KABUPATEN MALANG – Rencana aksi demonstrasi pada 3 September 2025 di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, menuai pernyataan kontroversial dari Barikade Gus Dur Kabupaten Malang.
Ketua Barikade Gus Dur Kabupaten Malang, H. Abdul Mujib Idris, atau akrab disapa Gus Mujib, dengan tegas menolak aksi tersebut.
Menurutnya, tindakan ini tidak merepresentasikan suara mayoritas masyarakat Jawa Timur dan hanya akan menimbulkan kegaduhan.
Gus Mujib menekankan bahwa aksi demo tersebut berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban yang selama ini telah terjaga di Jawa Timur.
Baginya, pernyataan kontroversial ini adalah bagian dari upaya untuk menjaga kedamaian. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk 33 DPAC Barikade Gus Dur se-Kabupaten Malang, untuk tidak mudah terprovokasi.
Jaga Kondusivitas, Tolak Aksi Provokatif
Jawa Timur dikenal sebagai wilayah yang rukun, damai, dan penuh toleransi. Gus Mujib menilai bahwa aksi demonstrasi tersebut dapat merusak suasana kondusif yang telah lama dibangun.
Baca Juga:PKB Kabupaten Malang Gelar Pendidikan Politik Panji Bangsa: Siap Hadapi Tantangan!
“Jangan dirusak oleh tindakan yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya. Pernyataan kontroversial ini menjadi seruan kuat untuk menolak segala bentuk provokasi yang dapat memecah belah persatuan.
Lebih lanjut, Gus Mujib mengajak masyarakat untuk mengarahkan energi pada hal-hal yang lebih produktif. Ia mencontohkan seperti meningkatkan kesejahteraan, memperkuat pendidikan, dan menjaga nilai persaudaraan.
Semangat ini selaras dengan ajaran almarhum Gus Dur yang selalu mengedepankan kemanusiaan, demokrasi damai, dan toleransi. Pernyataan kontroversial ini membawa pesan moral yang mendalam.
Masyarakat Cerdas dan Dewasa
Menurut Gus Mujib, masyarakat Jawa Timur sudah cukup cerdas dan dewasa dalam menyikapi situasi. Ia meyakini bahwa mereka tidak akan membiarkan sekelompok orang merusak suasana yang telah dijaga bersama.
Pernyataan kontroversial ini adalah wujud kepercayaan Barikade Gus Dur terhadap kearifan lokal.
Barikade Gus Dur Kabupaten Malang berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai demokrasi yang sehat, damai, dan beradab.
Mereka mengajak seluruh elemen masyarakat agar terus menjaga Jawa Timur tetap kondusif, rukun, dan penuh persaudaraan. Pernyataan kontroversial ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang harmonis.
Makna di Balik Penolakan
Penolakan Barikade Gus Dur terhadap aksi demonstrasi bukan tanpa alasan. Mereka berpandangan bahwa solusi dari setiap permasalahan harus dicari melalui dialog, bukan dengan cara yang berpotensi memicu konflik. Pernyataan kontroversial ini menyoroti pentingnya jalur musyawarah dalam demokrasi.
Aksi demo yang tidak terkoordinasi dengan baik dan hanya didorong oleh kepentingan sekelompok kecil orang seringkali justru merugikan masyarakat luas.
Macet, kerusakan fasilitas umum, hingga potensi bentrokan adalah beberapa dampak negatif yang bisa terjadi. Oleh karena itu, pernyataan kontroversial dari Gus Mujib ini adalah bentuk peringatan dini.
Dengan mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi, Barikade Gus Dur menunjukkan bahwa mereka mengambil posisi yang bertanggung jawab.
Mereka memilih untuk berjuang melalui cara-cara yang konstruktif, bukan destruktif. Ini adalah cerminan dari prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Gus Dur. Pernyataan kontroversial ini juga merupakan panggilan untuk berpikir jernih.
Relevansi dalam Konteks Lokal
Pernyataan ini sangat relevan mengingat rekam jejak Jawa Timur sebagai provinsi yang dikenal damai. Nilai-nilai toleransi dan kerukunan antar umat beragama serta antar kelompok masyarakat menjadi kekuatan utama. Pernyataan kontroversial ini adalah upaya untuk mempertahankan kekuatan tersebut.
Barikade Gus Dur, sebagai organisasi yang membawa nilai-nilai pluralisme, merasa memiliki tanggung jawab moral untuk melindungi Jawa Timur dari perpecahan.
Mereka percaya bahwa pernyataan kontroversial ini akan menginspirasi lebih banyak orang untuk mengambil sikap yang sama.
Pesan Gus Mujib jelas: jangan korbankan stabilitas dan persaudaraan demi sebuah aksi yang tidak jelas tujuannya. Prioritaskan pembangunan dan kesejahteraan bersama.
Pernyataan tersebut juga menegaskan peran Barikade Gus Dur sebagai penjaga moral dan etika politik di daerah.
Mereka melihat bahwa demonstrasi yang hanya bertujuan untuk membuat kegaduhan adalah tindakan yang tidak sejalan dengan semangat demokrasi sejati yang mengutamakan dialog dan solusi.
Barikade Gus Dur percaya bahwa perubahan positif harus dicapai melalui jalur-jalur yang produktif, bukan dengan merusak perdamaian.















