapi juga menggugah nurani masyarakat luas. Banyak kalangan menilai bahwa demokrasi harus tetap dijalankan dengan prinsip kemanusiaan, sehingga setiap warga negara merasa aman ketika menyalurkan aspirasinya. 

Duka Mendalam untuk Affan Kurniawan

Dalam keterangan resminya, Rendra menyebutkan bahwa wafatnya Affan Kurniawan bukan hanya kehilangan bagi keluarga, tetapi juga bagi bangsa yang sedang berusaha menegakkan demokrasi secara damai. Ia menegaskan, demokrasi seharusnya menjadi ruang aman bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, bukan arena yang menelan korban jiwa.

“Tragedi ini mengingatkan kita semua bahwa setiap nyawa begitu berharga. Demokrasi harus dijalankan dengan cara yang damai dan penuh keadilan. Perbedaan pendapat tidak sepatutnya berakhir dengan kekerasan,” tegas Rendra.

Ucapan duka cita juga datang dari berbagai lapisan masyarakat yang menilai bahwa kasus wafatnya Affan merupakan alarm penting bagi bangsa. Kehilangan satu nyawa dalam sebuah aksi damai semestinya cukup untuk menjadi pelajaran agar peristiwa serupa tidak terulang.

Demokrasi dan Pentingnya Menjaga Kemanusiaan

Menurut Rendra, demokrasi Indonesia telah dibangun dengan semangat kebersamaan. Namun, setiap insiden yang menimbulkan korban jiwa justru dapat mencederai semangat itu. Ia menilai, perbedaan pandangan merupakan hal yang wajar dalam demokrasi, tetapi harus dikelola dengan aturan yang jelas agar tidak menimbulkan benturan di lapangan.

“Perbedaan harus disampaikan secara bermartabat. Aturan ada bukan untuk membungkam aspirasi, melainkan menjaga agar penyampaian pendapat tetap dalam koridor kemanusiaan. Bila terjadi pelanggaran, maka hukum wajib ditegakkan dengan tegas,” lanjutnya.

Ia juga menekankan bahwa demokrasi tanpa kemanusiaan hanyalah formalitas belaka. Oleh sebab itu, seluruh pihak, baik aparat maupun peserta aksi, dituntut untuk menempatkan nilai kemanusiaan di atas kepentingan politik atau golongan.

Seruan Keadilan dan Penegakan Hukum

Tragedi yang menimpa Affan, menurut Rendra, tidak boleh berlalu begitu saja. Ia menegaskan bahwa negara memiliki kewajiban untuk menegakkan keadilan dengan menghukum pihak-pihak yang melakukan kekerasan. Langkah tegas ini penting bukan hanya untuk memberikan keadilan kepada korban dan keluarga, tetapi juga untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.

“Pelaku kekerasan harus diproses hukum tanpa pandang bulu. Penegakan hukum yang adil adalah kunci agar masyarakat tetap percaya pada sistem demokrasi. Tanpa itu, demokrasi akan kehilangan rohnya,” ujar Rendra.

Rendra menambahkan, konsistensi dalam penegakan hukum akan memberikan efek jera bagi pelaku sekaligus menjadi fondasi kepercayaan masyarakat terhadap negara. Tanpa adanya keadilan, rakyat akan merasa bahwa hak-hak mereka terabaikan.

Momentum Merawat Demokrasi Indonesia

Selain menyampaikan duka, Rendra mengajak seluruh masyarakat, baik pemerintah, aparat, maupun rakyat, untuk menjadikan tragedi ini sebagai momentum merawat demokrasi. Ia mengingatkan bahwa demokrasi hanya akan sehat jika dijalankan dengan saling menghormati dan menjunjung tinggi keadilan.

“Mari kita jaga demokrasi agar tetap sehat, damai, dan berkeadilan. Demokrasi bukan milik satu kelompok saja, melainkan milik seluruh rakyat Indonesia. Peristiwa ini harus membuka mata kita semua bahwa demokrasi perlu terus dirawat dengan penuh tanggung jawab,” pungkasnya.

Ia berharap tragedi ini mampu menyatukan seluruh elemen bangsa untuk kembali pada esensi demokrasi yang sejati, yakni ruang yang mengutamakan dialog, musyawarah, dan penghargaan terhadap hak setiap warga negara.

Harapan dan Doa Rendra Masdrajad Safaat untuk Almarhum

Sebagai penutup, Rendra mendoakan agar almarhum Affan Kurniawan mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Ucapan belasungkawa ini juga menjadi pengingat bahwa setiap suara rakyat adalah bagian penting dari perjalanan bangsa, sehingga harus dihargai dan dijaga dengan cara yang bermartabat.

Tragedi wafatnya Affan Kurniawan memang meninggalkan luka mendalam, tetapi sekaligus memberikan pelajaran penting bahwa demokrasi tidak boleh ditempuh dengan jalan kekerasan. Dengan menjaga nilai kemanusiaan, menegakkan keadilan, dan mengedepankan perdamaian, Indonesia bisa terus melangkah menuju masa depan demokrasi yang lebih sehat dan bermartabat.

Doa dan pesan yang disampaikan Rendra diharapkan dapat menjadi penguat semangat bagi masyarakat agar terus memperjuangkan demokrasi yang damai. Dengan demikian, pengorbanan Affan Kurniawan tidak sia-sia, melainkan menjadi titik balik dalam perjalanan demokrasi Indonesia.

Baca Juga : DLH Kota Malang Dipuji dalam Proyek Drainase, Rendra Madrajad Safaat Angkat Suara