KAB. MALANG – Di tengah hiruk-pikuk program ketahanan pangan, para petani di Kabupaten Malang menunjukkan optimisme baru pada komoditas yang tidak biasa.
Lahan tembakau yang dibudidayakan kini telah meluas secara signifikan, menembus angka 900 hektare.
Angka ini mencerminkan peningkatan sebesar 38 hektare dari total lahan sebelumnya yang hanya 862 hektare. Budidaya Tembakau Kabupaten Malang Melonjak menunjukkan minat petani yang kian tinggi terhadap tanaman ini.
Peningkatan ini tak hanya menambah luas lahan, tetapi juga membuka harapan baru bagi sektor agrikultur di wilayah tersebut. Budidaya Tembakau Kabupaten Malang Melonjak menjadi tanda potensi ekonomi yang kian berkembang.
Pilihan Strategis Petani di Musim Kemarau
Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, Kholida Masruroh, menjelaskan bahwa peningkatan ini terjadi karena petani berusaha mencari komoditas dengan nilai tambah terbaik. Selama ini, menanam padi merupakan program utama pemerintah untuk ketahanan pangan.
Namun, saat musim kemarau tiba dan pasokan air berkurang drastis, petani mulai beralih menanam tembakau. Tanaman ini dikenal tidak membutuhkan banyak air, berbeda dengan padi yang sangat bergantung pada irigasi.
Kholida menambahkan, tembakau justru membutuhkan cuaca panas dan sinar matahari yang cukup untuk menghasilkan kualitas daun yang baik.
Baca Juga:PBB Kabupaten Malang Capai 87%, Melebihi Target Akhir Agustus
Hal ini sangat krusial, terutama saat proses pengeringan daun, yang membutuhkan suhu tinggi untuk mempercepat proses dan meminimalkan risiko gagal panen akibat kelebihan air.
Kondisi cuaca di Malang, meski tidak sepanas di Madura, masih cukup mendukung untuk menghasilkan tembakau berkualitas. Pilihan menanam tembakau ini adalah langkah adaptif yang cerdas dari petani.
Budidaya Tembakau Kabupaten Malang Melonjak adalah hasil dari pemahaman petani terhadap kondisi alam. Budidaya Tembakau Kabupaten Malang Melonjak menunjukkan semangat inovasi petani.
Kerja Sama Pemerintah dan Petani
Pemerintah Kabupaten Malang tidak tinggal diam melihat antusiasme petani. Melalui DTPHP, pemerintah memberikan dukungan penuh untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Dukungan ini diwujudkan dalam bentuk bantuan sarana dan prasarana.
Bantuan tersebut mencakup pembangunan gudang penyimpanan tembakau dan dome pengering. Fasilitas ini sangat penting untuk memastikan tembakau yang dipanen dapat diproses dengan baik dan aman dari cuaca yang tidak menentu.
Kholida juga menyebutkan bahwa pemerintah membantu pengadaan greenhouse atau rumah kaca untuk proses pengeringan yang lebih terkontrol, serta alat pengering luar ruangan.
Bantuan ini bertujuan untuk mengatasi tantangan cuaca yang mungkin tidak terlalu ideal, sehingga petani tetap bisa menghasilkan tembakau dengan kualitas sempurna dan meminimalkan kerugian.
Sinergi antara pemerintah dan petani inilah yang menjadi salah satu kunci keberhasilan peningkatan luas lahan ini.
Budidaya Tembakau Kabupaten Malang Melonjak berkat kolaborasi erat. Budidaya Tembakau Kabupaten Malang Melonjak karena adanya dukungan infrastruktur.
Varietas Unggulan dan Prospek Pasar
Berdasarkan data DTPHP tahun 2024, produksi tembakau di Kabupaten Malang mencapai 11.464 ton daun basah, yang setara dengan 1.146 ton rajangan kering.
Tembakau yang ditanam terdiri dari berbagai varietas, dengan dominasi jenis Jawa (Rejeb) yang mencapai 4.726,4 ton dari 382 hektare lahan.
Selain itu, ada juga varietas Kasturi sebanyak 4.651,2 ton dari 355 hektare, dan tembakau Virginia sebanyak 2.087 ton dari 125 hektare.
Untuk urusan pemasaran, petani tidak perlu khawatir. Kholida menjelaskan bahwa DTPHP telah menggandeng mitra penjualan, seperti Usaha Dagang (UD) Dadi Mas Jaya, UD Sanjaya, dan kelompok usaha bersama Makmur Barokah.
Pembeli dari luar, seperti CV District 88 dan pedagang lokal, juga aktif membeli tembakau dari petani Malang. Ketersediaan pasar yang jelas dan stabil ini memberikan kepastian bagi petani.
Budidaya Tembakau Kabupaten Malang Melonjak didukung oleh rantai pasok yang solid. Budidaya Tembakau Kabupaten Malang Melonjak seiring dengan permintaan pasar.
Menatap Masa Depan Budidaya Tembakau
Peningkatan luas lahan tembakau di Kabupaten Malang adalah bukti nyata bahwa komoditas ini memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan.
Dengan dukungan pemerintah dan keseriusan petani, tembakau dari Malang perlahan mulai bisa bersaing dengan daerah-daerah penghasil tembakau lain di Jawa Timur.
Keberadaan lahan tembakau yang kini menyebar di 31 dari 33 kecamatan menunjukkan bahwa minat ini bukan sekadar tren sesaat. Budidaya Tembakau Kabupaten Malang Melonjak menjadi pendorong ekonomi di masa depan.
Baca Juga:Harga Emas Antam Surabaya Hari Ini Tembus Rp 2.086.000 per Gram Usai Naik Rp 26.000















