InfoMalang – Cuaca panas yang mulai melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Malang menimbulkan kekhawatiran baru. Kekeringan perlahan terasa, dan tanda-tanda kekurangan air bersih sudah terlihat di Desa Ringinsari, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe). Di salah satu dusun, kebutuhan warga mulai terancam akibat menurunnya debit air.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mencatat adanya potensi krisis di Dusun Sidomukti. Tim lapangan sudah turun langsung melakukan pemantauan sejak akhir Agustus. Dari hasil pengecekan, ditemukan adanya penyusutan air di sumur, mata air, dan bak penampungan warga.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, menyampaikan bahwa kondisi ini patut diwaspadai. Ia menegaskan, walaupun saat ini kebutuhan masih tercukupi, ada penurunan debit hingga 20 sentimeter. Menurutnya, bila hujan tidak turun dalam sebulan, kekurangan air bersih di wilayah tersebut sangat mungkin terjadi.
Pemantauan Rutin BPBD
Sejak akhir Agustus, BPBD Kabupaten Malang melakukan monitoring rutin di 12 desa rawan kekeringan. Hal ini bertujuan agar peringatan dini dapat segera diberikan kepada masyarakat. Desa Ringinsari menjadi salah satu titik prioritas karena kondisi sumurnya mulai menurun.
Selain Ringinsari, Desa Sumberagung juga menjadi sorotan. Tahun lalu desa ini mengalami kekeringan parah, namun tahun ini kondisinya masih cukup baik. Curah hujan di wilayah tersebut membantu menjaga ketersediaan air. Meski demikian, potensi kekurangan air bersih tetap harus diantisipasi.
Sadono menuturkan bahwa pihaknya tidak hanya fokus pada satu titik, tetapi juga melakukan pengecekan ke desa lain seperti Desa Kemiri di Jabung dan Desa Klampok di Singosari. Kedua desa tersebut sempat mengalami kekeringan serius pada 2023. Tahun ini, kondisi lebih terkendali, meski ada hambatan pada jaringan pipa SPAM yang belum selesai dibangun.
Baca Juga:Gempa Bumi Kabupaten Malang 4,8 SR, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami
Tantangan Infrastruktur
Salah satu faktor yang membuat masyarakat rawan kekurangan air bersih adalah keterbatasan infrastruktur air. Di beberapa desa, pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) belum tuntas. Contohnya di Dusun Jurang Krikil, Desa Klampok, proyek masih berjalan dan belum bisa digunakan sepenuhnya.
BPBD menekankan pentingnya percepatan pembangunan SPAM agar warga memiliki akses air sepanjang tahun. Infrastruktur yang belum sempurna bisa menjadi penghambat distribusi air bersih ketika musim kemarau berlangsung lebih panjang dari biasanya.
Desa Kemiri juga menghadapi kendala serupa. Pipa distribusi air belum tersambung sepenuhnya ke rumah warga, sehingga sebagian masyarakat masih mengandalkan sumur tradisional. Jika kemarau berlanjut, risiko kekurangan air bersih di desa tersebut juga meningkat.
Dampak bagi Masyarakat
Bagi warga Dusun Sidomukti, air adalah kebutuhan utama untuk kehidupan sehari-hari. Penurunan debit membuat sebagian warga mulai khawatir. Meski belum ada laporan darurat, pengawasan ketat tetap dilakukan agar tidak terjadi krisis mendadak.
BPBD menyebut bahwa jika situasi memburuk, suplai air bersih dengan mobil tangki akan disiapkan. Ini menjadi langkah antisipasi darurat ketika kekurangan air bersih benar-benar melanda. Namun, upaya jangka panjang tetap harus diarahkan pada perbaikan infrastruktur dan manajemen sumber daya air.
Selain untuk kebutuhan rumah tangga, air juga digunakan untuk pertanian. Di sejumlah desa, petani mulai mengeluh karena tanah mulai kering. Jika musim kemarau berlangsung lama, dampak kekurangan air bersih juga bisa meluas ke sektor pertanian dan peternakan.
Upaya Pencegahan
Sadono menegaskan bahwa monitoring rutin akan terus dilakukan setiap pekan. Data lapangan akan dipakai untuk memetakan wilayah rawan dan menentukan langkah cepat. Pemerintah daerah juga sudah berkoordinasi dengan desa agar masyarakat melakukan penghematan penggunaan air.
BPBD juga mendorong pemanfaatan sumur resapan dan embung desa untuk menampung air hujan. Dengan cara ini, cadangan air bisa digunakan saat musim kemarau. Program edukasi tentang konservasi air terus digalakkan agar masyarakat tidak hanya bergantung pada satu sumber saja.
“Meski saat ini kebutuhan masih aman, kami tidak ingin terlambat. Kekurangan air bersih bisa datang tiba-tiba ketika cuaca ekstrem terus berlangsung,” ungkap Sadono. Ia juga meminta partisipasi warga dalam melaporkan setiap gejala penurunan air di lingkungan mereka.
Potensi Kekeringan Luas
Kabupaten Malang memang dikenal rawan kekeringan di musim kemarau. Faktor geografis membuat beberapa desa berada di kawasan yang sulit air. Jika kemarau panjang terjadi, ancaman kekurangan air bersih bisa meluas ke lebih banyak wilayah.
Menurut data BPBD, tahun lalu setidaknya puluhan desa melaporkan krisis air. Dengan kondisi El Nino yang masih terasa, ada kemungkinan jumlah desa terdampak meningkat. Oleh karena itu, upaya preventif menjadi lebih penting dibanding menunggu keadaan memburuk.
Keterlibatan lintas sektor juga dibutuhkan. Pemerintah daerah, desa, hingga kelompok masyarakat perlu bersinergi dalam menghadapi potensi kekurangan air bersih. Tanpa langkah kolektif, dampak kemarau bisa lebih parah terhadap kehidupan warga.
Kesadaran Masyarakat
Selain pemerintah, peran masyarakat sangat penting. Warga diimbau untuk mengurangi penggunaan air berlebihan, memperbaiki kebocoran pipa, dan memanfaatkan sumber air secara bijak. Kesadaran kolektif dapat mengurangi risiko kekurangan air bersih di tingkat lokal.
Organisasi masyarakat dan relawan juga mulai bergerak memberikan penyuluhan. Mereka mengingatkan pentingnya menjaga lingkungan sekitar, seperti menanam pohon dan melindungi daerah resapan air. Langkah sederhana ini bisa menjadi solusi jangka panjang.
Di Dusun Sidomukti, sebagian warga sudah mulai beradaptasi dengan kondisi menipisnya air. Mereka membuat jadwal penggunaan air bersama agar tetap merata. Meskipun sederhana, cara ini membantu mengurangi tekanan akibat potensi kekurangan air bersih.
Harapan ke Depan
Musim kemarau masih berlangsung, dan prediksi hujan belum bisa dipastikan secara akurat. Kondisi ini membuat masyarakat harus lebih waspada. Kekurangan air bersih yang mulai muncul di satu dusun menjadi alarm dini bagi wilayah lain.
Pemerintah Kabupaten Malang berkomitmen meningkatkan kesiapsiagaan. Program pembangunan SPAM akan dipercepat, dan bantuan air darurat akan disiapkan bila diperlukan. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan masyarakat tetap mendapatkan akses air di tengah musim kemarau panjang.















