infomalang.com/ – Peristiwa memilukan terjadi di Jawa Timur pada awal pekan ini. Bangunan Pesantren Roboh di Sidoarjo menewaskan seorang santri dan melukai puluhan lainnya. Tragedi ini menyisakan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga korban tetapi juga masyarakat luas yang prihatin.
Insiden tersebut menimpa Pondok Pesantren Al Khoziny yang sedang melakukan perluasan bangunan. Saat kejadian, ratusan santri sedang melaksanakan salat Ashar, sebelum tiba-tiba bangunan runtuh dan menimpa mereka.
Kronologi Runtuhnya Bangunan Pesantren
Menurut keterangan kepolisian, Bangunan Pesantren Roboh di Sidoarjo diduga karena pondasi lama tidak mampu menopang struktur baru yang sedang dibangun. Proses pengecoran lantai beton menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ambruknya bangunan tersebut.
Santri laki-laki yang sedang salat di aula utama tertimpa reruntuhan. Sementara itu, siswi yang berada di ruang terpisah berhasil menyelamatkan diri. Peristiwa berlangsung cepat sehingga membuat banyak santri terjebak di bawah puing-puing.
Korban Jiwa dan Luka
Data resmi menyebutkan, satu santri meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan. Lebih dari 99 orang mengalami luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis. Bangunan Pesantren Roboh di Sidoarjo ini membuat rumah sakit terdekat penuh oleh korban yang membutuhkan perawatan intensif.
Sebagian besar korban mengalami patah tulang, cedera kepala, hingga trauma akibat tertimpa beton berat. Warga sekitar dan para guru pesantren turut membantu proses evakuasi sebelum tim penyelamat tiba di lokasi.
Baca Juga:Favehotel Malang Sukses Gelar Coloring Competition Bertema “Aku Si Traveler Cilik”
Upaya Penyelamatan Berlangsung Intensif
Ratusan personel gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, hingga relawan dikerahkan. Mereka menggunakan alat berat dan peralatan ekstraksi untuk mencari korban yang masih terjebak. Menurut laporan, oksigen dan air dialirkan ke celah reruntuhan agar korban tetap bertahan hidup.
Pemimpin tim penyelamat, Nanang Sigit, mengatakan fokus utama adalah menyelamatkan mereka yang masih hidup. Meskipun terlihat beberapa jenazah di bawah reruntuhan, upaya penyelamatan korban selamat lebih diutamakan.
Keluarga Korban Menanti Kabar
Di rumah sakit, suasana penuh haru menyelimuti keluarga korban. Banyak orang tua yang menangis histeris saat melihat anak mereka terluka. Tragedi Bangunan Pesantren Roboh di Sidoarjo menjadi pukulan berat bagi keluarga santri yang tengah menuntut ilmu agama.
Beberapa orang tua menunggu semalaman dengan harapan anak mereka ditemukan selamat. Di lokasi kejadian, masyarakat sekitar juga berbondong-bondong memberikan bantuan berupa makanan, minuman, hingga tenaga sukarela.
Investigasi Penyebab Runtuhnya Bangunan
Polisi Jawa Timur memastikan akan melakukan investigasi menyeluruh. Dugaan sementara, Bangunan Pesantren Roboh di Sidoarjo terjadi karena pembangunan dilakukan tanpa izin resmi serta tidak memperhatikan standar keamanan konstruksi.
Kapolda Jawa Timur menyebutkan bahwa kontraktor dan pihak terkait akan diperiksa. Jika terbukti ada kelalaian, langkah hukum akan ditempuh untuk memberikan keadilan kepada para korban dan keluarganya.
Reaksi Publik dan Pemerintah
Masyarakat mengecam lemahnya pengawasan pembangunan gedung-gedung pendidikan, terutama pesantren. Tragedi ini diharapkan menjadi pelajaran agar pemerintah lebih ketat dalam mengawasi proyek konstruksi.
Kementerian PUPR juga menyatakan siap turun tangan melakukan audit bangunan serupa di wilayah Jawa Timur. Dengan demikian, kejadian Bangunan Pesantren Roboh di Sidoarjo tidak terulang kembali di masa depan.
Dampak Sosial dan Psikologis
Selain korban jiwa, dampak psikologis cukup besar dirasakan oleh para santri yang selamat. Banyak di antaranya mengalami trauma mendalam. Mereka harus menjalani pendampingan psikologis agar bisa pulih secara mental.
Warga sekitar juga masih diliputi ketakutan. Tragedi Bangunan Pesantren Roboh di Sidoarjo menjadi pengingat pentingnya memperhatikan keselamatan bangunan sebelum digunakan untuk aktivitas belajar maupun ibadah.
Solidaritas Masyarakat
Berbagai organisasi kemanusiaan ikut menyalurkan bantuan. Mulai dari obat-obatan, logistik, hingga relawan medis turun langsung ke lapangan. Solidaritas masyarakat ini menunjukkan kepedulian tinggi terhadap para korban.
Tokoh agama setempat menyerukan doa bersama untuk korban yang meninggal dunia. Mereka juga berharap para santri yang terluka segera pulih dan bisa kembali melanjutkan pendidikan.
Tragedi Bangunan Pesantren Roboh di Sidoarjo menjadi duka mendalam bagi bangsa. Investigasi mendalam dan langkah pencegahan mutlak diperlukan agar kejadian serupa tidak terulang. Selain itu, masyarakat berharap pemerintah lebih serius dalam memastikan keamanan bangunan pendidikan di seluruh Indonesia.
Dengan adanya tragedi ini, penting bagi semua pihak untuk berbenah dan menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama. Semoga korban yang meninggal mendapat tempat terbaik dan para korban luka segera pulih.
Baca Juga:Damkar Kota Malang Bersihkan Tumpahan Oli di Jl. Merdeka Selatan yang Sebabkan Warga Terpeleset













