Aktor muda berbakat, Aliando Syarief, menunjukkan comeback yang gemilang dan penuh perjuangan di tahun 2025.
Setelah sempat vakum lama dari dunia hiburan karena berjuang melawan Obsessive Compulsive Disorder (OCD) ekstrem, Aliando kembali dengan serangkaian proyek sinema yang menantang batas akting dan fisiknya.
Transformasi ini bukan hanya sebatas pergantian peran, tetapi juga sebuah pernyataan personal tentang kemenangannya melawan gangguan mental yang sempat melumpuhkannya.
Kesehatan Mental dan Kemenangan Personal
Perjalanan kesehatan mental Aliando Syarief telah menjadi sorotan publik sejak ia secara terbuka mengakui mengidap OCD ekstrem pada awal 2022.
Gangguan ini sempat membuatnya kesulitan untuk melakukan aktivitas dasar, bahkan hingga tidak bisa bergerak atau mandi selama berbulan-bulan.
Aliando menyebut kondisi ini muncul karena adanya tindakan kejahatan mental yang ia alami, yang memicu OCD-nya menjadi sangat agresif.
Namun, di sepanjang tahun 2025, Aliando memberikan kabar yang sangat menggembirakan. Setelah berbulan-bulan menjalani terapi intensif, ia mengonfirmasi bahwa ia sudah lepas dari semua obat-obatan dan kondisinya jauh membaik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Meskipun masih menjalani konsultasi rutin dengan psikolog, kembalinya Aliando secara total ke dunia akting menandai sebuah kemenangan besar atas penyakit mental yang mengancam kariernya.
Aliando juga menceritakan perubahan gaya hidup yang ia terapkan, terutama mengurangi konsumsi gula secara drastis. Ia menemukan bahwa mengurangi gula membantu menenangkan emosinya dan mendukung pemulihan mentalnya.
Konsistensi Aliando dalam berbicara tentang OCD-nya telah memberikan dampak positif, menginspirasi banyak penggemar yang juga berjuang melawan isu kesehatan mental untuk tidak merasa sendirian dan terus berjuang.
Totalitas Akting di Serial Thriller ‘Cinta Mati’
Salah satu proyek comeback Aliando Syarief yang paling fenomenal di tahun 2025 adalah serial thriller bertajuk “Cinta Mati”.
Serial yang tayang di WeTV ini menjadi panggung bagi Aliando untuk menampilkan sisi akting yang jauh lebih gelap dan kompleks, jauh dari image remaja yang dulu melekat padanya.
Dalam serial ini, Aliando berperan sebagai Bara, seorang karakter psikopat yang manipulatif dan rela melakukan apapun, termasuk kekerasan, demi mendapatkan cinta Aleya (diperankan Aisyah Aqilah). Peran ini menuntut totalitas fisik dan mental yang luar biasa.
Penurunan Berat Badan Ekstrem dan Trending di 19 Negara
Demi mendalami karakter Bara, Aliando menjalani diet ketat yang berhasil menurunkan berat badannya hingga 12 hingga 20 kg.
Transformasi fisik ini mengejutkan publik, tetapi ia menegaskan bahwa penurunan berat badan tersebut merupakan bagian dari upaya totalitasnya dalam berkarya, bukan semata-mata tuntutan fisik.
Ia ingin membuktikan bahwa ia berkarier dengan karya dan kemampuan aktingnya, bukan hanya karena tampang.
Menariknya, Aliando sempat mengakui bahwa ia tidak mendalami karakter psikopat tersebut hingga 100%. Hal ini karena ia merasa karakter Bara terlalu mengerikan.
Ia hanya mengambil “setengah emosional” dari observasinya, menunjukkan profesionalitasnya dalam menjaga batasan antara peran fiksi dan kondisi mentalnya yang masih dalam pemulihan.
Keputusan Aliando ini terbayar lunas. Serial Cinta Mati, yang dirilis pada Januari 2025, meraih sukses luar biasa, trending di 19 negara dan ditonton lebih dari 15 juta kali hanya dalam 10 hari penayangan.
Capaian internasional ini membuktikan bahwa konten lokal dengan quality production dan aktor berdedikasi seperti Aliando mampu bersaing di pasar global.
Debut Horor di Layar Lebar: ‘Narik Sukmo’
Tak berhenti di serial thriller, Aliando Syarief juga menandai tahun 2025 dengan debut film horor pertamanya, berjudul “Narik Sukmo”. Film ini tayang di bioskop pada Juli 2025, di mana ia beradu akting dengan Febby Rastanty.
Dalam Narik Sukmo, Aliando memerankan Dierja, seorang pemuda desa yang terlibat dalam misteri mistis dan romansa di Desa Kelawangin.
Pengalaman syuting ini menjadi momen yang berkesan karena merupakan kali pertama Aliando menjalani syuting penuh di luar Jakarta (di Yogyakarta), di lokasi yang dikabarkan memiliki aura mistis.
Aliando mengaku bahwa ia baru bergabung dalam proyek Narik Sukmo hanya lima hari sebelum proses syuting dimulai.
Keputusan mendadak ini menunjukkan kepercayaan diri produser terhadap kemampuan adaptasi Aliando, sekaligus fleksibilitas sang aktor untuk mengambil tantangan baru, bahkan dengan persiapan yang minim.
Film horor ini menegaskan upaya Aliando Syarief untuk menjauhi genre remaja mainstream dan terus mengeksplorasi peran-peran yang menuntut sisi gelap dan emosi mendalam.
Narik Sukmo merupakan langkah strategis untuk mengukuhkan posisinya sebagai aktor serba bisa di industri film Indonesia.
Kesimpulan: The Next Level dari Aliando
Tahun 2025 adalah tahun pembuktian bagi Aliando Syarief. Tidak hanya berhasil bangkit dan mengendalikan kesehatan mentalnya, ia juga berhasil memproduksi karya-karya berkualitas yang diakui secara global dan domestik.
Melalui perannya sebagai psikopat di “Cinta Mati” dan debutnya di film horor “Narik Sukmo”, Aliando telah mengubah citra diri dari bintang sinetron remaja menjadi aktor sinema yang matang dan berani mengambil risiko.
Perjuangannya melawan OCD yang berujung pada totalitas akting dan fisik menjadi narrative kuat yang memposisikannya sebagai salah satu aktor paling inspiratif dan patut diperhitungkan di industri perfilman Indonesia saat ini.
Aliando Syarief menunjukkan bahwa tantangan kesehatan mental bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bisa menjadi motivasi untuk berkarya di level yang lebih tinggi. Transformasi ini menjadi warisan terbesarnya di tahun 2025.
Baca Juga:Gaya Hidup Alwi Assegaf yang Inspiratif di Usia Remaja















