infomalang.com/ – Pemerintah melalui Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur di Kota Malang dan Kota Batu resmi memberlakukan pembelajaran daring khusus pada Senin (1/9/2025).Kebijakan ini muncul sebagai langkah antisipasi keamanan karena adanya rencana demonstrasi yang berpotensi melibatkan pelajar di wilayah Malang Raya.Selain pembelajaran daring, siswa SMA/SMK diwajibkan melakukan Live Location setiap tiga jam sekali.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan, Hastini Ratna Dewi, menegaskan bahwa proses belajar mengajar tetap berjalan meski dilakukan secara online.Namun, pengawasan siswa diperketat melalui peran guru dan orang tua untuk memastikan siswa berada di rumah.Ia menjelaskan bahwa sistem Live Location menjadi bagian penting dalam menjaga keamanan para pelajar.
Alasan Pentingnya Live Location
Menurut Hastini, kewajiban mengirim Live Location setiap tiga jam bukan sekadar formalitas.Melainkan bentuk kontrol agar siswa tidak keluar rumah tanpa sepengetahuan orang tua maupun wali kelas.Dengan begitu, keberadaan siswa selalu terpantau secara real time.
Hastini mengingatkan agar siswa tidak mudah terprovokasi ajakan pihak tertentu yang ingin melibatkan mereka dalam demonstrasi.Ia menegaskan, satu kesalahan dalam aksi yang melanggar hukum bisa berdampak buruk pada masa depan.
Melalui pemantauan Live Location, pihak sekolah dan orang tua memiliki data konkret untuk memastikan keselamatan anak.
Peran Orang Tua dalam Pengawasan
Selain guru, orang tua juga diminta aktif mengawasi kegiatan anak selama belajar daring.Jika ada siswa yang tidak mengirim Live Location sesuai jadwal, orang tua diharapkan segera berkoordinasi dengan wali kelas.Langkah ini diyakini mampu meminimalisir potensi siswa keluar rumah tanpa izin.
Hastini menekankan bahwa disiplin dalam melaksanakan aturan Live Location akan memberikan rasa aman bagi semua pihak.Apalagi, pengawasan digital ini bisa dijadikan bukti keberadaan siswa pada jam tertentu.Dengan begitu, kepercayaan orang tua terhadap keamanan anak semakin kuat.
Baca Juga:DPRD Kota Malang Desak Pemkot Putuskan Kerja Sama Pasar Blimbing dengan PT KIS
Penyesuaian Jam Belajar Jenjang Lain
Kebijakan berbeda juga diterapkan pada tingkat PAUD, TK, SD, dan SMP di Kota Malang.Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana, sekolah tetap masuk tatap muka seperti biasa.Namun, jam belajar dipersingkat hingga pukul 11.30 WIB sebagai langkah antisipasi keamanan.
Ia menegaskan, pembatasan jam belajar hanya berlaku satu hari menyesuaikan situasi lapangan.Jika kondisi kembali normal, kegiatan belajar akan berjalan seperti biasa.Meski demikian, wali kelas diminta selalu melakukan pengecekan jika ada siswa tidak hadir tanpa keterangan.
Madrasah Ikut Terapkan Sistem Daring
Tidak hanya sekolah umum, madrasah juga menerapkan kebijakan serupa.Kepala Kementerian Agama Kota Malang, Achmad Shampton, menjelaskan bahwa MI, MTs, dan MAN akan melaksanakan pembelajaran daring.Pengawasan orang tua pun tetap ditekankan agar siswa benar-benar berada di rumah saat jam sekolah berlangsung.
Shampton menegaskan, sistem daring yang dipadukan dengan kewajiban Live Location menjadi cara efektif mengontrol aktivitas siswa.Ia mengimbau agar siswa fokus pada kegiatan belajar, bukan mengikuti ajakan yang tidak bermanfaat.
Dengan begitu, keamanan dan ketertiban dapat terjaga di seluruh jenjang pendidikan.
Tantangan Penerapan Live Location
Meski tujuannya baik, kewajiban mengirim Live Location juga menimbulkan tantangan.Tidak semua siswa memiliki akses internet stabil atau perangkat memadai untuk berbagi lokasi secara berkala.Hal ini perlu diantisipasi agar kebijakan berjalan adil untuk seluruh siswa.
Selain itu, ada pula kekhawatiran terkait privasi data siswa yang terus dipantau.Pemerintah daerah perlu memastikan penggunaan Live Location tidak disalahgunakan di luar tujuan keamanan.Transparansi dan sosialisasi kebijakan menjadi kunci agar aturan ini diterima semua pihak.
Harapan ke Depan
Pemerintah berharap kewajiban Live Location setiap tiga jam dapat menjadi solusi sementara menjaga keamanan siswa.
Dengan keterlibatan orang tua, guru, dan sekolah, siswa diharapkan lebih fokus pada pembelajaran.Selain itu, mereka juga terhindar dari potensi bahaya demonstrasi yang bisa merugikan masa depan.
Kebijakan ini memang hanya berlaku satu hari, tetapi bisa menjadi model pengawasan di masa mendatang.
Jika terbukti efektif, bukan tidak mungkin Live Location akan digunakan untuk mendukung sistem keamanan pendidikan di situasi darurat lain.Dengan begitu, Kota Malang dapat menjadi contoh penerapan pengawasan digital yang adaptif dan inovatif.
Baca Juga:Aksi Massa Tak Kunjung Reda, Hati Rakyat Telah Luka, Pejabat Diminta Jangan Sembarang Bicara!













